- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Ada Rencana Impor Garam 3,07 Juta Ton, Daya Saing Garam Lokal Dinilai Masih Rendah
TS
sindonews.com
Ada Rencana Impor Garam 3,07 Juta Ton, Daya Saing Garam Lokal Dinilai Masih Rendah

SURABAYA - Pemerintah pusat berencana melakukan impor garam sebanyak 3,07 juta ton. Angka impor garam ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 2,7 juta ton. Impor tersebut untuk memenuhi bahan baku industri yang saat ini belum bisa diproduksi di dalam negeri.
Baca juga: Mengintip Kesulitan Indonesia Produksi Garam Industri
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Gunawan Saleh mengatakan, garam sebagai bahan baku memang banyak dibutuhkan pelaku industri. Seperti untuk bahan baku produksi kaca dan kertas. Bahkan, industri makanan dan minuman juga membutuhkan garam. "Impor garam ini sebenarnya untuk industri, bukan konsumsi. Tapi rembesannya ini yang kita tidak tahu," katanya.
Baca Juga:
- Mediasi Penyelesaian Lakalantas, Kapolresta Pematangsiantar Diapresiasi Warga
- Akibat Longsor dan Jembatan Putus, Jalan Sosopan di Padang Lawas Sulit Dilewati
- Wali Kota Jayapura: Jangan Terprovokasi, Bom Bunuh Diri Tidak Mencerminakan Suatu Agama
https://video.sindonews.com/embed/10650
Impor garam, lanjutnya, biasanya berasal dari Australia dan India. Sebab, kedua negara itu mampu menjual garam dengan harga cukup murah. Garam Australia dihargai sekitar Rp600/kg sudah tiba di gudang. Sementara dari India seharga Rp400/kg. Di petambak lokal, seharga Rp500/kg. Jika diakumulasi dengan biasa distribusi seharga Rp800/kg. "Garam impor kualitasnya lebih bagus dan harganya bersaing," terangnya.
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian, Firman Jaya Daeli: Nias Butuh Kemajuan Transportasi Udara
Menurutnya, rendahnya daya saing garam lokal dengan luar negeri akibat kurangnya teknologi. Garam lokal mayoritas diproduksi dengan cara tradisional. Sehingga butuh biaya lebih besar. Sementara garam impor, sudah mengadopsi teknologi modern yang membuat biaya produksi lebih efisien.
Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti Penting
"Saat ini, kami berupaya memperbaiki kualitas garam petambak dengan memberikan hibah seperti teknologi geomembran. Kualitas Hcl di petambak saat ini bawah 90%. Sedangkan kebutuhan industri adalah 97%," katanya.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/38...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Ada Rencana Impor Garam 3,07 Juta Ton, Daya Saing Garam Lokal Dinilai Masih Rendah-
Tingkatkan Perekonomian, Firman Jaya Daeli: Nias Butuh Kemajuan Transportasi Udara-
Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti Penting0
187
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan