si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mesir dan Turki Kepincut Eurofighter Typhoon
Quote:


Pamor pesawat tempur Eropa yang sedang menanjak saat ini adalah Rafale, setelah pada 2021 berhasil mencapai kesepakatan penjualan dengan Uni Emirat Arab, Indonesia hingga Yunani. Tak pelak hal itu membuat Rafale terus menjadi sorotan sepanjang tahun 2021. Meski belum ada kesepakatan yang ditandatangani, kini perlahan pesawat tempur Eropa lainnya juga mulai dilirik.

Mengutip artikel [URL=https://www.middleeasteye.net/news/egypt-italy-arms-deal-closeS E N S O Rpleting]middleeasteye.net[/URL] Mesir sedang dalam proses akhir untuk merampungkan negosisasi senilai US$3 miliar. Sementara itu media Italia Il Fatto Quotidianomengatakan jika Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sedang menunggu konfirmasi dari Perdana Menteri Italia Mario Dargi untuk menyelesaikan kesepakatan, yang mencakup pembelian 24 pesawat Eurofighter Typhoon.

Selain pesawat Typhoon, kesepakatan yang lebih luas juga akan ditandatangani Mesir; yang mencakup akuisisi empat fregat FREMM yang diproduksi oleh perusahaan kapal Italia Fincantieri, 20 kapal patroli, 20 pesawat tempur M-346, dan satelit observasi. Sumber media Italia itu menambahkan bahwa, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Italia Leonardo akan menerima sekitar 60 persen dari harga pesawat; yang dikembangkan oleh konsorsium perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan dari Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.

Mesir termasuk di antara 10 pengimpor senjata teratas di seluruh dunia, dengan total pembelian senjata senilai US$22 miliar antara tahun 2010 sampai 2020. Antara tahun 2013 sampai 2020, negara-negara Eropa mengekspor atau melisensikan senjata senilai setidaknya US$12,4 miliar ke Mesir, menurut Campaign Against Arms Trade (CAAT). Pada tahun 2021 saja, total penjualan senjata Jerman ke Mesir mencapai US$4,8 miliar.

Mesir sendiri punya etalase pesawat tempur yang komplit, dari Blok Timur mereka punya MiG-29M dan Su-35. Sementara dari Blok Barat mereka punya F-16, Rafale dan Mirage 2000. Mesir terus berusaha mencari pesawat tempur dari berbagai sumber yang berbeda, tujuannya adalah ketika terjadi konflik senjata yang mereka beli masih bisa digunakan dan tidak terkena sanksi embargo. Meski hubungan dengan Israel baik-baik saja, tak menutup kemungkinan akan ada konflik di masa depan. Jika hal itu terjadi kemungkinan mereka akan berhadapan dengan sanksi embargo.

Quote:


Jika Mesir sudah hampir mencapai garis finish atas pembelian Typhoon, Turki baru saja melirik pesawat satu ini. Dikabarkan jika Turki tertarik meminang Thypoon sebagai ganti atas alotnya kesepakatan F-16 Viper Block 72 buatan Amerika. Pada Oktober 2021 Turki meminta pembelian 40 unit F-16 Viper+80 kit modernisasi untuk armada F-16-nya. Meski Departemen Pertahanan Luar Negeri AS sudah melaporkan permintaan itu ke anggota Kongres, hingga saat ini masih belum ada kepastian atas permintaan tersebut.

Turki sendiri semakin kehabisan waktu untuk modernisasi pesawat tempurnya, F-16 yang sudah tua harus segara diganti dan sebagian lagi harus diupgrade agar sesuai kebutuhan misi era modern. Paman Sam sendiri masih tidak percaya kepada Turki, karena mereka telah membeli S-400 dari Rusia yang membuat para anggota Kongres AS dan aliansi NATO marah besar. Dan pada era Donald Trump, Turki diberi sanksi embargo senjata dan ditendang dari program F-35. Pesanan F-35 Turki juga ditangguhkan.

Meski melirik Thypoon sebagai pesawat tempur baru, Turki harus bisa merayu Jerman agar bisa memperoleh Typhoon. Pasalnya hubungan Turki dan Jerman sedang tidak baik, Berlin sendiri juga sangat berhati-hati terkait ekspor senjatanya ke Turki. Sementara itu tiga negara lainnya yakni Spanyol, Italia dan Inggris sama sekali tidak mempermaslahkan penjualan pesawat tersebut.

Di sisi lain Turki dan Inggris memiliki hubungan pertahanan yang erat melalui kemitraan NATO mereka, dan ada juga kerja sama industri. Salah satunya membuat mesin Inggris Rolls-Royce dan mitra lokalnya Kale diharapkan untuk memasok mesin untuk jet tempur pertama Ankara, TF-X. BAE Systems yang berbasis di Inggris juga bekerja sama erat dengan Turkish Aerospace Industries dalam pengembangan jet TF-X, termasuk teknologi silumannya.

Quote:


Seorang sumber di pemerintahan Turki yang tak disebutkan namanya mengatakan kepada midleasteye.netjika pembelian Typhoon akan berjalan mulus, dibanding membeli pesawat tempur non-NATO. Tentu usaha Turki meminang Typhoon tidak akan mudah, tetapi dukungan Turki ke Ukraina dengan memasok drone TB2 bisa membuat negosiasi lebih lancar.

Eurofighter Typhoon adalah opsi relaistis untuk Turki, pesawat ini akan menjadi stop-gap sampai TF-X selesai dibuat; dan akan jadi alternatif menarik jika pesanan F-16 ditolak. Eurofighter Typhoon merupakan pesawat tempur buatan konsorisum Eropa, dibuat bersama oleh Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia. Pesawat melakukan penerbangan pertama pada 27 Maret 1994 dan diperkenalkan pertama kali pada 4 Agustus 2003 dengan total produksi 557 pesawat sampai saat ini. Typhoon dibekali kanon Mauser BK-27 kaliber 27 mm serta bisa membawa berbagai jenis rudal mulai dari AGM-65 Maverick, AGM-88 HARM, Taurus KEPD 350, Storm Shadow/Scalp EG dan Brimstone.


Quote:




Referensi Tulisan: [URL=https://www.middleeasteye.net/news/egypt-italy-arms-deal-closeS E N S O Rpleting]middleeasteye.net[/URL] & Il Fatto Quotidiano
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 23-06-2022 13:01
gonugraha76Avatar border
69banditosAvatar border
emineminnaAvatar border
emineminna dan 9 lainnya memberi reputasi
10
9.9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan