c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Pedagang Kaki Lima Dan Satpol PP, Tom And Jerry Dalam Dunia Nyata




Sering melihat para pedagang yang menjajakan barangnya di pinggir jalan, baik itu di trotoar dan bahu jalan? Apa pendapatmu dengan hal itu, apakah merasa jengkel, kesal dan bikin kumuh karena merusak pemandangan sebuah kota? Atau sebaliknya merasa terbantu dan lebih mudah untuk berbelanja?

Jelas dalam tata kota sebuah wilayah ada aturannya siapa yang melanggar akan siap kena sangsi, dan pemerintah daerah sudah mempersiapkan polisi untuk menertibkan pedagang yang bandel yaitu Satuan Polisi Pamong Praja biasa kita kenal dengan nama Satpol PP.



Sekarang kita sering melihat antara Pedagang dan Satpol PP sering terjadi kucing-kucingan, layaknya Tom dan Jerry mereka sering banget kejar-kejaran. Bukan rahasia lagi kalau pedagang kaki lima yang mangkal disembarang tempat adalah incaran para petugas Satpol PP.

Oke, berhubung ini sebuah thread dengan pentingnya kita berdiskusi melihat dari kacamata orang awam siapakah yang terdhzalimi? Pedagang atau Satpol PP?

Pedagang mereka mencari uang dengan menjajakan dagangannya, pemikiran mereka tentu di tempat yang ramai otomatis akan ada kesempatan untuk jualan mereka lebih laku.



Maka trotoar, pinggir jalan umum, atau di ruang publik yang sebenarnya bukan untuk pedagang mereka malah buka lapak semi permanent disana. Lantas ketika digusur, ketika di tilang merekapun marah-marah dan merasa terdzhalimi.

Sedangkan, Satpol PP adalah petugas yang diberikan amanah untuk menertibkan keadaan sebuah kota. Terutama menjaga fungsi jalan dan juga kebersihan dan kenyamanan sebuah kota atau wilayah. Hal ini mengacu pada, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.



Ketika mereka mengangkut lapak para pedagang yang membandel, apakah barang dagangan itu menjadi milik mereka? Kalau berupa makanan dan minuman yang cepat basi, terkadang ada saja oknum yang lapar dan haus, bisa dibilang maling kecil-kecilan karena bukan hak mereka tapi walau tau itu dosa tetap dilakukan toh nikmat mana lagi ketika lapak yang diambil penuh dengan barang yang biasa di konsumsi manusia, namun secara jalur hukumnya tentu tidak seharusnya begitu lapak yang diambil bisa segera mereka urus di gudang Satpol PP.

Karena ketika lapak pedagang disita, Satpol PP mengeluarkan tanda terima hasil sita yang harus dibawa ke pengadilan dan mendapatkan sanksi karena kesalahan mereka atau tindakan pidana ringan.



Setelah membayar denda sesuai hasil sidang, biasanya di bawah Rp 500 ribu maka si pedagang tadi dapat mengambil lapak yang disita oleh Satpol PP baik itu etalase, gerobak, atau hal lainnya yang disita. Namun kalau makanan dan minuman jangan harap isinya balik utuh yang ada juga basi, atau sudah pundah tempat ke perut para petugas. Kalau pakaian dan lainnya mudah-mudahan masih utuh, namanya di gudang keadaannya juga penuh dengan lapak-lapak yang tak terurus.

Karena biasanya pedagang males mengikuti prosedur, mereka memilih membuat lapak yang baru. Inilah penyakit masyarakat yang tidak mau tertib dengan aturan hukum, seakan hukum dibuat hanya untuk dilanggar.



Maklum banyak pedagang di kota besar ini bukan punya pribadi tapi satu bos besar, yang memiliki banyak lapak jadi mereka anggap lagi apes aja. Sedangkan kehidupan mereka di kampung hidupnya cukup makmur, maka tak heran bos pedagang itu bisa dibilang orang kaya kalau di kota besar mereka terlihat kumuh karena tinggal di kontrakan tapi di kampungnya bisa disebut juragan.

Apalagi lapak-lapak besi, kardus dan kayu bekas di kolong jembatan, itu kalau tidak secepatnya digusur bisa jadi hak milik dan untuk gusurnya pun bisa rumit.

Sebenarnya hal ini terjadi karena masyarakatnya sendiri yang memilih membeli di lapak pinggir jalan, karena lebih simple dan males untuk jalan ke tempat yang memang khusus untuk berjualan para pedagang legal.



Selama masyarakatnya tidak peduli dengan lingkungan maka lapak kaki lima akan terus tumbuh subur, dan petugas Satpol PP akan ada terus kerjaannya tiap hari. Atau ada pendapat yang lain? See u next thread.




emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




minhakim20Avatar border
indramamothAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 19 lainnya memberi reputasi
18
4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan