istijabah
TS
istijabah
Tradisi Rewang, Masihkah Ada Di Zaman Serba Praktis Seperti Sekarang?




Assalamualaikum para kaskuser ....
Setelah beberapa hari gak ngethread ternyata kangen juga rasanya, eh btw ada yang kangen gak dengan tulisanku? emoticon-Malu

Hmmm ... Beberapa hari ini kegiatan di rumah sangat menyita waktu banget dan ternyata terus bersambung hingga hari ini.

Agan atau sista pernah gak ikut rewang?

Rewangdalam bahasa Indonesianya adalah membantu dan dapat juga diartikan dengan gotong royong.



Hidup di desa atau kampung itu enaknya adalah kerukunannya, kesederhanaannya dan juga rasa tentramnya. Kebanyakan masyarakat di desa masih berpegang teguh pada tradisi yang menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai budaya. Karenanya kebanyakan kehidupan sosial di desa itu sangat teratur.

Salah satu tradisi yang masih lestari sampai saat ini adalah tradisi rewang atau rewangan.



Jika ada salah satu masyarakat di desa yang memiliki hajat, baik itu nikahan atau khitanan, maka penduduk desa banyak yang datang untuk rewang atau gotong royong membantu menyiapkan persiapan yang diperlukan untuk hajatan. Seperti memasak makanan di dapur yang dilakukan oleh kaum wanita, sedangkan untuk menyiapkan tenda dan keperluan berat lainnya biasanya dikerjakan oleh para lelaki.

Rewang tidak hanya dilakukan saat ada hajatan atau pesta saja, tapi juga dilakukan saat seseorang terkena musibah, seperti ada anggota keluarga yang meninggal.

Perbedaannya hanya pada, jika rewang pesta pernikahan ayau khitanan biasanya salah satu anggota keluarga yang punya hajat mendatangi rumah seseorang yang dipercaya untuk meminta bantuan. Namun, jika rewang karena musibah tanpa diminta pun masyarakat akan berbondong-bondong untuk membantu.

Rewang dilakukan dengan suka rela tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun. Rewang tidak hanya dengan atau berupa tenaga tapi juga berupa materi, seperti uang atau bahan-bahan memasak.

Manfaat dari rewang sendiri menurutku adalah menjaga kerukunan dan keakraban antar masyarakat sehingga melahirkan keharmonisan antar sesama. Selain itu rewang juga bermanfaat untuk meringankan pemilik hajat.

Namun, seiring berkembangnya zaman yang semakin canggih dan modern seperti sekarang, sebagian orang-orang memilih melakukan hal yang dianggapnya praktis.



Menjamurnya jasa catering atau jasa pemesanan makanan saat ini sudah merebak ke pelosok desa dan hal ini sedikit menggeser tradisi rewang. Orang-orang yang merasa atau menganggap dirinya mampu akan memilih jasa catering saat memiliki hajat.

Jika di desa saja tradisi rewang sudah berkurang, lalu bagaimana dengan kehidupan di kota?

Padahal, menurutku pribadi jika dilihat dari manfaat rewang tersebut (yang dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan masyarakat) maka tradisi rewang tersebut harus dilestarikan. Tidak hanya di desa, di kota pun harus tetap dilestarikan agar tidak hilang tertelan zaman yang serba praktis seperti sekarang.

Menurut agan atau sista gimana, apakah tradisi rewang ini patut dilestarikan?

Yuk, diskusikan di kolom komentar, tapi tetap dengan santun, ya 😘😘😘

Oke, sampai di sini dulu, aku mau berangkat rewang lagi 😁

Terima kasih :terimakasih
@istijabah
Referensi: opini pribadi
Sumber gambar: dok.pri

ElviHusnaindrag057NovellaHikmiHas
NovellaHikmiHas dan 22 lainnya memberi reputasi
23
4.6K
107
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan