hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Selembar Surat Untuk Bidadari Hidupku


Kutulis surat ini di waktu malam, ketika kau sudah tertidur dalam pelukan. Hari ini kau nampak kelelahan, matamu terpejam begitu dalam, asyik bermimpi indah setelah seharian tubuhmu merasakan letih menjalankan peranmu sebagai istri juga sebagai pendidik bangsa. Sesekali kuusap kepalamu dan kukecup keningmu, sambil memandang wajahmu yang begitu teduh.

Kala kugenggam erat tangan ayahmu lalu mengucapkan ijab qabul atas keseriusanku dan bentuk tanggung jawab akan rasa sayang dalam diriku padamu, maka sejak itu sudah kutanamkan bahwa tak ada yang boleh lagi memilki jiwa ini selain dirimu. Sudah kuazamkan bahwa kaulah cinta pertama dan terakhirku. Demi apapun akan pertahankan rumah tangga kita.

Istriku, surat ini bukan sekedar rangkaian kalimat atau susunan kata belaka saja, namun ini adalah ungkapan yang tak bisa kukatakan dalam lisan. Memang masih jauh dari kata harmonis dan sempurna untuk dibaca. Tapi, paling tidak kau mengetahui bahwa surat ini tertulis dari dalam lubuk qalbuku paling dalam.

Aku akan melakukan segalanya untukmu, membuatmu bahagia hingga memikul kesedihanmu. Kau tak akan pernah berjalan sendiri, tak akan kubiarkan kau menjadi sepi. Jangan pernah bersedih, Sayang. Sedikit pun tak ada yang boleh membuat hatimu menangis darah. Dalam kenyataan aku selalu ada untukmu. Sudah sejak lama kulatih bahuku untuk selalu tegap, agar kelak bisa menjadi sandaran untuk keluh kesahmu.

{thread_title}


Istriku, aku ingin berterima kasih kepadamu. Karena kau telah bersedia menerima aku apa adanya. Aku ingat betul, ketika banyak sekali lelaki lain yang ingin meminangmu. Namun, kau tetap bertahan memilihku meski aku tahu para lelaki itu jauh lebih mapan dariku. Aku mengerti bahwa itu adalah pilihan sulit bagimu, sebab bagaimanapun nalurimu sebagai manusia tentu ingin hidup tanpa kekurangan. Dan barangkali belum kau dapatkan dariku.

Selain itu, aku juga ingin mengucapkan terima kasih kembali karena kau telah bersedia bangun lebih pagi sebelum matahari sampai ke peraduannya. Kau jerang air panas untuk secangkir kopiku, kau siapkan sarapan juga perlengkapan kerjaku. Ah, maafkan aku sebab telah merenggut kebebasan dan waktumu.

Tak terasa enam bulan sudah kita tinggal dalam atap yang sama. Membina rumah tangga, merawat kasih sayang, dan terus menyemai cinta dengan sederhana. Kau adalah jawaban dari Tuhan atas doa yang kulangitkan. Sepi yang selama ini mendiami hati, seketika hilang sebab kau telah hadir menemani. Tak mudah memang menyatukan hati dan pikiran yang berbeda. Sampai saat ini, aku masih terasa bermimpi bahwa kita telah menikah. Apalagi ketika aku bisa tidur bersamamu, dan memandang matamu dalam jarak sangat dekat. Indah sekali, Sayang.

Terakhir, teruslah kuat untuk berlayar di samudera kehidupan ini bersamaku. Kita wujudkan cita dan harapan yang senantiasa dilangitkan dalam do'a. Tetaplah hangat dalam pelukan. Istirahatlah jika kau merasa letih.

Terima kasih sudah mengabdikan hidupmu untukku.

Langit malam, 13 Februari 2021
Diubah oleh hvzalf 14-02-2021 11:22
lonelylontongAvatar border
CahayahalimahAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
806
21
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan