Mobil Listrik Antara Kebutuhan Atau Gaya-gayaan!


Kendaraan listrik di Indonesia memang masih bisa dihitung dengan jari. Tidak semua kalangan bisa memilikinya. Selain harga yang mahal juga selera para penggunanya.

Pernah suatu ketika pada tahun sekitar 2018 dan 2019 lihat tayangan di tv atau youtube ane lupa. Ada dewan legislatif Bambang Soesatyo yang memiliki mobil listrik begitupun seorang crazy rich Tanjung Priok Muhammad Sahroni pun memilikinya.


sumber

Jika dibandingkan dengan negara luar seperti eropa, sudah banyak negara dan penduduk yang mulai beralih ke kendaraan listrik. Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena ramah lingkungan dan bisa mengurangi polusi udara serta hemat.

Indonesia kini mulai digadang-gadang bakalan step by step beralih ke kendaraan listrik.

Menurut tempo.com salah satunya bahwa lumpur lapindo memiliki mineral jarang yang bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan kendaraan listrik khususnya mobil.

Selain itu, mineral jarang yang merupakan bagian dari mineral batubara pun bisa digunakan sebagai bahan baku tersebut.

Oleh karena itu, banyak sekali beberapa lokasi di daerah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa yang terdapat mineral jarang untuk dijadikan bahan riset pembuatan kendaraan listrik.

Waah... Semoga bisa terlaksana ya, jika kendaraan listrik bisa buat sendiri kan lebih murah nanti harganya.
Bakalan bangga juga hasil produk anak negeri.

Ditunggu deh riset dan hasilnya hingga nanti jadi produksi di negeri sendiri. Tetapi, pemerintah juga harus mulai persiapan untuk tempat SPBUnya nge-charge batere kendraan.

Karena bisa saja, kendaraan tersebut tiba-tiba mati di tengah jalan karena lupa dengan jarak tempuh yang terlalu jauh tidak sesuai dengan kapasitas daya baterai.


sumber
Jadi teringat dahulu saat ane tinggal di Purwokerto, ada tetangga ane ibu-ibu memiliki sepeda listrik dipakai paling jauh biasanya ke pasar.

Tiba-tiba teringat kepentingan lain, akhirnya memaksakan diri ngajakin sepedanya untuk pergi agak terlalu jauh. Saat hendak pulang ke rumah, sepeda listriknya mati di tengah jalan.

Dengan kondisi yang sudah mulai menua dengan usia 50an, sang ibu menuntun sepedanya lumayan jauh hingga akhirnya bertemu angkutan setelah berjalan sekitar 20menit.

Nah, dari pengalaman seperti itu. Alih-alih ingin beralih pada kendaraan listrik harus bisa di ukur juga dipersiapkan secara matang.

Contoh kendaraan sepeda listrik garapan xiaomi mampu menempuh jarak 120 km. Lebih baik ketimbang keluaran sepeda listrik serupa gansis.

Nah, apa saja yang perlu diperhatikan jika gansis ingin beralih ke kendraan listrik, berikut kita bahas dibawah ini:
1. Jangkauan jarak tempuh
2. Sesuaikan dengan kebutuhan
3. Cek garansi kendaraan
4. Punya tempat untuk mencharge baterai kendaraan
5. Wilayah yang sudah ramah kendraan listrik

Semoga dengan adanya event kendaraan listrik ini, Indonesia mulai berbenah dan persiapan segala sesuatunya dari sekarang.

Sekian thread ane kali ini. Semoga bermanfaat bagi kaskuser semua. Jangan lupa tinggalkan jejak cendol, rate dan komentarnya. Sekian terimakasih.

Penulis: @mamaproduktif
Referensi:
1,2
Opini pribadi