Kaskus

Entertainment

panduwinarnoAvatar border
TS
panduwinarno
Mindset, Kebiasaan & Budaya - Faktor Membikin Pandemi Covid-19 Makin Lama
Berawal dari chat WA temen ane di grup alumni kampus. Temen tersebut, X -  dikenal figur yang cukup hangat dan ramah, sejak di kampus sampai skg. Well educated, pekerjaan mapan dan lulusan S2 dari UK. chat persis sept 2020 lalu, tepatnya curcol. Adik iparnya meninggal (non covid), dan adik ipar lainnya keukeuh mengadakan tahlilan offline, 3 7 dan 40 hari. Dia patut khawatir krn tahlilan ngaji bareng, meski awalnya pake masker, ujung-ujungnya makan-minum pasti buka masker dan ngobrol2. yang bikin X ngga abis pikir, adik iparnya yg keukeuh itu lulusan S2 Belgia lho - mestinya cara berpikirnya logis dan rasional.
covid-19 ini kan media penularannya droplet dari orang yang mengidap, baik sudah bergejala/tidak bergejala - langsung masuk saluran nafas, mulut dan hidung. itulah mengapa menggunakan masker menjadi mitigasi utama, selain menjaga jarak dan tentu saja tidak membikin kerumunan.
Untunglah, meski tahlilan berlangsung, dan beberapa kerabatnya datang - setelah itu tidak ada laporan yg kena.
selain itu, ane saksikan sendiri, orang-orang dengan santuy makan minum di mal, restoran, warung, kedai - nyeruput kopi, ngobrol, merokok. 
terakhir Sabtu lalu, setiap weekend ane ke rumah weekend, di sebuah perumahan perbatasan Bogor - Cigombong. tetangga ane, yang juga biasa datang weekend, terlihat beberapa mobil datang - tak lama terdengar nyanyi2 - ternyata dia merayakan ultah anaknya. Prokes? ane ga yakin. Bayangin, keluarga besar, tidak serumah, datang dan berkumpul.
entah ane yang terlalu hati-hati atau memang warga 62 yang ndableg ya - sepanjang ane dan keluarga - wfh sambil traveling colongan ke beberapa kota, Jawa-Bali-Lampung-Anyer- di tempat2 publik macam pasar - ane saksikan yg prokes (pake masker) ngga sampai 20% - sisanya normal2 saja, apalagi agan blusukan ke gang, pemukiman, dll. Mereka berkerumun, ngobrol dll.
di perumahan ane saja, ane catat sudah ada 4 kasus sampai menyebabkan kematian (dari belasan yang positif dan survive)
1. istri tetangga - sudah lama sakit sejak sebelum pandemi - tertular covid dari anak dan pacar anakya
2. istri tetangga, ada 2 ibu - mereka hanya punya rumah di kompleks ane tapi sehari2 tinggal di rumah lain kawasan Jakarta juga
3. putri tetangga ane (putrinya udah 35-an) - mereka tinggal di Jogja

Banyak kasus memang cluster keluarga, keluarga besar berkumpul, weekend, hari raya Idul Fitri/Idul Adha, Natal, Tahun Baru dll.
Hajatan pernikahan, makan2 dll.
Yang paling banyak jadi korban, umumnya warga dengan usia di atas 60 tahun.

sampai hari ini, ane dan keluarga inti, selalu mengenakan masker (bahkan double) jika ke luar rumah, dan bertemu orang lain di luar keluarga inti.
meski kami sudah vaksin - kita semua tau, vaksin tidak otomatis membuat kita kebal terhadap masuknya virus.
Diubah oleh panduwinarno 01-09-2021 08:41
0
481
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan