sumber

Setiap hari raya lebaran pastinya Gansist menyiapkan hidangan berupa kue-kue kering di atas meja ruang tamu. Biasanya setiap lebaran ada tradisi saling memaafkan. Setiap warga di kampung ku akan saling berkunjung dan keliling kampung untuk bersilaturahmi dan saling mengucapkan minal aidin wal fa'idzin, mohon maaf lahir batin. Aku yakin daerah Gansist pasti ada tradisi semacam itu.

Nah, menjamu tetamu yang datang tentunya telah disiapkan berbagai macam kue kering. Kue kering yang menjadi identitas di saat moment lebaran yakni kue kastengel, kue salju, dan lain-lain.

Di samping kue produk rumahan tentu ada kue produk pabrikan yang dikemas dalam bentuk kaleng seperti wafer, stick coklat, dll. Produk roti kalengan pastinya tak ketinggalan biskuit Khong Guan. Khong Guan biskuit legendaris yang menjadi semacam identitas bila kue ini selalu ada di setiap hidangan di meja tamu.



Kalau diperhatikan di dalam gambar kaleng biskuit tersebut tidak ada gambar ayahnya. Hanya ada ibu dan dua anaknya laki-laki dan perempuan. Bapaknya kemana? Apakah ibunya seorang janda? Pasti Gansist penasaran akan hal tersebut. Menurut aku, mungkin ayahnya sedang pergi bekerja, atau lagi dinas di luar kota. Atau ayah yang memfoto?

Namun, menurut sumber referensi, kenapa tidak ada gambar ayah, hanya ada sosok ibu. Menurut pelukis gambar dalam kaleng tersebut yang bernama Bernardus Prasodjo. Ia mengungkapkan tidak ada sosok ayah hanya ada ibu, karena ibu adalah sosok yang memiliki tugas belanja. Jadi dengan menggambar hanya sosok ibu dimaksudkan untuk menarik dan menggugah minat ibu-ibu untuk membeli produk Khong Guan ini.

Mungkin Gansist juga penasaran kenapa dinamakan Khong Guan? Menurut bahasa Mandarin, Khong Guan artinya kaleng atau toples kosong. Berarti sesuai namanya ya Gansist kalau biskuit Khong Guan ini dikemas dalam bentuk kaleng.



Mengapa mengambil nama dari bahasa Mandarin? Apakah pencipta dan pembuat biskuit ini dari Cina?

Benar sekali Gansist, pemiliknya dan pendirinya adalah dua orang yang bersaudara berasal dari Cina, yang bernama Chew Choo Han dan Chew Coo Keng. Keduanya merupakan imigran dari Cina yang tinggal di Singapura. Untuk menghidupi keluarga mereka membuat kue dan biskuit, hingga biskuit terkenal sampai sekarang.

Nah, itu tadi sekilas tentang kisah terciptanya biskuit Khong Guan yang marak beredar di pasar dan menjadi sajian di saat moment lebaran tiba.

Semoga dengan thread ini dapat menjawab rasa penasaran Gansist. Sampai jumpa lagi dengan thread aku selanjutnya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. See you next my thread!

Referensi & iluatrasi; 12