Sebelum HP dengan fitur kamera “yang mengkhawatirkan” menjamur, hanya orang-orang tertentu yang bisa membuat hasil jepretan mereka tampak lebih menakjubkan. Yang hobi selfie lebih banyak menghapus foto ketimbang membaginya.

Sementara sekarang, kalau tampang gak tertolong dengan skincare, solusinya adalah editing! Yang cuma bisa Photoshop ala kadarnya tinggal beralih ke berbagai aplikasi sederhana di Play Store. Ditambah fitur kamera bawaan HP yang dustanya kebangetan, foto-foto yang beredar di media sosial hampir semuanya mencurigakan.

Tapi tahukah Agan Sista, bahwa zaman dulu pun ide “memperbaiki penampakan” sudah ada. Bedanya, para pelaku bukan master Photoshop (tentu saja!) juga bukan jago komputer. Kalaupun komputer dan kamera sudah ditemukan, penggunaannya masih oleh kalangan tertentu.

Para “editor” itu adalah pelukis-pelukis hebat yang mampu “memperindah” objek lukisan mereka. Dari yang biasa saja, jadi lebih cantik dan menarik. Jadi filter memfilter ternyata bukan hanya soal teknologi, tapi hasrat manusia itu sendiri. Lihat seberapa hebat “editing” zaman baheula berikut ini, Gan Sis!

Putri yang lahir di istana Kerajaan Madrid ini adalah anak perempuan tertua Raja Ferdinand VII dari Spanyol. Pada usia 3 tahun ia telah didaulat, karena ayahnya wafat. Dan mulai memerintah tanpa wali pada usia 13 tahun.

Sophie adalah istri pertama Raja William III dan putri dari Raja William I.

Maria Christina Henriette Desideria Felicitas Raineria lahir di Brno, pada 21 Juli 1858. Ia merupakan permaisuri Spanyol sekaligus istri kedua Raja Alfonso XII. Setelah suaminya meninggal, Maria berperan sebagai wali bagi anaknya, Alfonso XIII, yang naik tahta di usia belia.

Victoria Alice Elizabeth Julia Marie, lahir pada 25 Februari 1885. Ia adalah ibu dari Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, dan ibu mertua dari Ratu Elizabeth II.

Putri Helena lahir di Istana Buckingham, London, pada 25 Mei 1846. Ia merupakan anak kelima dari Ratu Victoria dan Pangeran Albert.