Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia. Selain kondisi alamnya yang sesuai, faktor ekonomis sektor perikanan yang menggiurkan membuat banyaknya pelaku usaha yang bergerak di bidang ini.

Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan juga membuat peluang pasar di sektor perikanan ini sangat baik. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang membudidayakan ikan baik dari skala kecil hingga besar.

Kebanyakan, masyarakat membudidayakan ikan menggunakan teknologi tradisional atau kurang dalam penerapan teknologi canggih, padahal dengan menggunakan teknologi canggih akan lebih mempermudah kegiatan budidaya ikan.

Melihat berbagai permasalahan para pelaku usaha budidaya ikan, sejumlah mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado memberikan sosialisasi penggunaan alat pakan ikan otomatis berbasis Internet of Thingskepada masyarakat Desa Kaweruan.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan pemerintah serta masyarakat. Tujuan dari sosialisasi ini adalah memberikan ilmu pengetahuan masyarakat pembudidaya ikan mujair yang tergabung dalam Kelompok Tani Desa Kaweruan agar usahanya mengalami peningkatan.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, mahasiswa memberikan pelatihan penggunaan alat pemberi pakan ikan berbasis Internet of Things. 

Alat pemberi pakan ikan berbasis Internet of Thingstersebut memiliki sejumlah keunggulan, seperti dapat dioperasikan melalui jarak jauh menggunakan smartphone, sehingga tentunya akan memudahkan masyarakat dalam kegiatan budidayanya.

Penggunaan perangkat berbasis Internet of Thingstersebut membuat masyarakat menghemat biaya untuk pemberian pakan, karena pakan dapat diberikan secara otomatis dan terjadwal. Terlebih dengan menggunakan perangkat berbasis Internet of Things ini, pemberian pakan ikan akan lebih terjadwal.

Sosialisasi dan pelatihan yang diberikan oleh Mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tersebut disambut baik oleh masyarakat desa.

Seperti pernyataan yang diucapkan dari Hukum Tua Desa Kaweruan, Alfry Natan yang dikutip dari laman manado.tribunnews.com, beliau mengatakan bahwa “Dengan adanya pembudidayaan ikan mujair ini, bisa menunjang baik itu untuk berkas-berkas, hingga bisa terdaftar di Kementrian”.

Selain diberikan pelatihan tentang penggunaan perangkat pemberi makan ikan otomatis berbasis IoT, masyarakat juga diberikan materi pelatihan tentang mengatur neraca, membudidayakan ikan mujair dengan baik, dan memasarkan hasil budidaya ikannya.