comrade.friasAvatar border
TS
comrade.frias
Kiprah Pasukan Lintas Udara Jepang Masa Perang Dunia 2




Sebelum dan pasca dimulainya Perang Dunia 2, Angkatan Darat dan Laut Kekaisaran Jepang pernah membentuk pasukan lintas udara. Pasukan lintas udara dari kedua angkatan tersebut merupakan komponen tempur penting bagi militer Kekaisaran Jepang dalam kiprahnya menguasai serta mempertahankan wilayah kependudukannya.




Pembentukan Dan Pelatihan


Pasukan Lintas Udara Angkatan Laut

Sekitaran tahun 1930-an, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pernah melakukan pengembangan pasukan penerjun, namun pengembangan tersebut tidak mendapatkan perhatian lebih, sampai ketika para petinggi militer terkesan dengan keberhasilan operasi penerjunan yang dilakukan Jerman pada kampanye manuvernya tahun 1940-an. Akhirnya para petinggi militer mengintruksikan untuk membentuk pasukan serupa dengan pasukan penerjun Jerman, yang dimana akhirnya dibentuk sebuah unit riset di Sekolah Penerbangan Angkatan Darat di Pangkalan Udara Hamamatsu. Unit riset tersebut berada dibawah kewenangan Letnan Keigo Kawashima serta beberapa perwira lain dari Penerbangan Angakatan Darat. Secara keseluruhan para perwira unit riset tersebut tidak mempunyai pengalaman penerjunan, meskipun begitu para perwira tersebut tetap mempelajari informasi yang tersedia serta melakukan berbagai latihan uji coba, lalu setelahnya dibuat pedoman dasar-dasar penerjunan.


Spoiler for Pelatihan:


Pertengahan bulan Februari, beberapa bintara bergabung dengan unit riset tersebut untuk melakukan latihan penerjunan. Pelatihan utama yang diberikan merupakan kebugaran fisik, yang didasarkan pada keyakinan bahwa para penerjunan membutuhkan kelincahan untuk mencegah cedera saat mendarat. Pelatihan penerjunan sempat beberapa kali dipindahkan salah satunya ke Manchuria, namun karena lokasi pelatihan yang terpencil (bertujuan untuk menjaga kerahasiaan pembentukan pasukan) maka akhirnya dipindahkan kembali ke Jepang. Pelatihan kemudiaan ditetapkan di Nyutabaru yang nantinya akan menjadi pusat dari pasukan lintas udara. Setelahnya pada 1 Desember tahun 1941 dibentuk pasukan penerjun yang pertama, lalu pada bulan Januari tahun 1942 dibentuk pasukan penerjun kedua.




Pasukan Lintas Udara Angkatan Laut

Adanya rivalitas kuat antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, seringkali membuat kedua matra tersebut mengembangkan kemampuan serupa, hal tersebut juga yang membuat Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengembangkan serta membentuk pasukan penerjun tersendiri. Pengembangan serta pembentukan tersebut berada dalam wewenang Unit Riset. Penelitian ke-1001 yang didirikan bulan November tahun 1940, di Pangkalan Udara Angkatan Laut Yokosuka. Unit riset yang terdiri dari 26 orang dibawah pimpinan Letnan Masao Yamabe tersebut mulai melakukan riset serta uji coba penerjunan, lalu pada bulan Juni tahun 1941 unit riset tersebut dipindahkan ke Sekolah Persenjataan Angkatan Laut Tateyama lalu mulai melatih para calon penerjun.


Spoiler for Pelatihan:


Lalu pada bulan September, Menteri Angkatan Laut menginstruksikan untuk sesegera mungkin membentuk dua unit pasukan penerjun, yang harus dapat diaktifkan pada bulan November tahun 1941. Setelah berbagai pelatihan penerjunan dasar selesai, pelatihan final pun dilakukan sebanyak enam kali, dekatnya tempat pelatihan penerjunan dengan laut menyebabkan beberapa penerjunan tewas akibat terseret badai atau tenggelam saat mendarat di laut. Setelah pelatihan final tersebut selesai, pada 15 September dua unit pasukan penerjun pun dibentuk di Distrik Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka.




Operasi Lintas Udara


Secara keseluruhan pasukan lintas udara Jepang hanya melaksanakan sekitar empat kali operasi penerjunan, yang dimana dari keseluruhan operasi tersebut tiga diantaranya dilakukan di wilayah Hindia Belanda yaitu di Menado pada 11 Januari, di Palembang pada 14 Februari, dan di Koepang pada 20 Februari tahun 1942. Setelahnya operasi penerjunan dilaksanakan di wilayah Filipina yaitu di Leyte pada 6 Desember tahun 1944, lalu setelahnya operasi lintas udara terakhir dilaksanakan di Okinawa pada tahun 1945.



Operasi Lintas Udara Menado


Setelah Pasukan Khusus Pendarat Gabungan Angkatan Laut Sasebo 2 berhasil mendarat di wilayah Kema lalu wilayah sebelah utara serta selatan Menado, yang bertujuan untuk memasuki bagian timur Hindia Belanda, diikuti dengan keberhasilan pasukan tersebut dalam menerobos garis pertahanan Pasukan Belanda. Maka pada 11 Januari tahun 1942, segera setelah pukul 09:00 operasi lintas udara pun dilaksanakan. Operasi yang bertujuan untuk merebut Lapangan Udara Langoan serta mendukung operasi pendaratan tersebut diawali dengan kontingen pertama dari Pasukan Khusus Pendarat Angkatan Laut Yokosuka 1, dibawah komando Letnan Kolonel (Angkatan Laut) Horiuchi Toyoaki diterjukan dari 26 pesawat pengakut yang terbang di atas Lapangan Terbang Langoan.


Spoiler for Penerjunan:


Setelah beberapa elemen penerjun dari pasukan lintas udara tersebut berhasil mendarat dengan segera mendapat perlawanan sengit dari Pasukan Belanda yang bertahan. Perlawanan sengit tersebut mengakibatkan banyak dari penerjun yang tewas, total seorang komandan, dua letnan, dua bintara serta 30 penerjun lainnya tewas sementara 90 lainnya mengalami luka-luka dalam operasi lintas udara tersebut. Lapangan udara tersebut akhirnya dapat dikuasai pada pukul 11:25, lalu pada hari berikutnya pukul 06:30 sekitar 185 penerjun penggati serta bantuan tempur tambahan kembali diterjunkan di Lapangan Udara Langoan. Setelah pasukan penerjun berhasil bergabung dengan pasukan utama, pasukan tersebut lalu melancarkan serangan guna menjepit serta menghancurkan pasukan Belanda, lalu pasukan Jepang lainnya yang berhasil mendarat di Amurang yang menyebabkan seluruh jalur lalu lintas di Minahasa dan sekitarnya berhasil dikuasai pasukan Jepang. Lalu pertempuran konvensional pun secara praktis berhenti pada tengah malam pada 11 Januari tahun 1942.




Operasi Lintas Udara Koepang


Dalam usaha untuk mengisolasi Pulau Jawa dari timur guna menutup jalur pengiriman bantuan Sekutu, militer Jepang melancarkan tiga operasi militer salah satu operasi tersebut yaitu merebut Pulau Timor Hindia Belanda. Pada 17 Februari 1942 berdasarkan rencana, pasukan Jepang akan dikerahkan dalam dua operasi militer untuk merebut sasaran utama yaitu Koepang lalu Dili.


Spoiler for Propaganda:


Pada 20 Februari tahun 1942, setelah Pasukan Jepang yang mendarat berhasil menguasai Lapangan Terbang Dili, dengan segera operasi lintas udara untuk menguasai Pulau Timor pun dilaksanakan. Pada pukul 09:00, sekitar 300 penerjun dari Pasukan Khusus Pendarat Angkatan Laut Yokosuka 3 diterjunkan oleh sejumlah pesawat pengangkut, kontingen pertama pasukan penerjun tersebut diterjunkan di Usua lalu dengan cepat berhasil menaklukan pasukan garis belakang Sekutu yang sedang mempertahankan gudang-gudang perbekalan. Pasukan tersebut akhirnya memasuki Babao tetapi mendapat perlawanan sengit sehingga pasukan penerjun tersebut tidak dapat bergerak maju menyeberangi jalan utama Babao menuju ke Koepang serta Lapangan Terbang Penfui, dan akhirnya pasukan penerjun tersebut terpaksa bergerak mundur ke arah timur. Setelahnya di hari berikutnya ketika pasukan Jepang lainnya berhasil menyerang Klapalima, lalu menduduki Lapangan Terang Penfui serta mendaratkan pasukan di Dili, akibatnya sebagian pasukan yang bertahan akhirnya menyerah pada 23 Februari tahun 1942.




Operasi Lintas Udara Palembang


Guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya minyak, militer Jepang berencana melancarkan operasi untuk menguasai Palembang, dengan sasaran utama merebut Kilang Minyak yang akan diledakan oleh Sekutu lalu merebut lapangan terbang. Untuk merebut kedua sasaran tersebut, militer Jepang mengerahkan pasukan lintas udaranya lalu memecah pasukan tersebut menjadi dua kontingen untuk merebut masing-masing sasaran. Pada 14 Februari tahun 1942 pukul 08:00, pesawat-pesawat pengangkut mulai menerjunkan para penerjun berserta muatannya, ketika kabar mengenai penerjunan tersebut diketahui, seluruh pesawat Sekutu menyerang pesawat pengangkut maupun pasukan penerjun yang mendarat di lapangan udara tersebut. Pasukan Sekutu yang bertahan dapat memukul mundur para penyerbu, namun pasukan yang bertahan tersebut kekurangan perbekalan.


Spoiler for Pasukan Penerjun:


Sementara itu, pasukan penerjun yang mendarat di kawasan kilang minyak segera terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan yang bertahan, dua jam setelah penerjunan pertama, 60 penerjun tambahan diterjunkan dari sebelah barat lapangan udara, dan segera melancarkan serangan gencar terhadap lapangan terbang tersebut. Sekalipun pasukan penerjun berhasil merebut kawasan kilang minyak tersebut secara utuh, tetapi suatu serangan balasan yang dilancarkan kembali oleh Sekutu berhasil merebut kembali kompleks tersebut dan memaksa pasukan penerjun mundur. Namun usaha Sekutu untuk menghancurkan tempat pengilangan minyak tersebut tidak meraih hasil yang maksimal, hanya berhasil meledakkan gudang-gudang minyak, sementara tempat pengilangannya sendiri tidak mengalami kerusakan berat. Selain itu, sebelum melakukan mengundurkan diri, pasukan penerjun ternyata berhasil menjinakkan sebagian besar bahan peledak yang dipasang di kompleks tersebut.




Operasi Lintas Udara Leyte


Sebagai bagian dari serangan balik untuk menghentikan laju pasukan Amerika yang telah mendarat di Filipina, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang melancarkan operasi lintas udara yang didukung operasi darat secara terpisah di Leyte pada sekitaran akhir tahun 1944. Sebelum serangan balik tersebut dilaksanakan Korps Penerbangan Angkatan Darat 4 berencana untuk mengirim sebuah pasukan lintas udara ke Burauen, yaitu Detasemen Lintas Udara Kaoru yang dimana akan melakukan serangan agar menimbulkan kerusakan pada lapangan terbang di wilayah tersebut sebelum serangan balik utama dilaksanakan, operasi lintas udara tersebut berakhir dengan kegagalan, namun hal tersebut membuktikan bahwa operasi lintas udara di Leyte masih dapat dilakukan.


Spoiler for Pasukan Penerjun:


Setelah kegagalan operasi lintas udara yang pertama, Jenderal Tomoyuki Yamashita berencana memulai operasi lintas udara dengan operasi darat berikutnya di Leyte, operasi tersebut direncanakan dilaksanakan pada 6 Desember tahun 1944, yang menargetkan menguasai lapangan udara. Pada 6 Desember tahun 1944 di sore hari sekitar 400 penerjun yang dipimpin oleh Mayor Tsuneharu Shirai melakukan penerjunan lalu dengan cepat mendarat lalu mulai menyerang ke segala arah. Penerjunan tersebut mengejutkan Pasukan Amerika, namun karena tidak teratur memunculkan kebingungan, yang menyebabkan banyak dari para penerjun tewas sebelum dapat mengambil posisi bertempur. Beberapa pasukan penerjun berhasil menimbulkan kerusakan di lapangan terbang tersebut termasuk menghancurkan sebuah pesawat, dan membakar tempat pembuangan, dan tempat-tempat kritikal lainnya. Tidak teraturnya penyerangan tersebut berakhir dengan bencana karena pasukan penerjun tersebut tidak mampu menahan laju serangan balik pasukan bantuan yang akhirnya pada 8 Desember tahun 1944, lapangan udara tersebut berhasil dikuasai kembali.




Operasi Lintas Udara Okinawa


Pemboman yang dilakukan pesawat pembom Amerika ke pulau utama Jepang, membuat militer Jepang menyusun rencana untuk menghilangkan ancaman pemboman tersebut, namun bukan dengan menembak jatuh pesawat-pesawat pembom tersebut, melainkan dengan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut ketika berada lapangan udara. Rencana tersebut pada awalnya akan dilaksanakan dengan melakukan pemboman konvensional secara langsung ke lapangan udara tempat pesawat-pesawat pembom tersebut berada, namun karena terlalu riskan, akhirnya rencana tersebut diubah menjadi mendaratkan pasukan lintas udara langsung ke lapangan udara lalu menghancurkan pesawat-pesawat pembom tersebut. Kapten Michirō Okuyama komandan dari Kompi Zeni, Resimen Lintas Udara 1 yang terlatih dalam teknik sabotase dan peledakan dipilih menjadi komandan pasukan serta operasi lintas udara tersebut. Setelahnya dibentuk Unit Lintas Udara Giretsu lalu dipilih sekitar 126 personil untuk melakukan operasi lintas udara tersebut yang juga merupakan misi bunuh diri, lalu pada 5 Desember tahun 1944 unit lintas udara tersebut berkumpul di Akademi Udara Angkatan Darat lalu mendapatkan tambahan 10 perwira intelejen.


Spoiler for Unit Giretsu:


Setelah berbagai persiapan selesai rencananya unit lintas udara tersebut akan dikirim menuju Iwo Jima lalu didaratkan ke lapangan udara di Kepulauan Mariana pada 17 Januari tahun 1945, namun operasi tersebut dibatalkan setelah serangan udara Amerika terjadi di Iwo Jima, rencana lain segera dibuat untuk menyerang lapangan udara di Iwo Jima yang telah direbut oleh pasukan Marinir Amerika pada bulan Maret, tapi rencana tersebut juga dibatalkan setelah pasukan bertahan di Iwo Jima menyerah.  Lalu setelah pasukan Amerika mendarat di Okinawa pada 1 April tahun 1945 lalu pesawat-pesawat pembom mulai dikerahkan ke Lapangan Udara Okinawa yaitu Yontan dan Kadena, maka pada 15 Mei tahun 1945 Unit Lintas Udara Giretsu pun dikerahkan untuk menyerang kedua lapangan udara tersebut.


Pada malam 24 Mei tahun 1945, delapan pesawat angkut membawa unit lintas udara yang telah ditugaskan untuk menyerang Lapangan Udara Yontan lalu empat lainnya dikerahkan ke Lapangan Udara Kadena. Empat pesawat angkut membatalkan misi karena masalah mesin, tiga lainnya ditembak jatuh, namun lima berhasil mendarat di Lapangan Udara Yontan karena terbantu oleh serangan pengalihan namun hanya satu pesawat yang berhasil mendarat, lalu sekitar 10 pasukan yang selamat, dipersenjatai dengan senapan mesin ringan dan berbagai bahan peledak kemudian menyerang secara membabi buta sehingga menyebabkan sembilan pesawat hancur, fasilitas rusak dan beberapa prajurit Amerika tewas, serangan unit lintas udara tersebut mengakibatkan kerusakan besar tetapi pada 25 Mei tahun 1945 lapangan udara tersebut dapat dioperasikan kembali secara penuh.



dxstarzAvatar border
EriksaRizkiMAvatar border
ventiscaAvatar border
ventisca dan 41 lainnya memberi reputasi
42
8.2K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan