iskrimAvatar border
TS
iskrim
Masih Ingat Gaji Pertamamu Buat Apa? Ternyata Gaji Bukanlah Segalanya


[ HT# 793 ]

Mendapat gaji pertama saat pertamakali bekerja rasanya membahagiakan sekali, setidaknya setelah belajar puluhan tahun, berkorban ini dan itu seperti tidaklah sia-sia. Dan kamu merasa bangga.

Banyak cara atau hal bisa dilakukan setiap orang ketika gaji telah mereka terima. Namun pada umumnya adalah sebuah 'pengeluaran', entah membeli barang impian, membelikan hadiah kepada orang tua, investasi, sampai bersedekah dan lain sebagainya.

Tapi tidak banyak orang menyadari sebenarnya gaji adalah sebuah ikatan perjanjian 'seumur hidup' dimana sebenarnya kita justeru mengorbankan diri serendah mungkin dan menyerahkan umur kita ditempat kerja dengan berbagai kesibukan demi orang lain. Kosekwensinya ya, menerima bayaran 'gaji' tadi. Adilkah?

Ya, kalau tempat kita bekerja itu cocok dan menyenangkan buat kita tentu tidak begitu menjadi masalah, tapi bagaimana jika atmosfir dan lingkungan kantor lama kelamaan jadi tidak menyenangkan lagi? Atau beda visi dan misi?

Akhirnya, berangkat kerja seolah terpaksa hanya demi melunasi hutang-piutang, dan demi menyambung hidup. Begitu terus sehari-harinya rutinitas yang dihadapi oleh seorang karyawan teladan. Berangkat pagi, pulang malam.. hidup jadi terasa hambar dan hampa. Flat hidupnya.

Tidak munafik, orientasi orang bekerja umumnya untuk mencari bayaran atas pengabdiannya selama bekerja. Hampir jarang mereka yang bekerja benar-benar mengharapkan gaji, karena menurutnya gaji itu hanya ada dinomor sekian. Kok bisa, ya?



Ya, tipe karyawan seperti ini lebih berfokus pada passion-nya dimana dia bisa bebas bekerja, bebas berkarya dengan maksimal sesuai keinginan dan kemampuannya. Dia benar-benar menikmati apa yang dia lakukan bahkan terkadang sampai lupa waktu dan lupa hari. Tanggal gajian? seringkali dia acuhkan.

Begitu juga dengan karyawan idealis, maka tipe orang ini menganggap gaji bukanlah segalanya, tapi ketika dia menerima gaji dia bisa memenuhi kebutuhannya, dan terus kembali fokus bekerja sampai hasratnya terpenuhi.

Apakah perusahaan diuntungkan memiliki karyawan seperti ini, secara umum tentu saja hingga pada jajaran pengambil keputusan akan coba mempertahankannya. Loyalitas dan dedikasi karyawan seperti ini sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi, kurang lebih seperti itu.



Tapi jangan senang dulu, ketika perusahaan memiliki karyawan tipe seperti ini maka sekali mereka merasa tersinggung maka dia akan berubah 190 derajat. Dengan pengetahuan yang dia miliki dan tahu kelemahan perusahaan tipe orang ini bisa saja menjadi musuh dalam selimut atau berpindah kantor lalu menjadi kompetitor yang sulit dikalahkan?






Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 




Diubah oleh iskrim 24-09-2021 23:29
eyefirst2Avatar border
AraminaAvatar border
Richy211Avatar border
Richy211 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
6.4K
181
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan