ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Tragedi Triangle Shirtwaist Factory, Kebakaran Yang Mengubah Kaum Buruh

Sekitar pukul 4 sore pada tanggal 25 Maret 1911 kebakaranmulai terjadi di lokasi Perusahaan Triangle Shirtwaist Factory di Kota New York. Dimulai dari percikan api kecil di bawah tempat pemotongan kain yang langsung menjadi bencana industri paling mematikan dalam sejarah. Pabrik tersebut terletak di lantai delapan, sembilan, dan sepuluh di Gedung Asch dekat Washington Square Park.

Jungle Cruise, Petualangan Baru Disney Di Layar Lebar

Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pembuatan pakaian wanita. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 500 pekerja, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan gadis muda. Titik asal api adalah tempat sampah di bawah meja pemotong kain di lantai delapan. Sumber penyulut api tidak diketahui tetapi kemungkinan besar adalah puntung rokok atau korek api yang dibuang.


Banyaknya sobekan kain yang ada di dalam tempat sampah dan di bawah meja tempat duduk membuat semuanya menjadi sangat mudah terbakar. Api berkobar dan menyebar menjadi neraka dalam hitungan detik. Seorang yang berada di lantai delapan segera menghubungi pekerja di lantai 10 dan memperingatkan mereka tentang kebakaran. Namun tidak ada alarm kebakaran atau cara untuk menghubungi pekerja di lantai sembilan.


Karyawan di lantai sembilan hanya menyadari adanya api dengan melihat adanya asap di tempat mereka. Kepanikan pun terjadi, ada dua tangga yang bisa dilalui karyawan untuk menyelamatkan diri, tetapi salah satunya sudah dilahap oleh api. Beberapa karyawan nekat melewati asap dan menggunakan tangga untuk naik ke atap beberapa menit sebelum tangga habis terbakar api. Mereka selamat tetapi jumlah sedikit.

Tangga satunya seharusnya bisa menyelamatkan banyak nyawa tetapi telah dikunci oleh mandor yang sedang bertugas sebagai pencegahan terhadap pencurian oleh karyawan. Si Mandor, kebetulan bisa menyelamatkan diri tanpa cedera dan membawa kunci pintu tangga bersamanya. Lift barang menjadi rute pelarian lain yang mungkin bisa dijangkau oleh para pekerja yang ketakutan.


Dua operator lift yang berani bernama Joseph Zito dan Gaspar Mortillalo nekat menuju ke lantai sembilan sementara api membakar disekitar mereka. Mereka hanya bisa berusaha menyelamatkan sebanyak tiga kali jalan sebelum lift tidak dapat digunakan.

Lift yang digunakan Gaspar terbakar, menyebabkan relnya melengkung karena panasnya api. Dalam kasus Joseph, lift tidak bisa digunakan disebabkan oleh pekerja di lantai yang membongkar pintu elevator dan melompat ke bawah ke dalam lubang lift untuk menghindari api. Terlalu banyak beban telah membuat lift tersebut makin rusak parah dan tidak bisa digunakan.


Jalan lain untuk menyelamatkan diri hanya menyisakan tangga yang berada di luar, untuk sisa karyawan yang masih terperangkap. Tangga tersebut terletak di sebuah bangunan rapuh yang tidak layak digunakan ketika keadaan darurat. Bahkan tangga tersebut mungkin telah reot sebelum kebakaran terjadi. Panasnya api dan banyaknya karyawan di tangga darurat menyebabkan tangga bergoyang dan roboh. Sekitar 20 karyawan menjemput ajal dan beberapa lainnya tertinggal di sisa-sisa tangga darurat yang rusak sampai api membakar mereka.

Pemadam kebakaran berada di lokasi dalam beberapa menit tetapi tidak dapat memadamkan api dengan mudah. Tangga pemadam kebakaran hanya bisa mencapai lantai tujuh. Tidak ada harapan untuk penyelamatan dan semua rute pelarian sudah tertutup bagi mereka, banyak pekerja yang tidak punya pilihan, selain melompat dari jendela gedung. Sebanyak 146 orang tewas akibat kebakaran itu, 123 perempuan dan 23 laki-laki. Sebagian besar korban meninggal disebabkan oleh luka bakar, menghirup terlalu banyak asap, dan trauma benda tumpul.


Segera setelah kebakaran, pemilik perusahaan Max Blanck dan Isaac Harris, keduanya sempat menyelamatkan diri dari kebakaran dengan naik ke atap. Mereka berdua didakwa melakukan pembunuhan secara tidak disengaja. Setelah melalui proses pengadilan yang panjang, mereka dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan itu, tetapi kemudian dinyatakan bersalah karena menyebabkan kematian dalam gugatan perdata.

Mereka diharuskan membayar kompensasi sebanyak $75 kepada setiap korban. Selang beberapa tahun setelah kebakaran, Max Blanck ditangkap karena terbukti mengunci pintu darurat kebakaran digedung lain selama jam kerja. Dia dikenai denda untuk pelanggaran tersebut dan tidak satupun dari pemilik pabrik yang pernah menghadapi konsekuensi lebih lanjut atas kematian yang disebabkan oleh kelalaian mereka.


Namun, kebakaran tersebut memacu orang lain untuk peduli terhadap kaum pekerja. Pada tahun-tahun berikutnya, kota New York berada di garis depan dalam memenuhi hak-hak pekerja, mengeluarkan banyak undang-undang dan mengembangkan peraturan untuk memastikan kondisi kerja yang layak, dan mencegah terulangnya tragedi tersebut. Efek dramatis dari kebakaran tersebut begitu signifikan sehingga dikenang hingga hari ini, dengan peringatan yang berlangsung di seluruh Amerika setiap tahunnya untuk mengenang korban meninggal dari kebakaran tersebut.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 28-05-2021 02:25
TimoVikingAvatar border
hoorrayAvatar border
RyuDan2255Avatar border
RyuDan2255 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
4.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan