sumurresapaniesAvatar border
TS
sumurresapanies
Kontraktor Sumur Resapan di Cipinang Indah Tak Jelas Siapa, Banyak yang Rusak


Pemprov DKI Jakarta membangun sumur resapan sebagai salah satu langkah untuk mengatasi genangan banjir di kala musim hujan sekaligus penyaring air untuk kemudian diserap menjadi cadangan air tanah.

Namun, dalam proses pembangunannya, sumur resapan mengalami berbagai masalah. Mulai dari lokasi pembangunan yang dinilai asal dan merusak trotoar, sampai banyak sumur resapan yang mulai rusak padahal belum genap setahun dibangun.

Menurut penelusuran kumparan di sekitar Kompleks Cipinang Indah, Jatinegara, Jakarta Timur, banyak sumur resapan yang mulai rusak.



Sumur resapan kebanyakan dibangun di pinggir kanan dan kiri jalanan kompleks, bukan berada di atas trotoar pejalan kaki.

Dimulai dari sumur resapan di sekitaran SDK 4 Penabur Cipinang Indah, beberapa sumur resapan terpantau mulai rusak, beton penutup tampak tergerus dan menjadi lubang genangan. Ditambah lagi, banyak kendaraan yang terparkir di atas tutup sumur resapan.

Jika dilihat terdapat hal yang janggal. Tidak terdapat pelat keterangan sumur resapan di sekitar wilayah Kompleks Cipinang Indah. Padahal seharusnya, terdapat pelat hitam pada masing-masing sumur resapan, yang berisi keterangan kedalaman sumur, koordinat lokasi, dan nama kontraktor penyedia layanan.

Pelat hitam tersebut hanya tampak pada sumur resapan yang berada di SDN Cipinang Melayu 05 Pagi. Dalam pelat itu tertulis kontraktor pembuat sumur resapan adalah PT Dovlen Seventy.



Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, kumparan menemukan beberapa titik pengerjaan sumur resapan dengan tipe sumur dalam.

“Iya ini sedang bangun yang 20 meter,” kata Rahmat, salah satu petugas pengerjaan sumur resapan kepada di lokasi, Senin (6/12).

Saat ditanya lebih lanjut pihak yang bertanggung jawab terhadap proyek ini, Rahmat mengaku tidak mengetahuinya.

“Enggak tahu saya (kontraktornya), saya ikut teman ini, ngebor (sumur resapan),” lanjut Rahmat.

Rahmat mengaku direkrut secara per orangan dalam pembangunan drainase vertikal ini, dengan dibayar Rp 300 ribu per hari.

“Tadinya saya di (Jakarta) Selatan, 50 titik kemarin, di sana udah kelar, saya ditarik ke (wilayah) timur,” pungkas Rahmat.

Secara keseluruhan, pengerjaan sumur resapan di daerah tersebut sudah selesai, namun belum diketahui apakah pengadaan sumur tersebut benar-benar efektif menghadapi genangan yang terjadi di daerah tersebut.

Proyek sumur resapan di Jakarta tengah disorot karena pengerjaannya yang serampangan dan justru menyebabkan kerusakan. Pengerjaan proyek ini menggunakan APBD DKI TA 2021 dengan target 1 juta buah hingga 2022, namun dalam APBD 2022 anggaran sumur resapan dicoret Banggar DPRD DKI.

https://m.kumparan.com/amp/kumparann...k-1x432OQ7IOE?
ProloqueAvatar border
bukan.bomatAvatar border
rhinocerosandroAvatar border
rhinocerosandro dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan