inal74Avatar border
TS
inal74
Mengenal Negara "Serangan Fajar" Di Benua Asia


Di Indonesia, vote buyingalias money politic atau biasa disebut "serangan fajar" merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk praktik politik uang dalam rangka membeli suara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk memenangkan seseorang dalam menduduki posisi sebagai pemimpin politik. Praktik politik tidak sehat ini marak terjadi di setiap ajang pemilihan, mulai dari ajang pilpres, pilkada, pileg, pilkades bahkan hingga ajang pemilihan ketua RW. Menariknya, praktik "belanja suara" ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.

Baru-baru ini, Transparency Internationalmerilis hasil survey terbarunya berjudul: Global Corruption Barometer 2020: Citizen's Views And Experiences of Corruption. Hasil survey di negara-negara benua Asia ini menyebutkan bahwa salah satu akar masalah penyebab korupsi adalah election abuse (penistaan pemilu) dengan cara vote buying. Transparency International meyakini bahwa 1 dari 7 orang penduduk di negara-negara Asia mencoblos karena diberi uang, sembako atau bentuk "hadiah" lainnya. Adapun prosentase vote buying hasil survey organisasi anti korupsi global di 15 negara Asia ini bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:

Transparency International

Tabel di atas menunjukkan bahwa di benua Asia, Indonesia berada di urutan ketiga dalam urusan "serangan fajar", posisi kedua Filipina, dan posisi pertama dipegang oleh Thailand.

Berdasarkan hasil survey ini, prosentase vote buyingIndonesia adalah sebesar 26%. Itu artinya, 26% dari total perolehan suara sah dari setiap ajang pemilihan di semua tingkatan dalam kurun waktu setahun terakhir adalah hasil dari "serangan fajar".

Survey ini dilaksanakan mulai dari 12 Juli 2019 sampai dengan 28 Juli 2020. Oleh karena pandemi Covid-19, proses wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon dengan menggunakan metode random digital dialing(RDD). Jumlah responden di tiap negara bervariasi antara 1000 hingga 2000 responden. Margin error berada pada rentang 2,2% hingga 3,1% dengan tingkat keyakinan 95%. Bias stemming dari sampling dikoreksi dengan metode pembobotan post-stratification.


Sumber:
https://images.transparencycdn.org/i..._Web_final.pdf
Diubah oleh inal74 24-01-2021 08:43
yusuf2210Avatar border
indramamothAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
6K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan