adivaazzahraAvatar border
TS
adivaazzahra
Jilbab atau Gamis Terlilit Ban, Siapa yang Salah?

Sumber

Assalamu'alaikum, selamat malam, GanSist. Adiva balik lagi nih, dengan tulisan baru. Tetapi, enggak yakin bakal balik beneran sih. Karena mood yang sedang naik turun, mendaki gunung lalu menuruni lembah.

Kali ini, Adiva mau nulis tentang: "Jilbab atau Gamis Terlilit Ban, Siapa yang Salah?"

Nah, kalau beberapa waktu lalu, Adiva bahas tentang tips aman berkendara dengan gamis dan jilbab lebar, kali ini bahas sesuai judul yang dibuat tebal, ya.

Di kehidupan sehari-hari, mungkin ada banyak kita temui kejadian jilbab dan gamis atau rok para wanita yang terlilit di ban motor. Karena kejadian ini pun, akhirnya banyak orang yang beranggapan bahwa menggunakan rok dan jilbab lebar saat berkendara itu membahayakan dan lebih baik jika menggunakan celana saja dan jilbab pendek.

Akan tetapi, menurut aku sendiri nih, ya. Aku lebih nyaman berkendara pakai jilbab lebar dan gamis. Kenapa? Ya, udah biasa aja. Meski seringkali dapat nyinyiran dari orang-orang.

Banyak di antara mereka yang bilang, "Duh, kenapa pakai begitu? Apa gak ribet, tuh?" Atau ... "Itu si Anu kemarin jatuh dari motor loh, gara-gara naik motor pakai jilbab panjang." Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat yang dilontarkan.

Hem, sebenarnya ... yang patut disalahkan di sini tuh, jilbab dan gamisnya atau orang yang make jilbab dan gamisnya sih? Karena kalau dipikir-pikir nih, ya. Jilbab ama gamis itu gak bisa milih buat gak dipake sama orang. Bener gak? Terus, kenapa mereka yang selalu disalahin? Padahal yang semestinya disalahkan adalah orang yang memakai.

Beberapa kali aku nemuin ini di luar sana. Seseorang makai jilbab panjang, naik motor. Jilbabnya emang panjang, tapi panjangnya di belakang doang, di depannya pendek. Nah, terus dia biarin itu jilbab menjuntai nyapu jalanan, dekat sama roda motor. Kalau misal itu jilbab diterbangin angin ke rantai, siapa yang salah? Apa mau salahin angin juga?

Di sini aku geleng-geleng kepala aja pas lihat. Secara, mereka sendiri yang nyari. Terus, gara-gara mereka ini, orang yang lain jadi kena imbas. Orang yang make jilbab dengan benar, jadi diceramahi suruh lepas jilbab dan gamisnya. Dengan alasan, nanti mencelakai yang bawa motor atau mencelakai diri sendiri.

Berdasar dari apa yang aku ceritain di atas. Aku kasih ini sebagai kesimpulannya. Jadi, saat ada orang yang menjadi korban jilbab atau gamis terlilit di roda motor, itu bukan salah dari jilbab atau pun gamisnya, ya. Akan tetapi, itu karena salah manusianya sendiri, salah si pengguna. Coba kalau dia hati-hati, lebih memperhatikan apa yang dipakainya, dan yang penting adalah, enggak usah ikut-ikutan tren model hijab ini dan itu, apalagi model jilbab panjang banget bagian belakangnya dan pendek banget depannya.

Selanjutnya, lebih perhatikan tips aman berkendara dan jangan lupa berdoa, minta keselamatan sama Allah selama perjalanan. Lagi-lagi, semua kejadian itu memang sudah ada yang buat skenarionya, tetapi kita juga diharuskan untuk tidak ceroboh dan selalu hati-hati.

Aku enggak melarang orang berjilbab dan memakai gamis yang modelnya mekar banget di bawahnya. Akan tetapi, aku meminta teman-teman untuk selalu memastikan pakaiannya aman. Demi keselamatan diri sendiri juga kok, bukan buat orang lain.

Lagi, berhenti menghakimi orang yang mengenakan jilbab lebar dan gamis, bahwa pakaian mereka akan mendatangkan celaka. Karena apa? Karena jika mereka muslimah, itu adalah perintah dari Tuhan mereka untuk menutup aurat. Tidak usah terlalu memikirkan mereka apa enggak panas dengan pakaian itu, atau hal lainnya. Karena mereka yang terbiasa dengan itu, akan merasa sama saja antara memakai pakaian biasa di rumah dengan pakaian syar'i di luar rumah.

Mengingatkan untuk berhati-hati boleh, tetapi melarang mereka memakai itu, tidak boleh. So,kamu juga kalau disuruh tinggalkan apa yang sudah jadi kebiasaan di hidupmu, pasti enggak mau 'kan? Apalagi jika itu akan dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Tuhan.

So, sekian tulisan unfaedah dariku. Semoga enggak ada yang berkomentar kasar. Berpendapat boleh saja, beda pendapat itu sudah biasa. Tetapi memaksakan pendapat pribadi untuk diterima oleh orang lain, itu yang enggak biasa dan enggak boleh.

Babay, sampai jumpa lain waktu. Mohon maaf bila ada salah kata, jangan ada yang tersinggung, ya. Cuma ngeluarin apa yang mengganjal di pikiran karena melihat fenomena di jalanan dan argumen orang-orang tentang apa yang aku kenakan saat berkendara. Entah itu perjalanan dekat, atau pun perjalanan jauh. Kalau menurut GanSist, bagaimana? Mari tuliskan pendapat kalian juga, ya. Wassalamu'alaikum.


Adiva Azzahra,
Gowa, 20 Januari 2021.

Sumber gambar: di sini
Narasi: opini pribadi
Diubah oleh adivaazzahra 20-01-2021 13:17
mr.datsirAvatar border
galigulagaluAvatar border
zulmusarofahAvatar border
zulmusarofah dan 22 lainnya memberi reputasi
23
6.7K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan