c4punk1950...
TS
c4punk1950...
Gara-Gara Inggris, Lahirlah Arab Saudi




Membicarakan Arab Saudi, tak lepas dari Inggris yang mempunyai sosok pemuda yang mempelajari sejarah serta agama di perguruan tinggi di Universitas Oxford di Inggris. Sosok itu bernama Thomas Edward (T.E.) Lawrence.

Ia lulus dengan tesis The Influence of the Crusades on European Military Architecture to the End of the 12th Century, disini ia tertarik dengan perang salib antara dua agama dengan kekuatan besar di masanya yaitu Kristen dan Islam. Bahkan ia juga menguasai banyak bahasa asing, diantaranya bahasa Prancis, Jerman, Latin, Yunani, Arab, Turki, Suriah, dan lainnya.



Maka ia mempelajari berbagai ilmu termasuk agama untuk menunjang karirnya dimasa depan, maka di umurnya yang masih muda sekitar 22 tahun ia sudah berada di wilayah timur tengah tepatnya di Beirut Ibukota Libanon.

Karirnya dimulai dari seorang peneliti arkeologi, dimana mencari benda-benda bersejarah di timur tengah untuk kepentingan  British Museum. Hingga pecahlah perang dunia pertama tahun 1914, hal ini menyeretnya lebih dalam lagi ke pusaran politik dirinya diminta oleh militer Inggris agar melakukan observasi di Gurun Negev (Najib). 

Sedangkan Timur Tengah dimasa itu dikuasai Turki Ottoman, dan Gurun Negev menjadi jalur utama dari Ottoman bila ingin melakukan penyerangan.



Sedangkan di tanah Arab sendiri, masih dihuni klan-klan yang sering berperang satu dengan lainnya. Entah memang hobi, atau sebegitu jahilnyakah mereka karena apalagi yang bisa di perbuat ditanah yang tandus kecuali berperang. Sebenarnya hal ini wajar saja, karena suku-suku di Indonesia sendiri pada awalnya juga suka berperang. Entah tujuan dari perang itu apa, yang jelas sepertinya bagian dari hobi terlebih sifatnya masih kerajaan yang ingin memperbesar wilayah kekuasaannya.

Di tanah Arab sendiri ada 2 klan besar dimana Bani Hasyim yang merupakan klan Nabi Muhammad, mereka menguasai Makkah dan Madinah (atau Hejaz). Sedangkan Klan Saud atau disebut Bani Saud berkuasa di Najd.



Kerajaan-kerajaan Arab ini dimasa Ottoman berkuasa mereka sudah tak merasa nyaman termasuk gubernur Makkah, Sharif Hussein klan dari bani Hasyim. Terlebih ketika Ottoman mulai melakukan perubahan lebih modern, ini memberikan sentimen negatif kepada bawahan mereka di tanah Arab.

Maka dimulailah perlawanan Arab di tahun 1915, dimana Sharif Hussein mengirimkan anaknya Faisal untuk menggalang kekuatan melawan pemerintah Turki Ottoman dibawah organisasi Jami’yah Arabiyah Fatat.

Inggris melihat peluang tersebut pun mempersiapkan strategi dengan mengutus Lawrence bertemu Sharif Hussein, mereka siap membantu baik dana perang dan perlengkapan militer dan menjanjikan sebagian besar wilayah Arab dikuasai oleh Sharif. Sebuah janji manis yang tak bisa ditolak, terlebih melakukan perlawanan tanpa militer yang kuat akan sia-sia.



Lalu Inggris juga mengajak Abdul Aziz Ibnu Saud, dari klan bani Saud namun ditolak karena makar adalah tindakan keji. Ia pun menyarankan kepada Sharif Hussein agar bersikap netral, dengan bangsa kolonial eropa. Namun Hussein menolaknya, ia tetap ingin melancarkan aksinya.

Ottoman melihat kekuatan Ibnu Saud, dikirimlah ulama terkenal dimasanya Mahmud Syukri al-Alusi dengan membawa 10.000 lira emas agar tidak menganggu jalur haji dan perdagangan Ottoman, bani Saud pun menerimanya.

Lalu Inggris juga mendekati Ibnu Saud agar wilayah Iraq, Qatar, Kuwait, tidak dikuasai bani Saud dengan memberikan senjata dan uang 60.000 pound setahun, terjadilah perjanjian Darin dimana Inggris mengakui kedaulatan Ibnu Saud.



Disini Inggris juga bekerjasama dengan Perancis, dimana pada tahun 1916 ada Perjanjian Sikes Piccot, yaitu tanah Arab akan mereka bagi dua. Disini Inggris akan menguasai wilayah Irak, Yordania, Haifa (Israel), dan sekitarnya, sedangkan Prancis akan menguasai Suriah dan Libanon. Lalu wilayah Palestina akan berada dalam kontrol bersama (Gordon Martel). Lalu bagaimana dengan Sharif Hussein? Mereka kena tipu Inggris yang hanya memanfaatkan kekuatan dari tanah arab.

Bahkan pihak Inggris juga mendapat dukungan dari zionis yang berhasil merayu Amerika Serikat untuk membantu Sekutu melawan kubu Jerman di Perang Dunia I. Karena AS awalnya memang tak ada kepentingan ikut Perang Dunia I, maka Inggris pun melakukan perjanjian Balfour dimana nantinya bila Ottoman dikalahkan wilayah Palestina akan diberikan kepada Yahudi internasional untuk mendirikan negara zionis.



Disinilah peran Lawrence sangat krusial, ia berusaha untuk masuk ke dalam kehidupan orang Arab dan mendekati Faisal. Ia membaur dengan mempelajari Islam, berpakaian ala Arab, terlibat juga dalam berbagai majelis. Karena ilmunya yang luar biasa, Lawrence pun dipercaya sebagai penasihat militer kepercayaan Faisal.

Hasilnya dari 1916-1918, dengan dukungan persenjataan Inggris dan strategi dari Lawrence maka pasukan Hejaz mendapatkan banyak kemenangan, bahkan sampai berhasil merebut Damaskus dari penguasaan Turki. Perang ini dinamakan Revolusi Arab tanpa ada peran keterlibatan Ibnu Saud.

Maka 27 September 1918, pasukan Turki pun mundur mengakui kekalahan di jazirah Arab. Lawrence sendiri pulang kembali ke negerinya,



Ottoman pun akhirnya kalah pada Perang Dunia 1, disini karena adanya pemberontakan oleh pihak nasionalis Turki maka Khilafah Turki Ustamani pun dibubarkan pada tanggal 3 Maret 1924.

Kemenangan Inggris atas Ottoman ini membawa wilayah Palestina akhirnya dikuasai oleh mereka, dan pembagian negara-negara di Timur Tengah sesuai perjanjian Sikes-Piccot tahun 1916 pun dijalankan.

Berkat iming-iming Inggris Sharif Hussein ia mengangkat dirinya sebagai raja Arab, walau secara de facto ia tidak mempunyai kekuasaan itu. Karena Inggris, Perancis dan Italia hanya mengakuinya sebagai Raja Tanah Hejaz. 



Sharif Hussein tetap pada pendiriannya ia tetap sebagai raja Arab dan meminta bani Saud tunduk, mereka pun menolak hingga pecah perang antara Saudi dan Sharif Hussein di Al-Khurman, di Timur Mekah. Kemudian Sharif juga melarang jamaah haji dari Nejd, tentu saja bani Saud pun berang.

Bani Saud kembali terlibat perang dengan bani Hasyim dan dibela oleh Inggris maka kemenanganpun diraih oleh bani Saud, singkat cerita kekuasaan bani Saud semakin meluas. Dalam prosesnya suku-suku yang bertikai akhirnya diberikan naungan oleh bani Saud hingga pada 23 September 1932, negara tersebut akhirnya dinamai Kerajaan Arab Saudi.



Lantas kemana jejak bani hasyim kini berada?

Raja Hussein, Al-Hussein bin Ali (Sharif Mekkah/Raja Hijaz) yang akhirnya terpinggirkan namun anak-anaknya sukses menjadi raja Suriah dan Irak yang diambil alih oleh Faisal, putra kedua Al Hussein. Sedangkan Abdullah putra lainnya dari Al Hussein mengambil alih tahta Transyordan.

Itu sedikit cerita yang bisa dirangkum, namun sejarah ditulis oleh pemenang ada juga tulisan yang menyudutkan bani saud atau yang menyudutkan bani hasyim. Namun keturunan bani Hasyim saat ini ada di Yordan.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star








Diubah oleh c4punk1950... 18-05-2021 19:49
hoorrayAraminabukan.bomat
bukan.bomat dan 57 lainnya memberi reputasi
58
15.8K
164
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan