ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
Izinkan Aku Berkabar pada Kenangan dan Reruntuhan
Gambar

Hai, apa kabar? Semoga kamu beserta orang-orang yang kaukasihi senantiasa ada dalam lindungan-Nya. Aamiin.

Sebelumnya, izinkan aku mengingatmu sekali ini saja, setelah terkubur oleh waktu selama puluhan purnama. Sebab sejauh apapun jarak terbentang, kaulah orang yang pernah menjadikanku Ratu dalam istana berdinding cinta, beratap kasih sayang, dan berlantaikan harapan. Meski kemudian takdir menggariskan jalan yang tidak sesuai asa.



Jum'at, 15 Januari lalu, aku terhenyak menyaksikan kotamu luluh lantak diguncang gempa. Seketika berkelebat segala ingatan tentang kau, aku dan malaikat kecil, yang dulu pernah menjadi sebuah keluarga.

Tolong mintakan maaf pada wanita terkasihmu, karena aku telah lancang mengingat kisah kekasihnya di masa yang lalu.

Hai! Aku tahu, segala yang kau lakukan padaku tidak adil. Dan kesakitanku masih hangat menjadi perbincangan orang-orang, nyaris membuat mereka melupakan drama korea favoritnya.

Sementara aku telah melupa mengapa nasibku menjadi seperti sekarang? Segala duka itu menguap seiring mentari yang terus saja bergulir, seolah enggan menemaniku larut dalam nestapa. Atau mungkin juga karena aku percaya, bahwa apapun yang terjadi adalah skenario terbaik dari Tuhan. Meski memang, pedih itu pernah begitu menyiksa.

Pinterest



Hai! Jika saja kamu berkenan menampakkan diri, sudi menyapa dan berkirim kabar. Mungkin hingga saat ini kita masih bisa saling mengakui sebagai sebuah keluarga. Meski dengan suasana yang berbeda.

Jika saja (sejujurnya aku merasa yakin) kau membaca surat ini. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku, ah bukan! Bahwa kami baik-baik saja meski tanpamu. Aku justru mengkhawatirkan keadaanmu beserta keluarga barumu di sana. Kudengar situasinya tak kunjung membaik dan sangat memprihatinkan.

Jangan bertanya bagaimana mana aku bisa tahu, bukankah di dunia ini tidak ada yang benar-benar tersembunyi? Segalanya hanya menunggu waktu yang tepat untuk terungkap.



Ah, ya! Aku hampir lupa. Dengar! Al sekarang sudah mulai mengerti dan tidak bertanya lagi tentangmu. Meski terkadang pertanyaan sederhana dari teman-temannya membuatnya termenung sejenak.

"Di mana Ayahmu, Al?"

Ia bergeming, tidak balik bertanya padaku seperti biasanya. Hanya dalam beberapa kerjapan mata saja, tawanya sudah kembali berderai. Hahaha ... dia memang luar biasa dan penuh cinta. Sepertimu ... dulu.

Aku tidak tahu persis, mengapa kau membuat jeda yang teramat panjang dalam hubungan kita. Padahal sungguh, aku tidak ingin menuntut apapun darimu. Aku cukup lega saat mendengar kau telah dikaruniai dua jagoan. Meski itu berarti akan menggeser kedudukan Al dalam hatimu. Ah, tidak! Sebenarnya aku tidak yakin dengan itu. Bukankah setiap anak memiliki ruang khusus dalam hati orang tuanya?

Entah mengapa aku sangat yakin, bahwa kamu masih mencintai kami. Mungkin caramu saja yang sedikit berubah. Aku bisa merasakan kehadiranmu di sekelilingku. Meski tidak bisa melihatmu, tetapi sangat yakin kau selalu mengawasiku dengan intens.

Hai! Bisakah aku memohon, mari kita saling melupa. Tolong lapangkan hati agar ikhlas saling melepas. Seperti yang telah kulakukan padamu selama ini. Bukankah mahligai rumah tangga tengah kaubangun? Rasanya itu sudah lebih dari cukup membuatku mengerti bahwa kalimat, "aku tidak bisa hidup tanpamu." Hanyalah serangkaian aksara tanpa makna.

Ah, lupakan itu! Pada kesempatan ini, aku ingin berterima kasih padamu. Sebab pernah menghujaniku dengan cinta sebelum menaburi dengan luka. Terima kasih karena pernah membuatku merasa berharga dan teramat diinginkan.Terima kasih juga karena pernah berjuang keras, mengorbankan banyak hal demi keluarga kita yang dulu kau sebut sebagai sumber kebahagiaan.

Pinterest

Hai! Di manapun kau berada, berbahagialah. Bahagiakan juga sang permaisuri hatimu, perlakukan ia lebih dari caramu memperlakukanku dahulu. Sudah! Bakar saja segala kenangan tentang kita, lupakan, lepaskan! Jangan menyimpan hal-hal yang mengundang luka. Pergilah! Melangkahlah! Jangan pernah menengok ke belakang. Karena di sana hanya ada aku dan kenangan yang tidak lagi memiliki harap untukmu.

Jika menuruti keinginan, rasanya surat ini tidak akan menemui ujung. Tetapi aku sadar, segala yang dimulai akan menemui akhirnya. Setidaknya, surat ini telah mengosongkan sedikit endapan dalam sudut hati.

Sebagai pembungkus kalimat terakhir, mari kita saling mendoakan dalam kebaikan dan saling memaafkan atas segala keburukan.






Hai! Kurasa, lagu ini cukup mewakili seperti apa dirimu ketika masih menjadi milikku. Mengingat semua itu membuatku mengerti, ternyata rasa cinta tidak cukup membuat seseorang untuk bertahan dalam kata setia. Sekali lagi, terima kasih pernah menjadi yang terbaik untukku, dan menjadikanku yang terbaik di atas segalanya.





{thread_title}







BSD, 06022021
Diubah oleh ceuhetty 07-02-2021 14:43
Papa.T.BobAvatar border
protradersignalAvatar border
ekosisimbahAvatar border
ekosisimbah dan 20 lainnya memberi reputasi
21
1.4K
33
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan