iskrim
TS
iskrim
7 Tukang Jadul (Makin Langka) Salah Satunya Langganan Presiden RI 1


[ HT# 740 ]

Kemajuan zaman yang dinamis dan selalu berganti membuat beberapa profesi yang dulunya menjadi andalan perlahan tenggelam dan terlupakan, bahkan tidak sedikit yang tidak mengenalnya.

Profesi yang sifatnya sederhana namun membutuhkan keahlian kala itu memang benar-benar dibutuhkan manakala biaya perbaikan yang sifatnya minor lebih murah daripada membeli baru, pun cukup dekat rumah karena mereka hadir di tengah lingkungan rumah kita, melewati jalan dan gang-gang sempit yang kini tak lagi sepi.

Beberapa profesi yang saya maksudkan di bawah ini umumnya adalah penjual layanan dan jasa perbaikan 'portable' era 80-90an yang membutuhkan keahlian dengan alat yang cukup sederhana dan tidak sembarang orang bisa melakukannya.

Dengan berjalan kaki membawa 'alat perang', pikulan, atau gerobak para abang-abang umumnya berusia separuh baya hadir menjadi penolong dikala kita membutuhkannya seperti di bawah ini.


Patri
Ciri paling mudah dikenali adalah suara perpaduan besi yang disusun berjajar menimbulkan suara khas. "Crek..creek...creek", si abang sambil bersuara "Patri... patriii".


Tukang patri adalah jasa menambal atau menyambung bagian alat dapur berbahan besi atau logam yang berlubang misalkan panci stainless yang berlubang. Dengan cara 'mengecor' yang berlubang tadi si abang ala tukang las bekerja cekatan dan hasilnya bisa ditunggu.


Alat Kesehatan
Kala itu alat timbang badan pengukur tensi tubuh hanya dimiliki oleh puskesmas atau rumah sakit.


Tidak praktisnya memperoleh informasi kondisi tubuh karena harus ke puskesmas atau rumah sakit  membuka sebuah peluang usaha jasa penganalisa keliling masuk kampung hingga ke gang sempit.

"Timbang badan... timbang badaan", kata itu yang biasa disuarakan oleh abang penjual jasa ini. Ciri lainnya adalah si abang biasanya berjalan kaki sambil menenteng alat timbang badan konvensional dan beberapa alat pengukur suhu tubuh dan tensi darah. Soal keakuratannya sih saya tidak tahu pasti, tapi kala itu orang percaya saja dengan hasilnya.


Service Payung
Dulu payung yang paling umum digunakan adalah payung berjenis bahan. Kualitasnya yang bagus sayang sering menjadi makanan tikus, rayap atau rusak bagian 'ranting' nya.


Abang tukang service payung ini mampu menambal, mengganti ranting yang patah, bengkok dan lainnya cukup cepat. Ciri khas abang ini selalu membawa beberapa payung dan 'sparepart' yang dibawanya sambil berjalan kaki atau naik sepeda. "Serpis payung.. serpiss payuung" kata itulah yang familiar terdengar kala itu.


Pijat Keliling
Jasa pijat kala itu tidak sebanyak dan seberagam jenisnya seperti sekarang ini yang kapan saja bisa di panggil, dulu tukang pijat umumnya bekerja menjajakan dirinya selepas shalat Isya.


Jam operasional mereka kalau tidak salah dimulai pada jam 20.00WIB - 22.00WIB berjalan kaki tanpa mengeluarkan suara dari mulut pada umumnya, tapi sambil sesekali 'mengocok' botol kecil berisi pasir atau beras memecah keheningan malam kala itu. "Srek..sreek.gosreek!' terdengar suara gesekan beras yang tidak terisi penuh dalam botol yang di pegangnya.


Sol sepatu
Meskipun di beberapa daerah mungkin masih ada tapi di tempat saya sudah nyaris lama tidak di temukan lagi. Tukang sol sepatu ini berjalan memikul masuk kampung-kampung hingga gang sempit sambil bersuara khas "Sol sepatu..."

Apa yang dipikul dalam kotak ajaibnya biasanya berupa alat-alat 'perangnya' seperti sol, bantalan alas kaki, jarum, lem, paku, palu, amplas, gunting, benang dan beberapa stok sepatu bekas layak jual kembali. Pernah saya temukan penjual jasa ini ada yang memakai sepeda atau gerobak kecil.


Pawang hujan
Dulu pawang hujan atau orang yang dianggap sakti untuk menolak hujan atau mendatang hujan memang tidak sembarangan dan langka.


Meskipun begitu pekerjaan ini tetap ada dan dibutuhkan terutama orang yang ingin melakukan hajatan dirumah atau membuat bangunan seperti rumah tingkat dsb agar pekerjaannya cepat selesai.

Ritual yang dilakukan biasanya (tergantung daerah) membaca doa lalu menaruh beberapa buah cabai merah, garam, celana dalam, bawa merah dan lain sebagainya. Orang ini biasanya didatangkan dari mulut ke mulut, berbeda seperti penjual jasa keliling pada umumnya.


Cukur Keliling
Tempat cukur, salon atau terlebih barbershop sangat jarang ditemukan di perkampungan. Kala itu orang bisa masuk ke salon saja sudah kalangan kelas menengah atas.

Sedangkan kelas tukang cukur memang umumnya kala itu mereka dipotong oleh teman yang ahli atau menunggu jasa tukang cukur keliling lewat.

Jam kerja tukang cukur keliling biasanya diatas jam 9 pagi hingga menjelang Ashar atau sekitar jam 16.00Wib. Mereka berjalan atau naik sepeda memasuki gang sempit sambil menenteng bangku pendek, cermin kecil, gunting ,sisir, alat spray air yang disimpan dalam tas atau kotak kecil.

Serunya kita bisa memilih lokasi dimana kita suka seperti misal di bawah pohon atau sambil mengawasi anak bermain di teras rumah. Saat berkeliling penjual jasa ini biasanya berkata "Cukur...cukurrr"







Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 
Diubah oleh iskrim 19-06-2021 05:21
sunshii32hoorraypengennyusu
pengennyusu dan 52 lainnya memberi reputasi
53
14.2K
325
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan