si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
'Kebobolan Lagi' - Drone Bawah Laut Kembali Memasuki Wilayah Laut Indonesia
Kabar kurang sedap yang saat ini sedang booming di kalangan pecinta alutsita datang diawal tahun 2021 dari Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan, dimana sebuah benda yang di duga drone bawah laut ditemukan seorang nelayan. Drone tersebut ditemukan dalam kondisi yang sudah rusak.

Sebenarnya penemuan benda ini sudah ditemukan sebelum Natal, tepatnya tanggal 20 Desember 2020 di dekat Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Namun, penemuan drone ini baru dilaporkan ke pihak berwenang enam hari kemudian.

Benda yang diduga drone bawah laut tersebut pertama kali ditemukan oleh Bapak Saehuddin yang merupakan warga Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kepulauan Selayar. Waktu itu beliau pergi ke laut seorang diri untuk mencari ikan. Sedang asyik mencari ikan Pak Saehuddin dikejutkan oleh penampakan benda terapung dengan wujud aneh, pada bagian belakangnya terdapat antena yang memanjang.

Saat melihat benda asing tersebut tengah mengapung. Dengan penasaran, dia lalu mendekati benda tersebut. Singkat cerita beliau lalu mengikat bagian antena dengan tali, benda tersebut kemudian ditarik oleh kapalnya. Drone tersebut kemudian disimpan selama sepekan dirumahnya. Hingga akhirnya pihak TNI yang mengetahui temuan Bapak Saehuddin langsung mengevakuasi benda tersebut pada Sabtu (26/12/2020) lalu.




Pak Saehuddin Berfoto Bersama Drone yang ditemukannya.

Foto: Twitter/@Jatosint


Bisa dibilang Indonesia "kebobolan lagi" dalam kasus ini, dan ini bukan yang pertama kali terjadi. Benda serupa juga ditemukan di Kepulauan Riau pada bulan Maret tahun 2019 dan juga di perairan Sumenep pada bulan Januari tahun 2020.

KSAL TNI Yudo Margono sebenarnya sudah memberi keterangan terkait benda tersebut pada hari ini di Pushidrosal Ancol, Jakarta (04/01/2021). Benda yang berbentuk mirip rudal yang ditemukan nelayan tersebut termasuk jenis sea glider, wahana tersebut merupakan pengembangan dari drone.

Sea glider juga termasuk keluarga AUV (Autonomous Underwater Vehicle) alias drone gan sist, prinsip kerjanya sama dengan drone kebanyakan yakni dikendalikan dari jarak jauh dan sudah dilengkapi GPS. Umumnya sea glider sendiri difungsikan untuk keperluan penelitian dibawah laut, bisa dibilang sea glider adalah varian lain yang dikembangkan dari drone.




Ilustrasi: pinterpolitik.com


Sea glider dikembangkan pertama kali oleh Paman Sam di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Washington pada 1957. Sementara varian yang lain dikembangkan oleh Institut Teknologi Massachusetts pada 1970. Sea glider juga dikenal sebagai pesawat layang yang mengandalkan propulsi daya apung yang dilengkapi dengan hidrofoil (sayap bawah air). Sayap memungkinkannya meluncur ke depan saat baru diterjunkan ke laut dan membantunya saat menjelajah di kedalaman laut.

Alat ini biasanya diluncurkan dari kapal atas permukaan dan dapat menyelam ke dasar laut untuk mengumpulkan data oseanografi termasuk suhu, kekeruhan air, hingga tingkat salinitas dan kadar oksigen. Setelah mengumpulkan data di dasar laut, drone akan bergerak ke permukaan untuk mengirimkan data ke satelit.

Operator drone kemudian bisa mengambil data dari satelit tersebut, setelah mengirim data, drone akan kembali masuk kembali ke laut untuk mencari berbagai informasi di dalam laut. Hal ini akan terus terjadi berulang kali, setelah drone mendapatkan informasi dari dalam laut, ia akan kembali muncul ke permukaan dan mengirimkan data yang diperolehnya ke satelit.



Sea Glider Adalah Sea Wing ?

Beberapa orang yang ahli dalam industri pertahanan mengatakan bahwa drone yang ditemukan adalah Sea Wing buatan China. Hal ini diperkuat dari spesifikasi dimensi yang sama, sea glider yang ditemukan Pak Saehuddin memiliki panjang 225 cm serta berat 175 kilogram.

Ciri-ciri lainnya adalah badannya yang terbuat dari aluminium dengan dua sayap berukuran panjang 50 cm, kemudian sirip ekornya 18 cm serta panjang antena belakang 93 cm, dan terdapat benda mirip kamera pada bodynya. Menurut keterangan Pak KSAL drone tersebut mampu beroperasi selama 2 tahun di lautan.

Sementara Sea Wing yang dibuat oleh China memiliki dimensi yang serupa yakni panjang 225 cm, panjang setiap sayapnya 50 cm, panjang sirip ekor 18 cm, dan antena di bagian ekor 93 cm. Sangat identik sekali, namun hal ini masih perlu diteliti lagi gan sist untuk membuktikan benar atau tidaknya benda yang ditemukam Pak Saehuddin adalah Sea Wing.




Foto Ilustrasi: indomiliter.com dan tempo.co


Pada badan drone tidak ditemukan kode atau tulisan pabrikan pembuatnya, hal ini cukup menyulitkan untuk penyelidikan. Bukannya mau berprasangka buruk, kemungkinan besar negara yang mempunyai benda tersebut adalah China. Mengingat mereka sering bikin onar bukan hanya di wilayah laut Indonesia tapi juga di wilayah laut negara lain seperti Jepang, Filipina, dan Vietnam.

Meski tugasnya sepele yakni hanya memantau wilayah laut, namun bagi pihak militer data dari hasil pengematan tersebut sangat berharga. Jika pihak Angkatan Laut semakin mengenal wilayah lautan, maka semakin baik pula kemampuan dalam hal menyembunyikan keberadaan kapal selamnya saat berada di kedalaman laut , sehingga membuatnya jadi sulit terdeteksi karena kapal selam berkamuflase dengan baik dibawah laut.




Ilustrasi: navalnews.com


Sea Wing sendiri juga dikenal sebagai Haiyi di China, kendaraan bawah air tak berawak ini dikembangkan Institut Oseanologi dan Institut Automasi Shenyang yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Haiyi digunakan untuk riset kelautan karena dibekali sensor-sensor untuk mengukur suhu air laut, kadar garam, turbiditas, kandungan klorofil dalam perairan, kandungan oksigen, serta perubahan arah arus laut. Tahun 2014, satu unit Sea Wing merampungkan 30 hari uji nonstop di Laut China Selatan dengan melayang mejelajah di dalam air sejauh 1.022,5 kilometer.

Setahun kemudian, selusin Sea Wing dikerahkan ke Laut China Timur, Laut China Selatan dan perairan lain di Pasifik Barat. Misi yang umum dilakukan adalah untuk melengkapi observasi terhadap fenomena samudera. Haiyi sendiri diklaim China lebih efisien, tahan lama, dan lebih sedikit menggunakan energi daripada drone yang sudah ada sebelumnya.




Foto: kompas.com/Nurwahidah


Dengan daya tahan mencapai 2 tahun di lautan seperti yang disebutkan Pak KSAL dalam keterangannya, maka kemungkinan drone ini sudah dioperasikan sejak tahun 2018. Dan persis tahun 2020 drone ini sudah tak lagi berfungsi karena sudah lewat masa pakainya. Aslinya drone ini berwarna kuning cerah dan ada tulisan dengan huruf China, mungkin karena terlalu lama di air warnanya pun semakin memudar, sehingga sulit dikenali. Namun, wujudnya masih dapat dikenali.

Drone yang ditemukan di Selayar kemarin selain bisa digunakan untuk kepentingan militer dapat juga digunakan untuk keperluan industri. Drone ini bisa merekam suara ikan sekaligus melacak keberadaan lokasi minyak bumi, gas alam, sekaligus keberadaan plankton.




Ilustrasi: google image


Drone ini juga bisa merekam suara ikan seperti paus maupun lumba-lumba untuk mengetahui keberadaan plankton sekaligus proses migrasi berbagai jenis ikan yang ada di lautan.Jika di dalam laut terdapat banyak plankton sudah pasti banyak ikan yang mendiami wilayah laut tersebut.

Setelah selesai merekam data drone lalu muncul kembali ke permukaan untuk mentransfer data ke satelit, data dari satelit ini kemudian bisa digunakan untuk mengarahkan kapal pencari ikan agar menuju wilayah potensial yang dipenuhi beragam jenis ikan. Ini salah satu fungsi drone yang ditemukan kemarin untuk industri perikanan.

Meski pihak TNI AL belum berani memberi keterangan lebih lanjut tentang siapa pemilik drone ini, namun banyak pengamat pertahanan menunjuk China sebagai tersangkanya. Salah satunya adalah pengamat militer dan pertahanan asal Australia yakni Dr. Malcolm Davis, beliau mengatakan jika drone yang ditemukan di Indonesia adalah milik China. Terlebih lagi ukuran dimensinya sama dengan Sea Wing.




Ilustrasi: Tangkapan Layar Dari Twitter.


Dalam keterangannya, Dr. Malcom Davis juga menyebutkan bahwa wilayah laut tempat drone tersebut ditemukan adalah salah satu rute maritim yang penting bagi Australia. Rute tersebut langsung menghubungkan LCS (Laut China Selatan) dengan kota strategis paling utara di Australia yang juga cetak biru pangkalan militer Paman Sam. Kota yang TS maksud adalah Darwin, salah satu jalur maritim yang penting bagi Australia.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Australia, pihak ABC News (bukan merek sirup atau kecap ya) masih menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak terkait di Australia terkait penemuan drone di Selayar. Dengan semakin maraknya penemuan drone bawah laut, mungkin wilayah laut Indonesia kedepannya akan menjadi panggung untuk pamer kekuatan alutsista dari Panda dan Paman Sam, sementara Garuda cukup jadi penonton saja.




Ilustrasi: Tangkapan Layar Dari Twitter.


Tercatat dalam kurun waktu setahun, mulai dari Maret 2019 sampai Desember 2020 Indonesia sudah kebobolan 3x berturut-turut. Lalu sebagai WNI kita patut mempertanyakan satu hal yang penting, bagaimana sistem radar laut kita bekerja ? Drone ini sudah masuk terlalu jauh ke wilayah kita dan tidak terdeteksi radar, drone baru bisa ditemukan setelah sudah tidak berfungsi lagi. Itu artinya drone sudah mendapat data penting dan sudah mentransfer ke operatornya.


-----------------


Dari kasus ini tentu kita pun turut prihatin, begitu rapuh kah pertahanan negeri ini ? Tentu ada yang salah dengan sistem pertahanan Indonesia, apakah kita perlu memakai jasa Virgil Van Dijk dan Sergio Ramos atau bahkan Alisson Becker agar kita tidak kebobolan lagi ?

Saat pemerintah sibuk mengurus ormas sableng dan perhatian masyarakat tertuju pada kasus video kuda-kudaan berjudul "G 15 EL" yang direkam oleh seorang amatiran, diam-diam negara lain sudah menyusupkan drone ke wilayah laut kita. Tiga unit dalam setahun, dan kemungkinan masih ada banyak drone lain yang saat ini beroperasi di wilayah laut Nusantara.

Alarm sudah berbunyi keras sampai tiga kali, sudah saatnya mempersiapkan diri menghadapi mereka yang suka bikin masalah disana-sini. Namun, apakah kita berani menentang mereka yang sudah memberi pinjaman uang untuk membangun infrastruktur di negeri ini ?
emoticon-Bingung




Ilustrasi: google image


Spoiler for Penjelasan dari KSAL:




Referensi: 1.2.3.4.5
Ilustrasi: google image, navalnews,com, tempo.co, dll
Diubah oleh si.matamalaikat 04-01-2021 16:54
mionggarongAvatar border
minhakim20Avatar border
Daniswara92Avatar border
Daniswara92 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
7.9K
136
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan