Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya syahro Shiyam. Ramadhan ditunngu kehadirannya oleh seluruh umat manusia, baik yang Muslim atau Non Muslim, pasalnya Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah dan berkah #RamadanBerkah, terbukti dengan datangnya bulan Ramdhan baik yang Muslim atau non muslim selalu kebanjiran orderan, baik mulai dari sandang, pangan dan juga papan. Banyak momen yang menarik di bulan Romadhon selain moment menahan lapar dan dahaga, juga masih banyak moment yang asyik untuk diceritakan, mulai dari kejadian tiba - tiba sampai yang direncanakan dan bahkan sampai dengan yang dijadikan tradisi. Dari beberapa hal yang menarik di bulan Ramadhan ada salah satunya adalah kegiatan ngaji Pasaran (ngaji khusus di bulan suci ramadhan) baik untuk santri Mukim atau santri pendatang (mufasir). Apa sih yang menjadi ngaji pasaran itu? Yuk disimak dengan seksama biar kita semua mendapat pencerahan.

Ngaji Pasaran adalah istilah yang digunakan oleh santriawan santriawati untuk proses kegiatan belajar mengajar bermacam kitab kuning, mulai dari kitab nahwu, shorof, fiqih atau bahkan kitab hukum dan hikmah.

Lalu apa bedanya dengan ngaji selain bulan ramadhan? Sebetulnya tidak terlalu jauh bedanya, hanya saja pada kegiatan ini waktu mengajinya lebih panjang dari waktu biasanya, jumlah kitab yang dikaji lebih banyak dari biasanya dan santri-nya pun bisa lebih banyak dari biasanya, karena pada ngaji pasaran ini bisa diikuti oleh santri lain selain santri tetap yang sudah ada sebelumnya. Alasannya beragam, ada yang memang secara khusus pesantren yang mengadakan pasarannya mengaji salah satu kitab yang belum dikaji atau mungkin ada yang mencari sanad semat, atau bahkan untuk memperdalam keilmuannya. Nah, proses ini, meskipun sangat berbeda juga ada istilah di dunia pendidikan umum biasanya disebut Pesantren Kilat.

Jika bicara mengaji, pastilah semua santri mengharapkan manfaat serta doa guru yang paling utama. Bicara tentang manfaat, yang namanya Ilmu pasti bermanfaat sekalipun ilmu dasar seperti ilmu beristinja dan berwudhu. Meskipun demikian, dibalik itu semua terdapat keseruan - keseruan yang lain, salah satunya adalah keseruan bertukar pengalaman saat waktu mengaji usai, atau keseruan yang terjadi saat guru menyurahkan salah satu bahasan, seperti menyurahkan hukum nikah dan lain sebagainya. Belum lagi kalo kitab yang dikajinya Fathul Izar, pokoknya pasti deh seru banget. Kalo ada yang bilang, ngaji koq ada keseruan? Ya, karena sebaik - baiknya hiburan adalah hiburan yang bermanfaat. Seru disini bukan seru seperti kita bakar petasan ya gan sis.

Tidak sama setiap tempat, setiap pesantren memiliki jadwal dan aturan masing - masing. Pada hakikatnya semuanya sama menyelenggarakan pengajian, perbedaannya adalah waktu mengajinya saja, ada yang mengajinya hanya malam, ada juga yang ngajinya hanya siang, ada juga yang ngajinya siang dan malam dengan waktu yang telah ditetapkan oleh pengurus pesantren. Contohnya jadwal pengajiannya mulai dari ba'da dzuhur sampai dengan waktu Ashar, dilanjut ba'da tarawih sampai jam 12 (duabelas), dan terus seperti itu, ada juga yang menyelenggarakan pengajiannya hanya malam ba'da tarawih sampai waktu sahur, bahkan ada juga yang menyelenggarakan satu kali ngaji 1 (satu) kitab selesai, dan rupa - rupa macamnya, tergantung kepada pengurus pesantren.

Jadi kalo bicara tradisi mungkin ane salah satunya yang menjadikan kegiatan tahunan saat bulan ramadhan ini sebagai tradisi bulan Ramadhan, selain mendapatkan ilmu agama dan pengalaman juga bisa mendatangkan manfaat untuk ane sendiri. Keseruannya, agan bisa lihat di bawah ini: