dulKhabAvatar border
TS
dulKhab
Cerita Cupu Yang Lucu



Kehidupan sosial tidak akan pernah bisa terelakkan karena aku dibentuk sebagai makhluk sosial. Ketika aku merasa semuanya mulai berbeda dengan memilih untuk membatasi hubungan sosial. Di situ cerita cupuku berawal.

Saat itu aku masih di sekolah dasar sekitar kelas tiga. Waktu pelajaran terbagi-bagi setiap harinya, bermacam mata pelajaran sudah terjadwal rapi. Hari itu waktunya pelajaran pendidikan kebugaran jasmani dan rohani atau pelajaran olahraga nama lainnya. Seperti pada umumnya pelajaran olahraga dilakukan di luar kelas. Karena halaman di sekolah tidak terlalu luas, maka guru olahraga mengalihkan tempat ke lapangan desa yang lumayan dekat.

Setiap murid kelas tiga yang kebetulan hanya terbagi satu kelas mulai pergi ke lapangan itu. Setibanya di sana semua murid membentuk sebuah barisan, dengan dipimpin guru olahraga kami semua melakukan senam dasar. Satu, dua, tiga, empat dan seterusnya, gerakan demi gerakan diperhitungkan.

Setelah semua gerakan telah dilakukan, pemanasan akan dianggap selesai. Berlanjut kegiatan utama, berolahraga. Kegiatan akan dibagi antara siswa dan siswi. Para siswa bermain sepak bola, sementara para siswi bermain lidah melalui ghibah.

Salah seorang siswa, sebutannya Joni sudah sedari tadi bersemangat memilih siapa saja yang akan menjadi satu tim dengannya. Kebetulan Joni adalah siswa yang memiliki pengaruh kuat di antara siswa lainnya di kelas tiga, dia secara sukarela mengajukan dirinya menjadi ketua kelas. "Eh, lu Cok.. gabung di tim Joko!" Joni sepertinya sengaja memilihku supaya berada di tim lawan agar menjadi celah yang bisa dimanfaatkan.

"Ayo, rebut bolanya Cok! Jangan malah bengong, bodoh!" Seru Joko yang tampak marah karena ketinggalan skor mengingat timnya belum mencetak satu pun gol. Aku malas bergerak lari merebut bola, karena aku pikir bola seperti itu bisa aku beli tanpa berebutan begini. Jadinya terlihat sangat tidak berguna di tim.

"Tendang, Cok!" Teriak Joko dari jauh. Saat itu bola sedang ada di depanku, aku berlari ketika mendekati bola membuat kuda-kuda untuk menendangnya dan gol, aku menciptakan gol yang ke tiga. "Lu mending keluar aja dah, Cok!" tegur Joko kesal. "Pritt.." suara peluit guru olahraga terdengar menandakan waktu olahraga telah selesai.

"Yeay... KITA MENANG!" Sorak ramai dari tim Joni yang berhasil mencetak dua gol dan satunya gol bunuh diri dariku. Total skor tiga kosong, tim Joko sangat bapuk ketika itu.

"Semua ini karena lu, Cok!" Kata Joko dengan menunjukkan jari telunjuknya ke depan wajahku. Aku merasa ini bukan hal yang menyenangkan hati, membuatku memiliki janji dengan diri sendiri. Semenjak kejadian itu di jam pelajaran olahraga aku tidak pernah ikut bermain sepakbola.

Jadi setiap jam olahraga aku habiskan berdiam di pinggiran lapangan, berteman bersama alam dan berbicara dengan rumput bergoyang.
Diubah oleh dulKhab 23-05-2022 08:49
ariemailAvatar border
khodzimzzAvatar border
disya1628Avatar border
disya1628 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan