Kawasan yang satu ini menjadi salah satu kawasan ikonik yang ada di Bandung. Ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan, kawasan Jalan Braga memiliki daya tarik sendiri lantaran memiliki bangunan-bangunan bergaya kolonial. Tapi, apakah kamu tahu sejarah mengenai Jalan Braga?

Konon katanya, jalanan yang memiliki panjang kurang lebih 700 meter ini memiliki keterkaitan dengan praktik politik Tanam Paksa yang diberlakukan oleh Belanda pada tahun 1830 hingga 1870.

Dahulu ada rencana menjadikan Kota Bandung sebagai ibukota Indonesia. Oleh karena itu, berbagai upaya mempersiapkan Kota Kembang sebagai ibukota pun dilakukan, salah satunya membangun bangunan penting seperti rumah pelelangan kopi (yang saat ini menjadi Balai Kota). 

Untuk membawa kopi-kopi ini menuju para pembelinya, kopi-kopi ini harus dikirim melalui Kantor Pos yang letaknya tak jauh dari rumah pelelangan kopi.

Nah, dari sinilah dibuat jalan tembusan yang disebut Jalan Pedati. Diberi nama pedati karena jalanan yang memiliki lebar 10 meter ini hanya bisa dilewati oleh pedati saja. Belum lagi kalau jalanannya becek dan berlumpur di kala musim hujan.

Di penghujung tahun 1870, kawasan ini berkembang menjadi kawasan elit. Munculnya berbagai toko kelontong, bangunan hotel, bank, restoran, toko tekstil, serta gedung bioskop mulai meramaikan kawasan ini pada masa itu. Sehingga Jalan Braga menjadi pusat perdagangan dan jasa yang berjaya bagi orang-orang Belanda.

Dibalik kisah Tanam Paksa yang melekat di Jalan Braga pada masa penjajahan kolonial Belanda, kini Kawasan Jalan Braga berubah menjadi kawasan wisata kota tua Bandung yang menjadi destinasi favorit bagi warga lokal maupun mancanegara. 

Rasanya tidak lengkap bila mengunjungi Bandung namun tidak mampir ke Jalan Braga. Banyak orang yang biasanya mengincar untuk berfoto di depan bangunan-bangunan tua bergaya kolonial di kawasan ini. Dengan arsitektur yang masih utuh, bangunan-bangunan tua inilah yang menjadi ciri khas Jalan Braga.

Kalau kamu mengunjungi kawasan kota tua Bandung ini, kamu tidak asing dengan pemandangan photoshoot yang dilakukan oleh muda mudi. Entah itu untuk keperluan pribadi hingga keperluan prewedding juga. Bahkan, tak jarang ada beberapa pihak yang melakukan shooting film, sinetron, atau video clip di Jalan Braga ini.

Selain mengabadikan momen di Jalan Braga, untuk sekedar berjalan-jalan dan menikmati wisata kota tua Bandung ini juga boleh kok. Jalan Braga masih menyimpan berbagai data sejarah yang memiliki kaitan dengan perkembangan modern kawasan kota tua Bandung sejak akhir abad 19 hingga saat ini.

Satu lagi dari kawasan kota tua Bandung yang menarik perhatian banyak orang: Festival Jalan Braga Bandung. Acara ini diisi dengan berbagai tampilan seni serta budaya Bandung yang beragam.

Festival ini rutin dilakukan sebagai acara tahunan, dimana orang-orang merayakan hari jadi Kota Bandung di Braga Festival. Kalau kamu datang ke Bandung pada saat hari jadi kota, jangan lupa untuk turut serta melihat tampilan seni dan budaya yang ada di festival ini, ya!

Para pengunjung diajak untuk mengenali Kota Kembang lebih dalam lewat festival ini, mulai dari kebudayaan hingga ragam keseniannya. Pameran UKM dan pertunjukan musik juga tak luput memeriahkan Festival Braga.

Biasanya, pertunjukan musik di festival ini meliputi musik blues, jazz, serta musik tradisional Sunda. Selain itu, berbagai komunitas yang ada di Kota Kembang juga sering unjuk kebolehan di acara ini, lho. Pokoknya Festival Braga menjadi salah satu acara tahunan yang seru di Kota Bandung!