albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Misteri Takdir Anisa (Bagian 1)
Bagian 1

Perempuan itu bernama Anisa, saat ini umurnya 25 tahun. Dia bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. Dia bekerja di sebuah divisi yang berisikan 10 orang dan dibagi menjadi dua bagian. Ada seorang lelaki yang begitu dia kagumi berama Azka, mereka bekerja dalam satu divisi tetapi berbeda bagian. Mungkin karena itu juga sehingga mereka jarang berkomunikasi, semenjak pertama kali dia bergabung pertama kali dua tahun lalu.

Ada hal-hal konyol yang Anisa lakukan tanpa sepengetahuan teman-teman satu divisinya, sebab selama ini tidak ada seorangpun yang tahu jika Anisa mengagumi atau bahkan sudah ada di tahap mencintai. Salah satu bentuk kekonyolan itu, dia membuat akun palsu agar bisa berteman dengan Azka di media sosial, kadang jika Anisa mengingatnya, dia senyum-senyum sendiri. Begitu rasanya mencintai dalam diam, tetapi Anisa selalu berdoa di malam-malam sepinya agar di berikan kesempatan untuk mengenal Azka lebih jauh, bukan hanya saling sapa " Hai" , saat berjumpa di pagi hari di kantor.

Harapan-harapan Anisa semakin melambung tinggi, terutama saat mengetahui Azka semakin bersikap acuh tak acuh, bukan hanya terhadapnya tetapi bahkan terhadap semua teman wanita, meskipun dia tahu banyak diantaranya yang berusaha untuk mendekatinya, tetapi semua diabaikannya, sampai akhirnya Anisa berkesimpulan bahwa Azka belum berkeinginan untuk mendekati seorang atau terikat dengannya, dan Anisa makin merasa kesempatan makin terbuka lebar padanya. Hingga datang suatu hari dimana dia harus mengubur harapannya dalam-dalam saat Anita, salah satu teman kantor Anisa yang bekerja di bagian yang sama dengan Azka, membawa kabar yang meluluhlantakan harapan dan keinginan Anisa selama ini.

Satu bulan lagi dia akan menikah, ternyata selama ini dia telah di jodohkan dengan seseorang (pikirku dia adalah Azka), semenjak masih remaja. Pantas saja itulah alasannya selama ini dia seakan tidak peduli, dengan semua perempuan yang berusaha mendekatinya.

Setelah hari itu, hari-hari selanjutnya terasa hambar bagi Anisa. Setelah berita itu, Azka resign dari pekerjaannya dan itu semakin meyakinkan Anisa akan pupusnya sebuah harapan. Tak seorangpun yang mengetahui di mana Azka pindah, meskipun Anisa tetap berusaha mengumpulkan segala informasi tentang keberadaan Azka agar sekedar hatinya lega, jika memang bukan jodohnya dia berharap akan bisa bertemu lagi untuk yang terakhir kalinya.

Hari-hari penantian itu berlalu tanpa ada sedikit informasi pun dari Azka hingga akhirnya pada suatu ketika, Anisa dihubungi oleh ibunya untuk segera pulang, ada hal yang sangat penting yang ingin disampaikan oleh keluarga besar sehubungan dengan pernikahan sepupunya.

Setelah sampai, semua mata memandang Anisa dengan penuh pengharapan, seolah ada sebuah beban besar yang hendak disandingkan di pundaknya. Bahkan bude (bibi) memeluknya sambil membisikkan kata "tolong", kata-kata yang mempertaruhkan masa depannya. Malam itu akhirnya hanya anggukan dan linangan air mata setelah ibu bercerita bahwa Arini, sepupu Anisa membatalkan acara pernikahannya karena terlanjur hamil dengan kekasihnya. Padahal acara itu hanya tinggal dua minggu lagi akan digelar. Dan sialnya, keluarga mempelai pria berkeras untuk tetap menggelar acara itu dengan syarat meminta pengantin pengganti dari pihak keluarga lain dan itu adalah Anisa. Ah, sungguh rumit sekali kejadian itu hingga Anisa harus dikorbankan, sedang dia masih selalu berharap kalau jodohnya adalah laki-laki pilihannya sendiri yang selama ini di nantikannya.

Hari pernikahan itu pun akhirnya tiba juga. Setelah melalui kesepakatan yang alot dan panjang, akhirnya Anisa dengan sangat terpaksa menyetujuinya. Tidak ada resepsi hanya akad saja, itu menurut permintaan Anisa. Yang tidak masuk akal, bahkan menjelang akad pun, Anisa bahkan tidak mengetahui siapa gerangan calon mempelai pria itu. Anisa pun selalu menolak untuk bertemu atau berkenalan dengannya. Dia hanya pasrah saja atas apa yang akan terjadi dan berusaha ikhlas dengan seperti apa dan bagaimana laki-laki yang akan menjadi suaminya itu nanti. Anisa hanya mengenal laki-laki itu dengan panggilan Ahdan, entah siapa nama panjangnya.

Setelah beberapa macam ritual, akhirnya prosesi ijab-qabul pun selesai juga. Anisa masih belum juga menemukan jawaban siapa kiranya laki-laki yang menjadi suaminya itu. Anisa masih terus menyimpan kesedihan yang teramat sangat. Dia tak mampu mencegah air matanya yang mengalir begitu deras meski ibu nya membisiki kata-kata untuk menguatkannya " Yang ikhlas yaa, Nduk. Semoga ini yang terbaik" Anisa hanya mengangguk pasrah.

Ibu membimbing Anisa menuju tempat prosesi ijab-qabul untuk segera berjumpa dengan laki-laki misterius yang telah sah menjadi suaminya itu. Dihadapannya kini laki-laki itu masih tertunduk, dan beberapa saat kemudian dia mengangkat wajahnya perlahan. Betapa sangat terkejutnya Anisa, hampir pingsa ia di buatnya ketika menyaksikan wajah laki-laki itu. Ternyata, dia adalah Azka Syaukani, laki-laki yang selama ini di cintai Anisa dalam diam.

Anisa terdiam cukup lama sebelum akhirnya Azka menyapanya dengan senyuman khasnya yang masih sama.

"Hai, apa kabar".

"Hai, aku baik-baik saja. Aku bahagia"

Percakapan itu berlangsung singkat sebelum akhirnya Anisa tersadar, jika dia baru saja terbangun dari dalam mimpinya yang panjang.

"Akh, ternyata mengingatnya membuatku terbawa hingga ke alam mimpi. Azka Syaukani, di manakah engkau kini?" gumam Anisa penuh tanya.

********

bukhoriganAvatar border
bian.hazzi588Avatar border
nananinanunuAvatar border
nananinanunu dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan