goal481Avatar border
TS
goal481
Sultan HB X Sebut Mobilitas Warga Saat Malam Hari Masih Tinggi
Kompas.com - 04/08/2021, 21:42 WIB


Gubernur DIY Sultan HB X, saat ditemui di Kepatihan Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/2021) jelaskan buka opsi lockdown(KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)

Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor Khairina YOGYAKARTA,

KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, mobilitas warga DI Yogyakarta masih tergolong tinggi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. 

Sultan HB X menjabarkan, mobilitas warga DIY memang sudah turun sebanyak 41 persen. Tetapi, saat malam hari justru terjadi peningkatan. 

Cara yang bisa ditempuh oleh Pemerintah DIY adalah dengan melakukan pengetatan kembali. 

Namun, Sultan HB X mengatakan, jika dilakukan pengetatan kembali maka yang terdampak adalah masyarakat. 

"Tapi kalau pengetatan ini makin kita ketatkan, masyarakat makin banyak berteriak kan gitu ini kan persoalan sendiri. Tapi kalau tidak makin diketati karena mobilitas di waktu malam tinggi," ujarnya.

"Sampai sekarang masih fluktuatif. Jadi saya sampaikan memang di jalan turun 41 persen. Tapi di waktu malam ya kan itu juga di jalan lebih tinggi daripada di waktu siang, kita harus menurunkan itu," ungkapnya, Rabu (4/8/2021).

Sultan HB X menambahkan, mobilitas warga juga bertambah di area perumahan atau kelurahan. Peningkatan di area kelurahan ini sebanyak 17 persen.

"Mestinya makin banyak di rumah ya zero kan gitu tapi masih 17 (tambah 17 persen)," ucap Sultan. 

Sultan menduga, peningkatan 17 persen di area perumahan bisa saja dikarenakan masih banyak warga yang berkunjung antar tetangga, atau nongkrong di pos ronda. 

"17 persen dari lingkungannya entah ada tamu dari luar masuk, entah bertetangga, entah ke pos ronda. Tapi kan tidak di rumah berarti di situ masih ada penularan antar RT antar RW yang ada," katanya. 

Ia berharap jaga warga yang dibentuk dapat mengingatkan kembali warga yang masih melakukan mobilitas di area perumahan sehingga angka penularan di tingkat keluarga, RT, maupun RW dapat ditekan. 

"Kita bentuk jaga warga dengan harapan jaga warga memberitahukan ke teman-temannya sendiri, tetangganya sendiri. Dari pada orang lain (nanti) tidak berkenan," katanya.

Sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta kembali diperpanjang. 

Untuk perpanjangan kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta fokus dalam pembatasan mobilitas warga di lingkup perumahan. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, secara umum aturan yang diterapkan tetap sama dengan PPKM level 4 sebelumnya. 

Aturan yang sudah berjalan pada PPKM level 4 sebelumnya kembali diberlakukan. 

"Kita konsentrasikan untuk menurunkan mobilitas di pemukiman dan cara penanganan kasus Covid-19 yang ringan atau orang tanpa gejala (OTG)," kata Heroe, Selasa (3/8/2021). 

Ia menjelaskan, penurunan mobilitas di lingkup perumahan dibutuhkan karena selama ini saat dilakukan pembatasan akses keluar masuk di area tempat umum telah berhasil menurunkan 50-60 persen. 

Akan tetapi, jika dilihat pada lingkup lebih kecil yakni perumahan, penurunan mobilitas hanya sebesar 19 persen. 

"Itu berarti tingkat mobilitas di pemukiman masih signifikan untuk terjadinya penularan Covid-19. Padahal kecenderungan kasus penularan Covid-19 yang terjadi, adalah melalui kontak erat di rumah dan perkantoran," jelas Heroe.

link

Opini TS:

Kalau mau ngasih solusi bukan harapan tapi tindakan nyata dong, semua udah tau pasti bosen wfh

emoticon-Nohope

Diubah oleh kaskus.infoforum 05-08-2021 04:06
fndyaseAvatar border
CucigosokAvatar border
viniestAvatar border
viniest dan 14 lainnya memberi reputasi
13
3.4K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan