cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Keadilan Sosial Bagi yang Good Looking Saja


Cangkeman.net - Kecantikan merupakan sesuatu yang identik dengan wanita dan didambakan oleh setiap wanita dari berbagai kelompok sosial. Secara umum cantik biasanya mengacu pada paras wajah, penampilan maupun bentuk tubuh seseorang. Setiap negara memiliki berbagai standar kecantikan yang berbeda satu sama lain, yang dimana, semua konstruksi kecantikan ini dilatarbelakangi kebudayaan turun temurun dari nenek moyang bahkan disertai oleh mitos yang dipercayai oleh masyarakatnya. Namun Sebagian besar standar kecantikan yang ada di dunia didasarkan pada standar kecantikan yang memiliki bentuk wajah simetris, warna kulit putih, memiliki tubuh tinggi jenjang, dan badan yang kurus.

Penampilan, fisik dan gaya hidup tidak jarang dijadikan sebagai penilaian seseorang terhadap orang lain ketika pertama kali bertemu atau  biasa disebut sebagai first impression. Hal menarik lain yang ditemukan dari perilaku tersebut adalah masyarakat seakan-akan memiliki ukuran kecantikan tertentu yang dijadikan patokan atau pedoman untuk mempercantik diri, sehingga setiap perempuan berusaha untuk menjadikan dirinya sesuai dengan standar atau ukuran kecantikan yang diterima pada lingkungannya.

Isu standar kecantikan menjadi perubahan sosial baru di kalangan masyarakat saat ini. Setiap poin dari standar kecantikan memiliki nilai yang menghantarkan seseorang untuk mendapatkan Beauty Privilege. Secara umum, Beauty Privilege merupakan istilah untuk menggambarkan hak-hak istimewa yang didapatkan oleh orang-orang yang terlahir cantik atau memiliki tampilan fisik yang rupawan. Hal ini juga menjadikan wanita mengeluarkan upaya yang lebih untuk mendapatkan hak kecantikan. Bahkan banyak dari wanita yang melakukan operasi plastik, tanam benang bahkan rela mengeluarkan dana dengan total yang fantastis hanya untuk mengikuti standar kecantikan yang dibuat oleh masyarakat.

Beauty privilege menjadi nilai lebih berupa hak khusus yang dimiliki seseorang sehingga dipandang berharga atau menduduki posisi yang tinggi dalam struktur stratifikasi di masyarakat. Padahal standar kecantikan tersebut hanyalah konstruksi yang dibentuk oleh pihak-pihak berkepentingan yang ingin memenuhi tujuan mereka sendiri, namun ternyata berdampak sangat luas dan serius khususnya terhadap tingkat kepercayaan diri perempuan dalam melakukan interaksi di lingkungannya. Dikutip dari jurnal Universitas Harvard yang berjudul “Why Beauty Matters”. Menyimpulkan bahwa seseorang dipandang menarik dari penampilannya, maka secara tidak langsung ia juga akan dinilai baik dalam segala hal. Tingkat kepercayaan diri seseorang seolah-olah diukur dari penampilan fisik yang dimilikinya. Paradigma ini tidak hanya terjadi di dunia kerja bahkan ini terjadi di dunia pendidikan. Di kalangan mahasiswa dan mahasiswi fenomena ini lumrah terjadi. Bahkan tidak banyak dari mereka yang mendapatkan perlakuan yang tidak baik karena penampilan fisik mereka.

Meskipun tidak banyak jurnal penelitian yang mengangkat tema fenomena sosial ini, namun dalam kehidupan di media sosial telah banyak membuktikan bahwa fenomena ini masih terjadi sampai sekarang. Salah satu contoh fenomena beauty privilege yang bisa kita lihat adalah kasus Isabella Guzman yang secara keji membunuh ibunya dengan menusuk wajah dan leher ibunya sebanyak 151 kali dan anehnya tidak sedikit tanggapan netizen yang malah memuji kecantikan Isabelle dan bahkan melontarkan komentar rela ditusuk apabila wanitanya secantik Isabella. Hal ini tentu sangat tidak biasa karena terlepas dari paras wajahnya, Isabella tetaplah tersangka pembunuhan keji. 

Contoh lainnya yang ditemukan adalah ketika salah satu artis terkenal bernama Jefri Nichol yang tertangkap karena menggunakan narkoba. Tidak sedikit netizen yang memberikan komentar shock dan berujung memberikan dukungan hangat kepada sang artis. Namun berbeda ketika saat kasus yang menjerat vokalis Kangen Band yakni Andika Mahesa yang juga pernah tertangkap karena kasus mengkonsumsi obat-obatan terlarang, banyak netizen yang malah memberi komentar tidak sedap dan melontarkan kalimat-kalimat menjatuhkan sang vokalis. Hal ini tentu menuai adanya perbedaan perlakuaan dan seolah-olah semua akan baik-baik saja apabila kita memiliki fisik dan visual yang memadai.

Jadi, apakah menurut kalian fenomena beauty privilege itu memang hanya adil untuk yang cantik dan ganteng saja? Apakah kalian pernah mengalami fenomena tersebut? Kalau aku sih pernah banget dan rasanya gak enak banget dapet perlakuaan yang beda. Intinya jangan suka menilai seseorang dari penampilan luarnya aja guys, dapet perlakuaan yang gak adil itu beneran gak enak apalagi cuman karena kita gak cantik atau ganteng. Anyways, semoga artikelnya bermanfaat ya!

 
Tulisan ini ditulis oleh Jung Is di Cangkeman pada tanggal 9 Maret 2022.
bromocoolAvatar border
bruno95Avatar border
ariemailAvatar border
ariemail dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.4K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan