enyahernawatiAvatar border
TS
enyahernawati
Anak Sholeh, Investasi Orang Tua Selamanya


Apakah ada investasi yang hasil dan keuntungannya bisa kita ambil, tidak hanya di dunia, bahkan juga setelah kita tiada?

Ada!

Anak yang sholeh adalah investasi yang manfaatnya bisa dinikmati orang tua selamanya, bahkan hingga dunia berakhir.

Yuk, kita kupas, jenis investasi apa yang Enya maksud dan yang Enya cita-citakan.



***EHZ***

Sebenarnya, penting enggak, sih, berinvestasi dan memulai investasi itu sejak dini?

Secara umum, investasi itu bisa diartikan sebagai upaya penanaman modal atau dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang bisa kita ambil di masa depan atau di masa yang akan datang.

Artinya, tentu saja ada hasil yang ingin kita terima, baik berupa benda maupun #CuanXtra

Siapa sih, yang tidak ingin hidup senang dan santai di hari tuanya? Kalau bisa, sejak masih muda, malah, keuntungan dari investasi itu kita dapatkan dan kita nikmati.

Ada? Bisa?

Tentu saja! Kenapa tidak?

Nah, dari tulisan tersebut di atas, sudah bisa kita lihat, bahwa salah satu tujuan kita berinvestasi adalah untuk mendapatkan kebebasan finansial yang bisa meningkatkan jumlah aset atau kekayaan yang kita miliki sehingga kita sudah tidak pusing-pusing lagi memenuhi kebutuhan hidup kita dalam jangka panjang.

Sebenarnya banyak, lho, jenis investasi yang bisa kita lakukan. Umumnya orang-orang berinvestasi pada kebendaan seperti tanah dan rumah. Dua investasi ini biasanya memang lebih sering menguntungkan karena jarang mengalami inflasi atau penurunan nilai. Yang ada, nilai investasinya malah naik terus. Tentu, investasi tanah dan rumah ini telah menjadi salah satu investasi pilihan.

Akan tetapi, ada juga, lho, investasi lain; seperti investasi pendidikan, investasi barang-barang berharga, dan masih banyak lagi.

Namun, satu hal yang mesti kita pelajari dan kita pahami, jangan sampai investasi yang ingin kita jalani itu mudah terkena efek inflasi atau penurunan nilai harga jual. Sayang, 'kan?

Nah, terus investasi apa yang Enya sendiri inginkan? Investasi yang bagaimana? Apakah investasi yang Enya lakukan bisa terimbas nilai inflasi juga?

Yuk, ah, cekidot!

***EHZ***

Jujur, Enya banyak melihat keluarga yang memberikan dan meninggalkan investasi besar berupa waris harta benda yang melimpah. Namun sayangnya, semua itu sering berakhir tidak sempurna dan jauh dari kebaikan. Padahal, niat dan tujuan investasi tersebut adalah untuk membahagiakan semua anggota keluarga yang akan mendapatkan cipratan dari keuntungan yang dihasilkan. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak yang malah terbalik, menjadi bencana di kemudian harinya. Ini tidak semua keluarga, lho, ya, yang mengalami hal seperti ini. Ada juga malah yang asyik-asyik saja.

Dan berdasarkan pengalaman itulah, akhirnya kami tidak lagi terlalu jauh memikirkan kebendaan sebagai satu-satunya investasi untuk masa depan kami.

Meski untuk persiapan generasi penerus kami, kami tetap menyiapkan peninggalan sekadarnya, seperti rumah beserta isinya, juga buku-buku yang kami punyai. Kebenaran, kami berdua adalah orang tua yang mencintai buku. Enya sendiri malah suka menulis dan memiliki beberapa buku hasil menulis atau hasil karya Enya sendiri bersama teman-teman, yang dibukukan dalam berbagai antologi.

Spoiler for Antologi cerpen Enya bersama sahabat penulis lainnya:


Pada akhirnya, kami memutuskan memilih menjadikan anak sebagai sumber investasi kami, yang keuntungannya akan bisa kami nikmati, baik saat kami masih hidup, bahkan hingga kami sudah meninggal nanti. Keuntungan investasi itu akan selalu mengikuti kami, selamanya. Insyaallah.

Tentu tidak mudah untuk melakukan atau mewujudkan investasi yang luar biasa ini, karena menurut kami, inilah investasi yang paling ideal yang ingin kami lakukan sebagai orang tua.

Bagaimana, sih, caranya?

Enya yakin, semua orang tua pasti sudah tahu caranya. Banyak ilmu agama dan ilmu parenting yang bertebaran untuk mewujudkan hal ini.

Menurut Enya, beberapa diantaranya yakni dengan cara mendidik anak-anak sesuai nilai agama dan norma yang berlaku, memberikan pendidikan yang baik seperti mengajarkan mereka sholat, puasa, mengaji, berbuat baik, dan lain sebagainya, juga memberikan mereka kehidupan dan lingkungan yang layak; mengawasi pergaulan mereka, dan juga dengan menjadikan diri kita sebagai orang tua yang bisa dijadikan panutan, selalu mendoakan kebaikan untuk mereka, buah hati kita.

Jadi, kita tidak hanya sekadar menjadi orang tua, tetapi juga menjadikan diri kita sebagai temannya, sebagai tempat curahan hatinya, apalagi di zaman sekarang, di zaman yang penuh fitnah ini, di zaman semua pengaruh asing, pengaruh buruk, dengan mudah masuk bahkan hingga ke dalam rumah kita sendiri.

Berat? Pasti!

Namun, bukankah investasi seperti ini adalah investasi ideal yang keuntungannya tidak akan pernah berhenti kita reguk bahkan hingga dunia berakhir?

Dengan mendidik anak-anak sesuai dengan nilai-nilai yang baik, mengajarkan mereka membantu pekerjaan orang tua di rumah sejak dini, memberikan pendidikan agama dengan menyekolahkan mereka di sekolah-sekolah tepercaya, menjadikan diri sebagai contoh baik yang bisa mereka tiru, mendampingi dan memperhatikan pergaulan mereka, maka, tidak perlu menunggu lama, insyaallah, semua keuntungan itu sudah bisa kita petik, bahkan sejak anak-anak kita itu masih belia, menjadikan mereka anak-anak yang bisa menenangkan jiwa.

Sehingga, ketika tiba saatnya mereka dewasa, karena didikan dan pendidikan yang baik, insyaallah, mereka pun akan tumbuh dengan baik. Mereka akan mudah mendapatkan pekerjaan yang layak, bahkan juga akan bisa hidup dengan baik di masyarakat karena sifat-sifat mulia yang pernah kita ajarkan.

Tentu, semua kebaikan yang diperoleh oleh anak-anak kita itu, akan menjadi keuntungan yang besar juga buat kita. Sebab, anak-anak yang sholeh tidak akan pernah melupakan kita sebagai orang tuanya, bukan? Mereka akan selalu mengingat dan menyayangi kita. Dan, hasil keuntungan kedua pun sudah bisa kita dapatkan, yakni hidup tua yang bahagia dan terjamin karena memiliki anak-anak yang sholeh, insyaallah.

Setelahnya, jika kita hanya tinggal nama, keuntungan terakhir pun masih bisa kita miliki, yakni, dari doa yang dipanjatkan oleh anak-anak kita. Bukankah doa anak-anak yang sholeh akan menjadi sumber pahala buat kita di dalam kubur dan di akhirat nanti.

Investasi yang ideal sekali, bukan?

Namun, satu hal juga harus kita yakini, bahwa hasil akhir dari semua cita-cita investasi kita itu, tetaplah hanya Allah yang menentukan. Yang jelas, sebagai manusia biasa, kita hanya perlu berusaha sekuat tenaga secara mastatho'tum, atau sampai titik darah penghabisan. Karena, bukankah semua proses yang kita lakukan dan lalui itulah yang akan dilihat dan dinilai pahala ibadahnya?

Jadi, bagi kami, anaklah sumber investasi dunia akhirat yang ingin kami bangun sejak dini, dari sekarang-sekarang ini, supaya hasil keuntungannya bisa kami petik, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk hari nanti. Aamiin ....



Spoiler for Vehari, Punjab, Pakistan:


Spoiler for Bahawalpur, Punjab, Pakistan:


Spoiler for All of family member di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh:


“Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya, kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)


***EHZ***

Sebagai inspirasi buat kita semua, Sahabat Kaskuser, silakan baca informasi yang ada di Forum General Bisnis, ya .... Siapa tahu info tersebut membuka wawasan kita untuk memilih dan memulai investasi yang sesuai di hati.

Akhir kata, tetap semangat dan sehat selalu, ya, Indonesiaku.

Ciayo dan wassalam ....
dalledalmintoAvatar border
M0N0XSAvatar border
limpahkurnia212Avatar border
limpahkurnia212 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan