ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Kenapa Bus AKAP Tidak Pakai Pintu Sebesar Bus BRT?
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar kenapa bus AKAP tidak pakaii pintu sebesar bus BRT.



Bus-bus di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah bus BRT, yang sangat umum ditemui di kota besar seperti Jakarta, dengan nama Transjakarta.

Ciri dari bus BRT yang paling mencolok adalah pintunya, dengan menggunakan pintu "Power Sliding Door", yang memiliki berbagai model. Ukuran dari pintu ini jauh lebih besar dari pintu biasa. Pintu "power sliding door" ini digunakan juga pada KRL serta MRT.



Dan, ketika Gansis melihat bus AKAP biasa, Gansis akan sadar bahwa bus AKAP hampir semuanya tidak memakai pintu sebesar bus BRT, melainkan pintu hidrolik biasa atau bahkan pintu mekanik biasa dengan ukuran yang jauh lebih kecil.

Mungkin Gansis bingung, mengapa bus AKAP biasa tak menggunakan pintu sebesar bus BRT, melainkan menggunakan pintu kecil saja? Nah, kali ini ane akan bahas nih di thread ini.

1. Efisiensi



Bagi Gansis yang pernah menaiki Transjakarta, kemungkinan Gansis akan sadar di zona keluar-masuk pintu tak ada pegangan tangan untuk berdiri maupun kursi untuk duduk, serta ada larangan untuk tidak berdiri di zona keluar-masuk pintu tersebut.

Hal ini tentu bertujuan untuk mempermudah akses keluar-masuk bus. Di bus BRT, hal ini cocok diterapkan karena akan lebih efisien saat "rush hour" atau jam-jam sibuk, misalnya jam-jam berangkat serta pulang dari kantor.



Tetapi, jika diterapkan pada bus AKAP, ane kira akan berubah menjadi tidak efisien. Karena, bus AKAP tak mementingkan kemudahan akses keluar-masuk. Bus AKAP lebih mementingkan kapasitas dan kenyamanan.

Kalau ada pintu sebesar bus BRT di bus AKAP, tentu jumlah kursi akan berkurang satu hingga dua baris di satu sisi sebelah kiri. Berarti, akan ada 4-8 kursi yang dikorbankan di kelas Ekonomi dan Eksekutif. Di kelas Eksekutif ada sekitar 1-2 kursi yang dikorbankan. Hal ini akan berdampak ke penurunan kapasitas, yang dimana akan berdampak juga ke penurunan omset dan keuntungan dari pihak PO bus.

2. Biaya Pembuatan Dan Cost Of Ownersip




Biaya pembuatan bodi dengan pintu sebesar dan seperti di bus-bus BRT lebih mahal ketimbang menggunakan pintu biasa. Hal ini karena pintu bus BRT lebih kompleks dan komponennya lebih banyak, kalau di pintu bus biasa komponennya hanya untuk satu pintu saja dan lebih sedikit karena tak memiliki pintu dengan dua sisi.

Hal ini dapat memperirit biaya pembelian bus, yang akhirnya akan berdampak pada keuntungan yang lebih banyak dan balik modal yang lebih cepat karena investasinya lebih sedikit.



Selain itu, karena komponennya lebih sedikit dan tak terlalu kompleks, biaya perawatan atau cost of ownership pun akan menjadi lebih murah. Hal ini tentu semakin menambah keuntungan owner bus.

Nah, jadi itulah isi thread ane tentang mengapa bus AKAP tak punya pintu sebesar bus BRT. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: Opini Pribadi
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star

alifrian.Avatar border
emineminnaAvatar border
EriksaRizkiMAvatar border
EriksaRizkiM dan 17 lainnya memberi reputasi
18
4.4K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan