damen.garing
TS
damen.garing
Memiliki Kendaraan Listrik Di Daerah? Akankah Efektif ?

Kendaraan listrik masih terdengar sangat asing untuk masyarakat daerah seperti ane ini. Karena jujur saja di daerah wilayah ane Banjarnegara, belum ada satu orangpun yang memiliki kendaraan listrik. Walaupun sejak tahun lalu, Pemerintah telah menggadang-gadang bahwa kendaraan listrik adalah kendaraan solutif dengan segudang keuntungan, bahkan beberapa kantor dinas sudah mengganti kendaraan dinasnya menggunakan mobil listrik. Hal tersebut belum mampu menarik minat kami para warga daerah untuk ikut membeli dan menggunakan kendaraan listrik di daerah.


Memang jika dipertimbangkan dari segi keuntungan, tentu lebih untung membeli kendaraal listrik dari pada membeli kendaraan konvensional biasa. Karena jika kita membeli kendaraan listrik, kita hanya tinggal menyiapkan dana untuk pembelian saja, tanpa harus berfikir tentang bahan bakar harian maupun service rutin mesin bulanan. Kendaraan listrik cukup menggunakan daya listrik sebagai penggerak mesinnya, jadi ketika daya baterai sudah hampir habis, kita tinggal melakukan isi ulang daya, sistem kerjanya sama persis dengan isi daya pada handphone. Begitu juga dengan perawatanya, pada kendaraan listrik hanya perlu dilakukan pengecekan berkala pada bagian baterai saja. Karena suma daya dan tenaga bergantung pada baterai nya.

Dengan kelebihan seperti yang sudah ane jelaskan diatas, kenapa masih banyak warga daerah yang ragu untuk menggunakan kendaraan listrik? Mungkin kalian bertanya-tanya, ane pribadi sebagai orang daerah mempunyai pendapat, bahwasanya memang kendaraan ini sangat menarik, mempunyai segudang kelebihan namun jika tidak efektif untuk apa? Kenapa ane berpendapat kalau kendaraan listrik tidak efektif di daerah. Poin pertamanya adalah karena di daerah wilayah tempat tinggal ane saat ini sama sekali belum ada stasiun pengisian daya listrik untuk kendaraan listrik baik yang dibangun oleh PT.PLN maupun pihak swasta lain.



Dari sumber berita yang ane baca di Otodriver.com disana disebutkan bahwa sampai saat ini di seluruh Indonesia baru dibangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 30 tempat, yang mana 16 stasiunnya dibangun oleh PLN dan 14 sisanya dibangun oleh beberapa perusahaan swasta. Dan stasiun-stasiun ini terletak di wilayah Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Semarang.

Faktanya memang stasiun-stasiun pengisian daya baru dibangun di beberapa kota besar saja, belum sampai ke daerah-daerah seperti wilayah ane. Dengan kondisi yang seperti ini tentu akan menyulitkan para warga daerah jika mempunyai kendaraan listrik. Masa iya, kami hanya bisa mengisi daya dirumah saja? Itupun tidak semua rumah bisa menampung daya untuk pengisian kendaraan listrik. Karena untuk pengisian kendaraan listrik yang menggunakan modelplug in hybrid  minimal harus menggunakan 2.200 watt, ini hanya untuk charger mobil nya saja, belum untuk kebutuhan listrik alat-alat elektronik lainnya dirumah. 

Artinya jika kita kehabisan daya di jalan, dan tidak ada stasiun SPKLU tentu kita tidak bisa sembarang melakukan pengisian daya listrik di rumah orang di pinggir jalan. Karena biasanya rumah-rumah di daerah daya listrik untuk rumah nya kecil-kecil hanya berkisar 450-900 volt. Jarang sekali rumah biasa mempunyai daya listrik besar, kecuali rumah tersebut memang dipakai juga untuk produksi. Jadi repot kan kalau mengendarai kendaraan listrik di daerah. 




Untuk saat ini menurut ane memang kendaraan listrik masih belum cocok dipakai di daerah, namun jika nanti sudah dibangun lebih banyak lagi stasiun pengisian daya listrik kendaraan umum di berbagai daerah wilayah Indonesia, ane rasa saat itulah kita semua siap untuk beralih ke kendaraan listrik. 

sumber : 1dan opini pribadi

0
138
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan