Hari ini aku telah dinyatakan lulus sidang skripsi sangat senang dan melegakan rasanya telah lama aku merindukan betapa bebasnya menjadi masyarakat setelah sekian lama menjadi mahasiswa di usia yang telah mendekati tiga puluh tahun atau setengah dari usia kehidupan yang menjadi harapanku dari segala bentuk ujian, ketidak pastian, kesibukan yang berlarut-larut, ketidak pahaman, kegelisaan, dan lain-lain, momen lulus sidang skripsi yang berat telah berakhir aku mengucapkan banyak terima kasih dan memohon untuk segala bentuk kemudahan terjadi di dalam proses membangun terciptanya para sarjana hal ini dikarenakan banyak terjadi hal-hal yang begitu mengerikan tentang manajemen pendidikan terjadi stress, kenakalan remaja, drop out, bahkan sampai dengan urusan hukum negara menghampiri kampus dan pastinya menjadi berat karena hukum negara sudah lebih dulu melayani pelajar daripada program belajar dan mengajar, gambarannya mereka menjalani proses yang menjadi sangat rumit kemungkinan ada proses yang lebih ringan seperti rehabilitasi sehingga akan menghilangkan fokus pelajar kemudian terdapat juga kebijakan untuk melakukan drop terhadap siapapun pelajar kampus terlepas dari kasus hukum negara yaitu biaya dan kemampuan intelektualnya pelajar. Aku menggaris bawahi kemampuan intelektual yang dianggap tidak memungkinkan kampus sehingga kampus berhak melakukan drop pelajar tanpa memerhatikan status keaktifan sehingga hal ini menyebabkan stress pelajar setidaknya satu per seratus pelajar. Setidaknya kampus memberikan kejelasan terhadap daya juang mempertahankan mahasiswa sehingga tetap bersemangat mengikuti program belajar sampai dengan pelajar memahami pelajaran yang diberikan dan memberikan keringanan terhadap kebebasan mendapatkan informasi secara gratis tanpa membayar usaha menjawab pertanyaan ujian. Ujian begitu sangat sulit bagi pelajar dengan intelektual yang pas-pasan sampai dengan memahami persoalan bahkan memahami untuk bisa menjawab berbagai persoalan yang dibuat sangat tertutup dan asing yang tidak pernah didengar sebelumnya dan diketahui jawaban yang bisa menjawab dengan jawaban plagiasi. Mungkin di sini aku yang salah justru yang aku harapkan adalah memperjuangkan suara teman-teman yang tidak mendapatkan kebebasan bersuara dan mendapatkan keterbukaan informasi.