marywiguna13
TS
marywiguna13 
Peristiwa Pembunuhan di Balik Film "The Fugitive" #SeninMisteri


Pada tanggal 21 Februari 1945, Dr. Samuel Sheppard yang merupakan seorang dokter bedah syaraf, menikah dengan seorang wanita yang bernama Marilyn Reese. Mereka kemudian tinggal di dekat danau Erie, Ohio, dan dua tahun kemudian mereka memiliki anak satu-satunya yang diberi nama, Chip. Mereka diyakini menjalani pernikahan yang bahagia dan lingkungan tempat mereka tinggal memiliki tetangga yang ramah, bahkan teramat ramah.


Pada tanggal 3 Juli 1954, keluarga Sheppard mengadakan pesta kecil dan mengundang tetangga mereka untuk makan, minum, dan menonton film. Lewat tengah malam, Samuel tertidur di sofa dan Marilyn mempersilakan para tamu untuk pulang. Keesokan harinya pada tanggal 4 Juli 1954 jam 5.40 pagi, Walikota setempat yang bernama Spencer Houk yang juga merupakan teman baik Samuel, terbangun dari tidur karena menerima telepon dari Samuel yang mengatakan bahwa Marilyn telah terbunuh.


Spencer dan istrinya yang bernama Esther kemudian bergegas menuju ke rumah Samuel dan menemukan Samuel bertelanjang dada di ruang belajarnya sambil memegang leher, dan dia terlihat sangat terguncang. Spencer kemudian menghubungi polisi dan mereka tiba di lokasi sekitar jam 6 pagi.

Berdasarkan laporan polisi, Marilyn ditemukan dalam keadaan terlentang tanpa mengenakan pakaian, wajahnya menghadap kearah pintu, dan tampaknya dia dipukuli. Di bagian wajah dan kepalanya terdapat sekitar 20 luka goresan. Lumuran darah ditemukan di atas ranjang dan percikannya sampai hingga ke dinding kamar. Dari hasil otopsi, Marilyn dinyatakan meninggal pada jam 4.30 pagi. Selain itu, didapat informasi bahwa saat itu Marilyn sedang mengandung anak keduanya yang juga laki-laki.


Menurut pengakuan Samuel, ketika dia sedang tidur di sofa, dia sempat mendengar Marilyn memanggil namanya. Samuel langsung berlari ke lantai atas dan melihat Marilyn sedang diserang oleh sosok berwarna putih. Mereka sempat berkelahi, namun Samuel terkena pukulan di bagian belakang lehernya yang menyebabkan dia pingsan. Ketika Samuel berusaha untuk bangun, dia melihat Marilyn sudah tergeletak dan pelaku sudah pergi.

Merasa khawatir dengan keselamatan anaknya, Samuel segera menuju kamar anaknya dan menemukan dia sedang tertidur lelap. Samuel kemudian berusaha untuk mengejar pelaku yang kabur melalui pintu belakang. Pelaku yang memiliki perawakan tinggi dan rambut yang lebat tersebut lari menuju ke pinggiran danau Erie. Namun, ketika Samuel berusaha meraih pelaku tersebut dengan menerjangnya, Samuel merasa tercekik hingga dia tidak sadarkan diri. Ketika dia terbangun, hari sudah mulai terang dan dia kehilangan baju serta jam tangannya.



Samuel membunuh istrinya sendiri dan semua cerita merupakan rekayasa. Karena berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh polisi, tidak ditemukan adanya tanda bahwa rumah didobrak paksa oleh pelaku. Selain itu, senjata yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh Marilyn juga tidak ditemukan. Barang-barang juga masih tersimpan dalam keadaan rapi, menandakan bahwa peristiwa tersebut bukan merupakan sebuah perampokan.


Petugas koroner yang bernama Dr. Sam Gerber yang memeriksa lumuran darah yang terdapat di bantal Marilyn mengungkapkan, dari noda darah tersebut dia bisa menyimpulkan bahwa alat bedah dilibatkan dalam pembunuhan tersebut dan merupakan senjata yang paling mudah digunakan oleh seorang dokter bedah syaraf. Sam juga menemukan sebuah kantong berbahan kanvas yang berisi jam tangan milik Samuel, cincin akik, dan kunci yang berlumuran darah, yang ditemukan di semak-semak halaman rumah. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mulai menyelidiki rumor ketidaksetiaan Samuel yang kemungkinan menjadi salah satu motif. Dan bukti yang ada mengarah pada seorang wanita yang bernama Susan Hayes yang merupakan petugas lab di rumah sakit.


Pada tanggal 21 Juli 1954, Sam meminta pemeriksaan resmi dilakukan dan pemanggilan terhadap Samuel untuk hadir di pengadilan. Di dalam pemeriksaan resmi tersebut, Sam sempat bertanya pada Samuel apakah dia dan Susan Hayes tidur di ranjang yang sama, dan Samuel menjawab tidak. Dan setelah pemeriksaan resmi yang dilakukan pada tanggal 30 Juli 1954, Samuel ditangkap dan didakwa atas pembunuhan tingkat pertama yang dilakukannya terhadap Marilyn.

Sidang pertama dimulai pada tanggal 18 Oktober 1954 dimana tuntutan Jaksa mengandalkan bukti yang ditemukan oleh Sam di tempat kejadian perkara dan tekanan dari media untuk segera menghukum pelaku. Saksi terakhir yang hadir saat itu adalah Susan, dia mengkonfirmasi perselingkuhan yang dijalaninya selama dua tahun, dan Sam mengakui hal tersebut. Sayangnya, untuk membuktikan bahwa dia sudah berbohong, dia cenderung bersikap angkuh dan bermulut manis.

Pada tanggal 16 Desember 1954, juri memutuskan bahwa Samuel dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat dua. Dia dihukum penjara seumur hidup dengan kemungkinan pengajuan untuk bebas bersyarat adalah setelah dia menjalani hukuman setidaknya selama 10 tahun. Namun, penderitaan yang dialaminya jauh melebihi hukuman yang diterimanya. Ibu Samuel meninggal karena bunuh diri beberapa minggu kemudian, dan ayahnya meninggal beberapa hari setelah ibunya meninggal. Dan pada tahun 1963, ayah Marilyn juga meninggal karena bunuh diri.


Walaupun Samuel baru menjalani persidangannya yang pertama, kedua saudara laki-lakinya masih tetap mendukungnya dengan menyewa ahli forensik yang bernama Dr. Paul Leeland Kirk untuk mengulas bukti fisik yang ada, karena Dr. Sam Gerber tidak melakukan pengujian pada bukti sidik jari atau lumuran darah yang bisa membebaskan Samuel. Dr. Sam memutuskan bahwa Samuel bersalah sesaat setelah dia memasuki tempat kejadian perkara dan Dr. Sam juga mengatakan pada detektif lain bahwa sudah jelas Samuel adalah pelakunya.


Pada tahun 1961, kedua saudara laki-laki Samuel menyewa pengacara baru yang bernama F. Lee Bailey yang mengajukan permohonan untuk membuka persidangan kembali yang dipimpin oleh Hakim Edward Blythin. Pengacara Lee berargumen bahwa Hakim Edward menyangkal pembelaan Samuel untuk memindahkan persidangan keluar dari Cleveland, dimana tidak adanya kesempatan untuk menjalani persidangan yang adil karena liputan pers yang bias, karena Hakim Edward berencana untuk kembali dipilih dan memanfaatkan apa yang terjadi demi kepentingannya sendiri.




Seorang kolumnis yang bernama Dorothy Kilgallen yang menutupi persidangan yang sesungguhnya mengaku beberapa tahun kemudian bahwa dia pernah melakukan pembicaraan pribadi yang tidak etis dengan Hakim Edward, dimana dia mengatakan pada Dorothy bahwa kasus Samuel cukup hanya dibuka dan kemudian ditutup, karena Samuel pasti bersalah. Jika saja saat itu Dorothy melaporkannya, Hakim Edward pasti dihapus dari kasus tersebut.

Pada tanggal 15 Juli 1964, petisi yang dibuat oleh Pengacara Lee dimana Hakim Edward gagal untuk menutupi para juri bias dan membuat mereka bias di mata media, dikabulkan pengadilan. Pengadilan menyebut persidangan Samuel sebagai sesuatu yang memperolok keadilan, oleh karena itu pengadilan mengupayakan pembebasannya.

Samuel menjalani persidangan ulang pada tanggal 24 Oktober 1966. Dan Dr. Paul sebagai saksi ahli memberikan analisa bahwa baju dari pelaku yang sebenarnya pasti akan terpercik darah korban ketika melakukan pembunuhan. Namun, noda darah hanya ditemukan disatu titik pada celana milik Samuel. Dr. Paul juga menyimpulkan bahwa percikan darah sebanyak itu berasal dari ayunan senjata, yang mengindikasikan pelaku menggunakan tangan kiri mereka. Namun, Samuel bukan seorang yang kidal.

Selain itu, potongan gigi milik Marilyn ditemukan di bawah tubuhnya. Hal tersebut berarti Marilyn tanpa sengaja mematahkannya ketika dia berusaha untuk mengigit pelaku. Dan Samuel tidak memiliki tanda-tanda bekas gigitan atau luka yang terbuka ketika dia diperiksa di rumah sakit. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah, ketika ditemukannya noda darah di bagian pintu lemari baju yang tidak cocok dengan darah milik Marilyn ataupun Samuel.



Samuel memang mengatakan yang sebenarnya bahwa istrinya dibunuh oleh sosok berwarna putih yang tinggi dan berambut tebal. Sepasang suami istri yang merupakan tetangga Samuel yang bernama Richard dan Betty Knitter, mengatakan pada polisi bahwa mereka sempat melihat seorang pria berada di dekat rumah keluarga Sheppard sekitar jam 3.30-4 pagi dihari pembunuhan terjadi, dan berdekatan dengan waktu tewasnya Marilyn pada jam 4.30 pagi.


Mereka menggambarkan pria tersebut sebagai seseorang berkulit putih, berumur sekitar 32-42 tahun, memiliki hidung yang lebar, potongan rambut cepak yang tebal berwarna pirang, alis yang tebal, dan jambang yang panjang. Dan hal-hal tersebut segera dijadikan sketsa wajah oleh pihak forensik. Kemunculan tentang pria tersebut dibuktikan dipersidangan oleh perawat yang juga membuktikan cedera yang dialami oleh Samuel ketika dia berusaha untuk melawan pembunuh Marilyn. Perawat tersebut juga mengungkapkan bahwa kaki Samuel berkeriput karena sudah berada terlalu lama di dalam air, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Samuel bahwa dia pingsan di pinggiran danau.

Sedangkan seorang radiologis mengatakan bahwa hasil Xray milik Samuel menunjukkan adanya keretakan pada tulang belakang bagian keduanya. Dan dua orang dokter lainnya mengatakan bahwa, adalah hal yang tidak mungkin bagi Samuel untuk merekayasa otot kejang yang dialami di lehernya atau bengkak yang ada di bagian bawah tengkorak kepalanya.


Anak Samuel dan Marilyn satu-satunya, Chip, mengungkap sebuah nama yang sesuai dengan gambaran wajah yang dibuat oleh pihak forensik. Selama bertahun-tahun Chip berusaha untuk mengungkap siapa pembunuh ibunya, dan dia percaya bahwa noda orang ketiga yang terdapat di bagian pintu lemari baju ibunya adalah milik seorang pria yang bernama Richard Eberling. Richard adalah tukang yang berkerja pada keluarga Sheppard untuk waktu yang lama dan dia mengetahui persis denah rumah keluarga Sheppard termasuk pintu basement yang tersembunyi, dan dia juga diketahui memiliki dua cincin curian milik Marilyn. Namun, ketika ditanya mengenai terbunuhnya Marilyn, dia melewati tes polygraf dimana dia menyangkal bahwa dia membunuh Marilyn.


Dan Richard justru terbukti membunuh seseorang bernama Ethel May Durkin. Setelah 9 tahun menjalani hukuman penjara dan menjelang ajalnya, Richard mengakui bahwa dia juga yang telah membunuh Marilyn. Seorang saksi mengatakan bahwa Richard mengatakan padanya dia telah membunuh Marilyn, memukul Samuel di bagian kepala dengan menggunakan ember, dan Marilyn sempat menggigitnya.

Walaupun Richard mengakui bahwa dia membunuh Marilyn, namun belum tentu dia mengatakan hal yang sebenarnya, karena ada dua orang tersangka lainnya yang menimbulkan pertanyaan. Tersangka pertama adalah Esther Houk yang merupakan istri Walikota Spencer Houk. Pengacara Lee percaya bahwa pembunuh Marilyn hanya dapat dilakukan oleh wanita lain karena ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa Marilyn memiliki hubungan gelap dengan suami Esther. Dan menurut Pengacara Lee, motif yang paling mungkin adalah kecemburuan diantara sesama wanita yang memicu tindakan yang membuat si pembunuh merasa terganggu.


Di dalam persidangan, Pengacara Lee berusaha untuk membuat Esther mengaku bahwa dia sengaja menyalakan perapian padahal saat itu adalah musim panas. Pengacara Lee mengira Esther sedang berusaha untuk membakar bajunya yang berlumuran darah dan barang bukti lainnya. Dan secara kebetulan, Esther merupakan seorang yang kidal, sama seperti pembunuh Marilyn. Namun, tidak ada hal yang bisa membuktikan bahwa Marilyn dan Spencer terlibat hubungan seksual.


Tersangka yang kedua adalah Mayor James Call yang merupakan mantan pilot Angkatan Udara Amerika. Mantan agen FBI yang bernama Bernard Conners percaya bahwa Marilyn dibunuh oleh James yang pernah melakukan AWOL pada tahun 1954 untuk melakukan pembunuhan. Bernard juga mengatakan bahwa modus operandi pembunuh Marilyn cocok dengan modus operandi yang dilakukan oleh James, yaitu dengan mendobrak rumah ketika pemiliknya sedang tidur dan menggunakan kekerasan jika ada seseorang yang berusaha untuk melawannya. Sebuah linggis kecil ditemukan di rumah James yang mungkin pernah digunakan untuk melukai Marilyn. Selain itu, James memiliki luka mendalam di bagian jari telunjuk kiri yang kemungkinan adalah bekas gigitan Marilyn. Namun, ketika James ditangkap dan ditanya mengenai pembunuhan Marilyn, tidak ada satupun hal yang terhubung dengannya.



Pada bulan Juni 1966, Mahkamah Agung menetapkan bahwa Samuel telah mendapatkan persidangan yang tidak adil dengan voting 8 banding 1. Oleh karena itu, Samuel dibebaskan. Namun, ketidakbersalahannya masih tetap menjadi pertanyaan. Samuel kemudian menikah dengan seorang wanita Jerman yang bernama Ariane Tebbenjohanns, yang memiliki saudari tiri yang bernama Magda Goebbels. Magda sendiri adalah istri dari Joseph Goebbels yang merupakan Menteri Propaganda Hitler.

Lisensi medis milik Samuel dipulihkan, namun kemudian segera dicabut setelah dua orang pasien meninggal dalam operasi yang dilakukannya. Ariane juga mengajukan cerai dan Samuel memilih untuk menjadi pegulat profesional dengan menggunakan nama, Killer. Dia juga menikah dengan anak manajernya sendiri yang baru berumur 19 tahun. Dan pada akhirnya, Samuel meninggal ketika dia berumur 46 tahun karena gagal hati yang diakibatkan oleh konsumsi alkohol selama bertahun-tahun dan depresi.


Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber :




hoppxdelapan3provocator3301
provocator3301 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
10.1K
74
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan