Siapakah Graham Potter? Pelatih Baru Chelsea yang Minim Gelar Juara di Liga Inggris

Beranda
Komunitas
Sports
Sports
Siapakah Graham Potter? Pelatih Baru Chelsea yang Minim Gelar Juara di Liga Inggris

anjaultras

12-09-2022 23:26

Siapakah Graham Potter? Pelatih Baru Chelsea yang Minim Gelar Juara di Liga Inggris

Pernah ditolak Manchester United karena miskin pengalaman di Liga Champions

Baru saja mulai kompetisi Liga Champions 2022/2023, mendadak Thomas Tuchel dipecat oleh Todd Boehly sang presiden klub Chelsea. Pasalnya tim berjuluk The Blues ini takluk atas tuan rumah GNK Dinamo Zagreb dengan skor 1-0. Ditambah hasil tidak memuaskan yang diperoleh Chelsea pada 6 pekan terakhir di Premier League musim 2022/2023 membuat Tuchel berada di ujung tanduk pada kursi kepelatihan Chelsea.

Adanya isu lain yang juga membuat prahara ketidakharmonisan antara Todd dengan Tuchel kian santer diperoleh football lovers. Pada akhirnya, bos baru Chelsea tersebut yakin untuk memutus kerjasamanya dengan Tuchel.

Banyak spekulasi yang muncul dari netizen bola tentang siapakah yang cocok menangani klub raksasa asal London Barat ini. Nama-nama besar sering disebutkan seperti Joachim Low, Mauricio Pochettino, Rafael Benitez, dan Zinedine Zidane. Namun pilihan berkata lain dan tidak berlangsung lama bangku kosong pelatih Chelsea akhirnya terisi kembali. Todd Boehly menunjuk Graham Potter, pelatih yang masih aktif menangani Brighton & Hove Albion. Potter memiliki durasi kontrak selama 5 tahun ke depan untuk melatih Chelsea.

Quote:

Siapakah Graham Potter?

Pelatih berkebangsaan Inggris ini memiliki nama lengkap Graham Stephen Potter. Nama yang masih jarang dikenal pecinta bola pada umumnya. Tidak banyak yang yakin kalau Potter ini akan melatih Kai Havertz cs setelah Tuchel terdepak dari Chelsea.

Sebelum menjadi pelatih, Potter adalah pemain sepak bola yang berposisi sebagai bek kiri. Pria dengan tinggi badan 185 cm ini seluruhnya bermain untuk tim-tim dari sepak bola Inggris. Beberapa timnya antara lain seperti Birmingham City, Stoke City, Southampton, West Bromwich Albion, York City, dan Boston United. Karir sepak bolanya sebagai pemain berakhir pada tahun 2005 saat memperkuat Macclesfield Town.

Dilansir dari eurosports.com, pria yang sekarang berusia 47 tahun ini pernah menjalani pendidikan kepelatihan setelah ia pensiun sebagai pemain sepak bola. Dan dari bekas rekan sesama pemain saat memperkuat Boston, Potter mendapatkan rekomendasi untuk melatih tim asal Swedia, Ostersunds FK.

Quote:

Karir Kepelatihan

Graham Potter memulai karir pelatih di klub Swedia, Ostersunds.

Sebagai pelatih yang masih baru berkarir pada tahun 2011, Potter bisa dikatakan sukses membawa Ostersunds meraih prestasi.

Ostersunds bersama Potter berjuang dari kasta ke empat Liga Swedia untuk bisa promosi sampai ke level tertinggi kompetisi sepak bola Swedia (Allsvenskan). Pada tahun 2016 akhirnya Ostersunds FK bisa merasakan untuk pertama kalinya atmosfer liga Allsvenskan. Tidak hanya itu, tahun 2017 Ostersunds juga berhasil menyabet gelar juara Svenska Cupen (Piala Swedia).

Dengan title juara Piala Swedia, Ostersunds berhak mendapatkan tiket mengikuti kualifikasi Europa League pada musim 2017/2018. Walau pada akhirnya Ostersunds berhenti di babak 32 besar Europa League, setelah kalah agregat 4-2 oleh tim Arsenal.

Setelah 8 tahun merantau ke Swedia, akhirnya Potter pulang kampung ke tanah kelahirannya. Kali ini bersama Swansea City untuk mengikuti jalannya kompetisi divisi Championship. Namun sayang, Potter tidak mampu membawa Swansea City promosi ke Premier League dengan posisi akhir peringkat 10.

Hanya semusim di Swansea City, Potter di musim 2019/2020 berlabuh ke tim Brighton & Hove Albion menggantikan Chris Hughton.

Musim pertama bersama tim berjuluk The Seagulls ini, perolehan akhir Potter hampir saja menyentuh zona degradasi, Brighton berada di peringkat 15 selisih 7 poin dengan tim yang terdegradasi ke Championship.

Di tahun kedua bersama Brighton, tepatnya musim 2020/2021 Potter juga belum mampu membawa Brighton keluar dari imagetim papan bawah Premier League. Berada di posisi akhir peringkat 16, Brighton hampir saja menyentuh batas zona degradasi.

Keadaan berubah ketika Brighton mampu menjadi tim yang bisa merepotkan tim lawan lainnya di musim 2021/2022. Klub elit semacam Man United, Tottenham, dan Arsenal mampu Brighton kalahkan. Dengan posisi akhir di peringkat 9 merupakan pencapaian terbaik Potter selama 3 tahun bersama Brighton.

Bahkan di bulan November 2021, Potter pernah dilirik Manchester United setelah memecat Ole Gunnar Solskjaer. Namun Setan Merah lebih memilih Ralf Rangnick karena Potter dinilai miskin pengalaman di Liga Champions.

Musim 2021/2022 ini, Potter kembali memberikan kejutan di awal kompetisi Premier Laegue. Tampil sebagai tim tamu, Brighton mampu mengalahkan tim raksasa Manchester United di Old Trafford dengan skor akhir 2-1.

Performa Potter menjadi pelatih

Dari 6 pertandingan yang dijalani Potter bersama Brighton telah mencapai hasil yang memuaskan. 4 kali menang, 1 seri, dan 1 kekalahan membuat tim yang bermarkas di Stadion Falmer ini menduduki peringkat ke 4 Premier League. Keberhasilan inilah yang membuat presiden Chelsea tertarik untuk mengajaknya kerja sama.

*****

Quote:

Galeri Foto Graham Potter

Quote:

Saat menjadi pemain sepak bola

Membela tim Southampton, 96-97

Bagian dari Timnas Inggris U-21, 1996.

Quote:

Pelatih Ostersunds FK, 2011-2018

Graham Potter (tengah)

Selebrasi Potter bersama pemainnya usai memenangkan Piala Swedia.

Pose Graham Potter bersama pemainnya dengan Piala Swedia.

Bersalaman akrab dengan Arsene Wenger pelatih Arsenal saat gelaran Europa League.

Quote:

Pelatih Swansea City, 2018-2019

Graham Potter (tengah putih)

Quote:

Pelatih Brighton & Hove Albion, 2019-2022

Graham Potter (tengah hitam)

*****

Sungguh tantangan luar biasa sebagai seorang Potter yang secara drastis bisa melatih tim besar semacam Chelsea. Pekerjaan berat semakin terasa terutama mengawal Chelsea untuk bertarung dengan tim-tim terbaik benua biru di kancah UEFA Champions League musim 2022/2023 ini.

So, bagaimana tanggapan kaskuser melihat prospek ke depan Potter bersama Chelsea? Apakah Chelsea mampu bersaing hebat di Premier League dan Liga Champions? Kita tunggu saja aksinya.

Demikian thread dari saya, semoga bisa berjumpa lagi di thread berikutnya.
Terima kasih. Salam Olahraga!