- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Geger Bank Plecit Arogan di Wonogiri: Nasabah Diduga Dianiaya Sampai Keguguran
TS
tribunnews.com
Geger Bank Plecit Arogan di Wonogiri: Nasabah Diduga Dianiaya Sampai Keguguran
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Salah satu korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit di Wonogiri dikabarkan mengalami keguguran.
Seperti yang diketahui, total ada tiga orang korban yang mengaku dianiaya. Dua diantaranya sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua korban itu yakni Nanik Haryani (38) yang sedang hamil muda dan Kartini (58) yang semuanya warga Desa Sidokarto Kecamatan Girimarto.
Baca juga: Korban Penganiayaan Bank Plecit Wonogiri Sebut Ada Keterlibatan Oknum Bhayangkari, Ini Kata Kapolres
Baca juga: Polisi Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Kasus Mahasiswa UNS GE, Tapi Belum Ada Penetapan Tersangka
Atas kejadian itu, pendamping para korban, Tri Haryanto, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi dari kepolisian bahwa kasus tersebut sedang didalami.

Dia memastikan bahwasanya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"Kita minta keadilan. Diusut tuntas sampai selesai sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Sementara itu, Tri Haryanto juga sudah meminta para korban dugaan penganiayaan untuk menjalani visum.
Saat disinggung mengenai kondisi dua korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit, dia menuturkan bahwa kondisi dua korban itu telah membaik.
Baca juga: Isi Surat Irjen Napoleon soal Penganiayaan Muhammad Kece: Saya Bersumpah Lakukan Tindakan Terukur
Sementara, dari informasi yang didapatkan Tri Haryanto dari suami korban Nanik, menyatakan bahwa Nanik mengalami keguguran usai mengalami penganiayaan.
"Informasi yang saya dapat Selasa (1/2/2022) lalu kejadian begitu. Sebab yang bersangkutan bilang ke suami kalau mengeluarkan gumpalan darah," terangnya.
Dia menuturkan, hingga Kamis (3/2/2022) lalu Nanik masih menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso, hal tersebut juga dibenarkan oleh Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Adhi Dharma.
Istri Polisi
Wonogiri tengah digegerkan aksi meresahkan bos bank plecit alias lintah darat berkedok usaha simpan pinjam, yang sewenang-wenang.
Tiga nasabah membuat pengakuan mereka dianiaya karena tak bisa membayar.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lingkungan Sekolah Bertambah, Dua Siswa SMA Negeri 1 Wonogiri Positif
Baca juga: Dua Kelompok Silat Wonogiri Bentrok di Tempat Karaoke, Gegara Diminta Paksa Lepas Baju Silat
Bahkan, Salah satu nasabah yang diniaya saat hamil, dikabarkan mengalami keguguran.
Total ada tiga nasabah yang mengaku dianiaya.
Dua diantaranya sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Satu dari 3 korban itu adalah Rita.
Ia membuat pengakuan salah satu pelaku yang menganiaya mereka adalah seorang istri polisi.
Menurutnya, penganiayaan itu dilakukan oleh dua perempuan dan satu laki-laki.
Laki-laki itu dikenalnya bernama Ronald.
Sementara kedua pelaku wanita, ia mengenalnya sebagai Ny I dan Ny S.
Ny I merupakan istri Ronald.
Sedangkan Ny S, menurut Rita adalah istri seorang polisi.
Rita mengatakan ia dianiaya di sebuah rumah, yang menurutnya rumah seorang polisi.
"Dipukul pakai ponsel muka saya, dijambak kesana-sini kan ya sakit. Saya ingin ini diusut tuntas," kata dia.
Disisi lain, Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, mengaku prihatin atas kejadian dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh bank plecit itu.
"Pasti akan kita usut tuntas untuk ini, pasti," jelas Kapolres.
Sementara saat disinggung terkait informasi keterlibatan seorang istri polisi, dan kejadian penganiayaan dilakukan di rumah seorang polisi, Dydit menjanjikan semua akan diselidiki.
"Masih kita dalami. Ketika sudah terang benderang akan kita ungkap semuanya," tegas dia. (TribunSolo.com)
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Salah satu korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit di Wonogiri dikabarkan mengalami keguguran.
Seperti yang diketahui, total ada tiga orang korban yang mengaku dianiaya. Dua diantaranya sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua korban itu yakni Nanik Haryani (38) yang sedang hamil muda dan Kartini (58) yang semuanya warga Desa Sidokarto Kecamatan Girimarto.
Baca juga: Korban Penganiayaan Bank Plecit Wonogiri Sebut Ada Keterlibatan Oknum Bhayangkari, Ini Kata Kapolres
Baca juga: Polisi Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Kasus Mahasiswa UNS GE, Tapi Belum Ada Penetapan Tersangka
Atas kejadian itu, pendamping para korban, Tri Haryanto, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi dari kepolisian bahwa kasus tersebut sedang didalami.

Dia memastikan bahwasanya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"Kita minta keadilan. Diusut tuntas sampai selesai sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Sementara itu, Tri Haryanto juga sudah meminta para korban dugaan penganiayaan untuk menjalani visum.
Saat disinggung mengenai kondisi dua korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit, dia menuturkan bahwa kondisi dua korban itu telah membaik.
Baca juga: Isi Surat Irjen Napoleon soal Penganiayaan Muhammad Kece: Saya Bersumpah Lakukan Tindakan Terukur
Sementara, dari informasi yang didapatkan Tri Haryanto dari suami korban Nanik, menyatakan bahwa Nanik mengalami keguguran usai mengalami penganiayaan.
"Informasi yang saya dapat Selasa (1/2/2022) lalu kejadian begitu. Sebab yang bersangkutan bilang ke suami kalau mengeluarkan gumpalan darah," terangnya.
Dia menuturkan, hingga Kamis (3/2/2022) lalu Nanik masih menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso, hal tersebut juga dibenarkan oleh Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Adhi Dharma.
Istri Polisi
Wonogiri tengah digegerkan aksi meresahkan bos bank plecit alias lintah darat berkedok usaha simpan pinjam, yang sewenang-wenang.
Tiga nasabah membuat pengakuan mereka dianiaya karena tak bisa membayar.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lingkungan Sekolah Bertambah, Dua Siswa SMA Negeri 1 Wonogiri Positif
Baca juga: Dua Kelompok Silat Wonogiri Bentrok di Tempat Karaoke, Gegara Diminta Paksa Lepas Baju Silat
Bahkan, Salah satu nasabah yang diniaya saat hamil, dikabarkan mengalami keguguran.
Total ada tiga nasabah yang mengaku dianiaya.
Dua diantaranya sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Satu dari 3 korban itu adalah Rita.
Ia membuat pengakuan salah satu pelaku yang menganiaya mereka adalah seorang istri polisi.
Menurutnya, penganiayaan itu dilakukan oleh dua perempuan dan satu laki-laki.
Laki-laki itu dikenalnya bernama Ronald.
Sementara kedua pelaku wanita, ia mengenalnya sebagai Ny I dan Ny S.
Ny I merupakan istri Ronald.
Sedangkan Ny S, menurut Rita adalah istri seorang polisi.
Rita mengatakan ia dianiaya di sebuah rumah, yang menurutnya rumah seorang polisi.
"Dipukul pakai ponsel muka saya, dijambak kesana-sini kan ya sakit. Saya ingin ini diusut tuntas," kata dia.
Disisi lain, Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, mengaku prihatin atas kejadian dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh bank plecit itu.
"Pasti akan kita usut tuntas untuk ini, pasti," jelas Kapolres.
Sementara saat disinggung terkait informasi keterlibatan seorang istri polisi, dan kejadian penganiayaan dilakukan di rumah seorang polisi, Dydit menjanjikan semua akan diselidiki.
"Masih kita dalami. Ketika sudah terang benderang akan kita ungkap semuanya," tegas dia. (TribunSolo.com)
0
198
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan