Bismillahirrahmanirrahim niat ane disini cuma mau memberikan referensi pelajaran hidup untuk kita semua agar lebih berhati-hati di lingkungan sosial. khususnya buat cewek, karena sekarang ini hampir gak ada orang yang bisa dipercaya. Seorang bapak aja bisa merudapaksa anaknya dan seorang guru ngaji pun bisa mencabuli murid nya. Maka selalu waspada dan hati-hati adalah koentji. Sebab perihal hati seseorang kita gak tau.

Sebenarnya berat mau nulis ini karena banyak faktor. Tapi ini kisah nyata yang bisa dijadikan pelajaran ya ane gas lah. Jadi yang terjadi kepada pihak kedua yaitu mantan kekasih ane, yang sekarang udah jadi milik orang lain (hiks). Dan pihak ketiga adalah guru ngaji kami berdua yaitu AS sebagai tersangka. Ane masih respect dan masih mengamalkan "ilmu" beliau dan mohon maaf ane mengecam keras "kelakuan bejatnya".



Seakan gak percaya dengan yang terjadi dan apa yang telah banyak masyarakat gosipkan kepada guru ngaji kami yang satu ini. Karena ane sendiri merasakan saat menimba ilmu dengan beliau, AS sangat berwibawa, memiliki IQ diatas rata-rata dan ilmu agama yang gak diragukan lagi. Tapi jujur untuk melucu AS sangat garing. Nah ane gak percaya dengan kelakuan bejatnya sampai pada tahun 2017 yang lalu ane diceritakan oleh mantan kekasih ane sendiri sebagai nyaris korban. Itu sebelum putus ya hehe.

Sebelum cerita, mantan ane ini gelagatnya antara sedih dan marah. Tergambar dari raut wajahnya. Dan saat dia memberikan peringatan kepada ane untuk tetap tenang dan jangan marah, tentu ane langsung curiga nih pasti ceritanya sesuatu yang membagongkan, yang bisa aja bikin perkelahian, konflik, atau laporan ke polisi. Disamping itu ane kasihan ke mantan ane. Soalnya kayak berat yang telah dia lewatin ini. Mau ku peluk tapi bukan muhrim hehe. Jadi ane oke aja untuk lanjut nyuruh dia cerita.

Sebelum ke cerita inti yaitu nyaris dicabuli dengan cara aneh, ane mau gambarin dulu latar belakang tersangka dan TKP, serta gimana kok bisa kami ngaji disitu. Ke latar belakang AS dulu ya. Jadi AS adalah sebelumnya warga dari jawa tengah yang akhirnya pindah ke desa ane di kalimantan. Lulus dari salah satu pondok pesantren di jawa sana, terus seperti pada umumnya jadi ustad dan guru ngaji sampai saat pindah ke desa ane juga jadi guru ngaji.



Awalnya ngisi ceramah di acara maulid di desa ane. Masih ingat banget ane bagaimana masyarakat desa sangat antusias menyambut kehadiran AS ini sebagai ustad yang berbeda karena kepribadian yang ane sebutkan diatas tadi. Ane pun demikian. Bahkan saking hormatnya, AS langsung diminta sama pemuka agama dan tetua di desa untuk ngajar ngaji. Awalnya gak mau dan dengan paksaan terus menerus dari masyarakat akhirnya mau. Itu sebelum akhirnya masyarakat jadi benci dan memandang sebelah mata AS karena kelakuannya ya.

Kemudian di buka lah tempat ngaji di desa ane dengan AS sebagai gurunya. Angkatan pertama yang jadi muridnya ya ane dan teman-teman ane termasuk mantan ane. Ane, mantan ane, 5 orang cowok dan 5 orang cewek teman ane lainnya. Jadi total ada 12 murid pertama yang ngaji disana. Dulu ngajinya masih di ruang tamu rumah AS. Satu papan tulis dan 4 meja panjang menghadap papan tulis itu. Duduknya lesehan gitu gak kayak di sekolah. Ya namanya ngaji di jawa kan etika nya lesehan.

Kalau ente sekalian kira ngajinya cuma Al-Quran itu salah. Kami ngaji juga kitab-kitab yang diajarkan di pondok pesantren. Kayak kitab kuning, kitab safinatunnajah, kitab ta'lim muta'alim, tafsir Qur'an Hadits, sampai cara pidato dan ceramah. Ngajinya pun berjadwal tapi setiap malam aja dari lepas maghrib sampai sekitar jam 8 malam. Senin sampai rabu, kamis libur karena ada yasinan rutin di desa, dan lanjut jumat sampai minggu. Gimana udah meyakinkan banget kan masalah menimba ilmu?

Aduh sampai sini dulu deh ane baper wkwk. Next time aja deh ane lanjutin. Ane teringat kenangan-kenangan yang gak bisa terulang lagi. Ane tipe baperan sama kenangan hehe. Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane dilingkungan sosial ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini & Pengalaman Pribadi
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021