ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Mengapa Korban Kejahatan Takut Untuk Melapor?


Untuk Anda yang suka genre blackmail pasti sering melihat pola-pola serupa dalam beberapa kasus kejahatan. Contohnya, seorang perempuan yang dipaksa jadi budak dengan ancaman video mesumnya disebar. Yang seperti itu tidak hanya ada di film-film saja, itu juga terjadi di dunia nyata.

Dengan berbekal video tak senonoh, korban diancam untuk tutup mulut dan tidak melapor ke pihak berwajib dan ternyata ada orang yang benar-benar diam begitu saja. Sebenarnya mengapa korban-korban ini tidak melapor?



Memang benar bahwa mereka diancam, tetapi pasti ada jalan agar semua bisa ditutupi dengan tenang. Contohnya, lapor polisi dan polisi langsung bergerak mengamankan korban dan menghapus semua bukti yang ada. Atau sewa saja petrus untuk ‘menghilangkan’ pelaku kejahatan secara diam-diam. Masalah pun selesai tanpa berbuntut panjang.

Jadi mengapa tidak mengambil jalan yang seperti itu?

Pertama, pelaku kejahatan punya bekingan. Coba bayangkan kalau korban melapor pada polisi tapi ternyata polisi itu temannya si pelaku, bisa berabe urusannya. Jika yang seperti itu sampai terjadi bisa-bisa korban akan mengalami siksaan yang lebih kejam dan bukan mustahil videonya akan langsung disebar.



Kedua, polisi tidak bisa dipercaya. Bukan bermaksud menghina, tapi tidak semua polisi punya hati yang tulus ingin mengayomi masyarakat. Bagaimana kalau polisi malah bekerjasaam dengan pelaku dan ikut mengancam korban demi kepuasannya sendiri? Dan bukan tak mungkin polisi akan minta uang pelicin untuk mempercepat laporan diproses. Singkat kata, ada banyak orang yang merasa lebih baik untuk tidak berurusan dengan polisi.

Ketiga, tak berani mengambil resiko. Jika kita membicarakan kejahatan maka tak ada yang namanya terlalu berhati-hati. Kalau saya mencoba mengancam seseorang dengan video maka saya pasti akan membuat banyak salinan di berbagai tempat atau mengunggahnya ke cloud agar aman dari jangkauan polisi. Si pelaku mungkin akan ditahan selama beberapa tahun tapi setelah dia keluar dia bisa balas dendam dan menghancurkan hidup si korban. Karena itulah korban tak berani melawan.



Dan untuk alasan terakhir… mungkin karna cinta. Ada sebuah kondisi psikologi khusus yang disebut stockholm syndrom. Itu adalah kondisi di mana korban kejahatan merasakan simpati pada pelaku kejahatan sehingga tanpa sadar korban tak ingin pelaku mengalami hal buruk seperti ditangkap polisi. Atau mungkin karna yang mengancam adalah pacar sendiri maka korban merasa tak berdaya untuk melawan. Yeah, namanya juga cinta. Apa sih yang masuk akal?

Tapi kalau memang Anda diancam, dan Anda merasa tidak bersalah, lebih baik melaporlah pada pihak berwajib. Resiko melapor memang ada, tetapi jika Anda tak mau ambil resiko maka hidup Anda tak akan pernah tenang.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
arafiq.tekajeAvatar border
arafiq.tekaje memberi reputasi
8
3K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan