delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Aku Ingin Menjadi Keheningan Malam Untukmu
Spoiler for Instagram:




Quote:




Begitulah kesalahan, melekat begitu erat dan bahkan jika waktu sudah berjalan begitu lama, masih saja sibuk bermain-main di alam pikiran, sehingga membutuhkan sebuah cermin, untuk melihat. Namun terkadang, setelah nampak terlihat, sifat angkuh muncul dan membuatnya tiada, lalu beradu agreement, sampai emosi ke ubun-ubun, jika diberikan nasehat yang terbaik untuk kedepannya.

"Ngeyel yang penuh kebodohan"




Quote:


Quote:



"Aku Ingin Menjadi Keheningan Malam Untukmu"


Di kota Bekasi, pada tanggal 13 Juni 2018 adalah perjumpaan awal kami, setelah beberapa tahun terpisah oleh cita-cita dan mimpi-mimpi di masa kecil.

Ketika itu, cuaca tidak sebaik masa yang telah lewat, yang mana merupakan kenangan yang berharga dan tidak sepantasnya untuk dilupakan.

Bekasi di musim panas, teriknya menyerang sampai tulang belulang, bahkan pada saat tubuh membutuhkan udara segar, tatkala lima belas jam bekera tanpa istirahat.

Antara hawa jenuh dan gersang nya udara, menambah berat nya beban yang kupikul semakin tinggi, bahkan sejak nenek meninggalkan dunia ini. Apalagi matahari masih saja mencoba untuk membakar semangat hidup. Padahal telah tiba waktu ia berpulang meninggalkan cahyanya, namun senja ini menjadi begitu sangat panas, bahkan sampai azan berkumandang, masih saja menempati posisi siang.

Dan aku masih duduk di antara bayangan kertas-kertas kerja yang menumpuk, sambil membayangkan wajah bos, yang tiba-tiba mengintai para pekerja dari balik kantornya, lalu menyebutkan banyak pekerjaan di mulai dari lorong sebelah kanan, hingga menembus gedung pabrik, yang hanya berlantai tiga, dengan kulit dindingnya yang nampak sudah sangat usang di makan oleh waktu.

Dan di sanalah, pada salah satu ruangan gedung, aku mengenal seorang pria, namanya Setyo, yang kini menjadi pujaan hatiku secara diam-diam ku kagumi, bahkan hingga saat ini. Walaupun belum berkeinginan untuk mendapatkan hatinya.

Setyo, pria masa kecil yang kutahu bahwasanya dia adalah sosok paling ramah yang berada di pabrik, semua orang sangat menyukainya, perawakannya yang supel dan hambel inilah yang membuatnya banyak sekali kawan. Bahkan kudengar dia adalah tangan kiri dari salah satu pemilik perusahaan ini.

Dan karena dia pula bos besar yang tadinya tidak ramah dalam pekerjaan, pada akhirnya menjadi selunak coklat yang lumer ketika dipanaskan.

Sebenarnya aku juga tidak tau, darimana kah datangnya bos baru ini, karena tidak ada yang berani menggosipkan dirinya. Penampilan nya sangat modis, elegan tetapi sok keras dalam memerintah, yang mana hobinya menimbun kami semua ke dalam pekerjaan.

Walaupun pada saat itu, jabatannya hanya di fokuskan untuk mengepalai instansi kami. Dan semenjak dia bergabung, jadwal istirahat selama beberapa hari kedepan, lebih sedikit dari biasanya. Bahkan untuk melepaskan lelah sampai di rumah, itu hanya tersisa lima jam. Selebihnya seperti buruh rodi, yang sama sekali tidak memiliki toleransi fisik yang seharusnya diutamakan.

Ya begitulah cara kerja sebagai buruh lepas, yang hanya mendapatkan uang tidak seberapa, bahkan waktu kerja selalu diperpanjang, sedangkan bonusnya begitu minim, terkadang macet dalam hal pembayaran. Namun peraturan untuk cuti, agak menyeramkan, bayangkan saja, sakit pada hari kamis, maka surat keterangan berhenti bekerja dilayangkan. Padahal tidak ada yang menginginkan penyakit tersebut bercokol, apalagi mengundangnya untuk datang.

Ya itulah resiko dari seorang pekerja buruh pabrik, yang tenaganya di peras untuk berproduksi, akan tetapi tidak di pikirkan lebih jauh, masalah kesehatannya. Seperti mesin yang tidak memiliki tombol on off nya.

Dan hari ini aku berada di luar pabrik. Nampak dari kejauhan langkah kaki Mia dan Zein berjalan ke arahku, dari arah pintu pabrik sebelah kanan, dengan irama gontai dan tidak sesuai dengan birama penyemangat, mereka terus saja mendekat, sambil menggerutu dan merutuk bos baru kami, seorang wanita yang memiliki nama Widya.

Dan akhirnya setelah mereka mendekat, sebuah kabar dikisahkan, sampai-sampai urat nadiku berhenti mengalir darah keseluruhan tubuh, denyut jantung melemah, ketika suara parau Alvin menggodaku dalam bentuk sebuah vidio, yang pada akhirnya membangkitkan perangai siluman dalam jiwa, ketika suara dari balik layar ponsel milik Mia dan zein memutar isi hati alvin, membuat dunia seolah-olah berhenti bergerak.

Quote:



"Blarrr"

Bagaikan petir yang menyambar di siang hari, tiba-tiba tubuhku lunglai, tidak berdaya dan bahkan seperti didatangi malaikat kematian, kaku tapi tak jua meregang nyawa.

Alvin yang kusayangi ternyata memutuskan hubungan kami. Setelah beberapa tahun bersama tanpa adanya pertengkaran. Memunculkan banyak pertanyaan, tapi tidak menginginkan sebuah jawaban.

Aku segera meninggalkan lokasi kerja dan berlari sejauh mungkin dari pabrik, berharap sebuah mobil menabrakku dan akhirnya bisa menemui malaikat maut.


"Ya Rab, aku serahkan segala takdirku di hadapa-Mu!"





_______________________@&#$____________


Akan tetapi aku malah menabrak seorang pria, yang mana berpenampilan sangat elegan, berjas biru dan sangat tampan. Yang pada akhirnya kuketahui bernama Setyo.

"Issa, kaukah itu?"

"Setyo, Setyo Nugroho bukan?

Di sinilah kami untuk pertama kalinya bertemu kembali, dalam wujud bentuk kedewasaan, dengan ketidaksengajaan yang akhirnya menjadi sesuatu yang sangat spesial.

Quote:



Aku mencoba untuk berdiri dengan kokoh, walaupun dengan kepedihan di dalam ruang dadaku yang sangat menyiksa.

"Sakit tidak? Lain kali hati-hati, Issa!" Sambil menolongku untuk berdiri dengan baik.

"Ya, Setyo! Terimakasih."


Quote:


Pada akhirnya di sinilah dari kisah cintaku untuk Alvin usai. Karena tidak mungkin menunggu waktu akan habis dengan percuma, hanya untuk sekedar mengharapkan sesuatu, yang tidak bernilai kepastian.

Dan dari pertemuan itulah, Setyo menjadi obat penawar bagiku. Dia adalah pria pertama yang membangkitkan semangat, apalagi mengingat kenangan terdahulu, saat kami berada di bangku sekolah, cinta monyet. Yang hanya berbasiskan putih abu-abu. Di mana hanya ada kesenangan belaka tanpa ujung pangkalnya.

Cinta yang sudah terkubur lama, yang pada akhirnya bersemi kembali saat aku sedang terpuruk oleh keadaan.

Kupikir cinta itu sudah mati oleh waktu, namun nyatanya tumbuh menjadi bibit di keheningan malam, yang membuat mataku terbuka dengan lebih luasnya. Apalagi perubahan tingkat kedewasaan yang ada padanya, menambah segalanya menjadi lebih menarik untuk lebih di unggulkan.

Akan tetapi ada hal yang tidak mungkin bagi kami untuk mendapatkan sebuah penyatuan, meraih kebersamaan. Sampai pada akhirnya aku memilih sendiri dan mencintainya dalam kebungkaman.


"Dear, untuk kamu yang tengah berada di sana, aku hanya ingin kau tau, cinta ini akhirnya tumbuh terlampau dalam kepadamu. Setelah beberapa tahun kebersamaan kita terjalin kembali. Mise you always!"




_________________&&&&&_________________



Quote:


"Ketika kamu merindukan seseorang, waktu terasa berjalan lebih lambat, dan ketika aku jatuh cinta dengan seseorang, waktu terasa berjalan lebih cepat"

Taylor Swift.



sicepodAvatar border
avselAvatar border
cutewitchAvatar border
cutewitch dan 50 lainnya memberi reputasi
51
4.1K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan