Mengingat Kasih Ibu Berderai Air Mata






Pada moment hari Ibu 22 Desember ini, saya tidak bisa memberikan ucapan langsung Selamat Hari Ibu dan satu pot bunga mawar yang kutanam untukmu Ibu. Karena masih segar dalam ingatanku Ibu, kepergianmu ke rumah Bapak di Surga.

Berikut kisah kepergianmu Ibu,

Tiga bulan sudah berlalu sejak kepergianmu Ibu, 14 September 2020.
Engkau pergi setelah melewati hari - hari sakit strukmu 12 tahun lamanya.

Hari itu 9 September 2020, saya menerima WA dari adikku bahwa pagi itu Ibu masuk IGD RS. Pasarebo. Bagai petir disiang hari tanpa hujan, membaca kabarmu Ibu karena dimalam harinya diriku teringat akan Ibu yang telah lama menahan sakit dan saya tak bisa selalu di sampingmu, Ibu.

Saya menjalani pagi itu dengan perasaan sedih mengingat segala pengorbananmu Ibu. Saya bisa ada di dunia ini karena Ibu mengandung 9 bulan lamanya, membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Ibu berjuang menyekolahkan kami, semua anak-anaknya sampai tamat perguruan tinggi.

Jarak rumah yang jauh dari RS sekitar 1 jam ku tempuh dengan menumpangi bus perumahan dan naik gojek. Saat naik gojek sepanjang jalan Raya Bogor tak tertahankan kristal-kristal bening jatuh dari mata ini mengingat kenangan semasa kecilku bersamamu, Ibu.



Siang itu, Ibu, kutemui dirimu terbaring lemah di IGD dengan selang dan jarum infusan di tanganmu. Kuberikan semangat padamu kala itu, "Ibu cepat sembuh, kalau sudah sembuh nanti main ya ke rumah Any di Harvest, semangat, Ibu pasti sembuh biar kita ke Harvest."

Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan. Setelah 4 hari di rawat di RS, Ibupun pergi menghadap Sang Penciptanya tepat dini hari 00.10 WIB,14 September 2020, dimana kakak dan saya berada di dekat Ibu saat itu.




Duka menyelimuti hati kami, saya berusaha tetap tegar di depan Bapak, kakak dan adikku. Diriku harus menjadi penopang dan penyemangat mereka dikala duka ini, itulah suara hatiku saat itu.

Teringat ke masa sakit struk pertama Ibu di tahun 2007, beliau pernah mengatakan jika meninggal inginnya di kubur di pemakaman keluarga di Sidamanik Sumatera Utara.


Dengan pertolongan dan berpengharapan pada kuasa dan kebaikan Tuhan akhirnya Ibu bisa di makamkan disana sesuai dengan permintaanya.

Proses panjang kami lewati mulai dari Rapid test, tidur di bandara dini hari, berangkat naik pesawat, acara adat kematian Ibu, mengantarkan Ibu ke tempat peristirahatnya yang terakhir, ziarah pertama hingga pulang kembali ke Jakarta semua berjalan lancar tanpa hambatan satupun. Luar bisa penyertaan Tuhan bagi kami.

Kenangan Indah Bersama Ibu

Kini, kenangan indah akan Ibu selalu ku ingat dan terbayang saat saya menyisiri rambut panjang Angel, putri ketiga kami, seperti inilah dulu Ibu mengurus saya ya, bathinku berkata. Kenangan kebahagiaan bersamamu Ibu saat wisudaku, dirimu tertawa lepas penuh bahagia saat itu.



Kenangan memberi surprise ultah Ibu 1 Oktober 2017 di Pantai Anyer, Banten. Ibu terlihat bahagia bisa tiup lilin dan wisata bersama keluarga di sana. Teringat tanggal 1 Oktober 2020 ultah Ibu. Kini, di ultah Ibu hanya doa untuk Ibu "Bahagialah Ibu di Surga, sudah sembuh sakit Ibu.Amin."



Kenangan terakhir waktu kami makan bersama Ibu di Gubuk Udang Situ Cibubur. Saat itu, saya diminta adik bungsu untuk menyuapi Ibu, karena nama saya yang selalu di sebut Ibu saat di rumah. Sayapun menyuapi Ibu makan malam. Ternyata disinilah saya terakhir kali menyuapi Ibu.Jadi mewek neh, ingat saat itu. Dan masih banyak lagi kenangan tentang Ibu.



Nasihat Ibu yang tak akan saya lupa salah satunya : "Dimana ada kemauan di situ ada jalan." Kata mutiara itulah yang dipakai Ibu dalam usahanya menambah penghasilan keluarga. Ibu memang wanita pekerja keras, dia berusaha dagang membuka warung kelontong dari tahun 1985 sampai sakit struk pertamanya 2007.

Ibu wanita sederhana, dia tidak mau hidup berpoyah-poyah mengikuti temannya yang suka bergaya hidup orang kaya. Baginya " Anak kon ki do hamoraon di au = Anak-anakku lah kekayaan di hidupku".

Kegiatan Sehari Bersama Ibu

Setelah jarak memisahkan kami, saya berusaha untuk datang mengunjungi Ibu dan keluarga di Jakarta.

Di saat saya bersama Ibu, setelah beliau sakit struk saya selalu memotong kuku tangan dan kaki Ibu juga menyiapkan makan siang nya. Ibu makan dengan tangan kirinya akibat struk.

Kini hal tersebut tak bisa lagi saya lakukan. Tak mungkin lagi memotong kuku Ibu dan menyiapkan makan siangnya serta bercerita tentang ketiga cucu Ibu dalam sehari bersama Ibu di Jakarta.

Ibu,Alasanku Jadi Kaskuser

Sebagai anak, saya ingin memberikan kepada Ibu apa yang saya miliki dari hasil keringat sendiri.
Teman mengajak dan mendaftarkanku jadi kaskuser. Dirikupun semangat menulis karena hasilnya akan buat Ibu. Itulah motivasiku menulis di kaskus.

Saat -saat Ibu kritis, ternyata diriku pemenang ke dua COCUPANG, bahagia campur sedih saat itu. Kemenangan ini untuk Ibu, iya di samping tubuhnya yang terbaring di RS, saya kirim data diri ke Admin COCUPANG. Akhirnya koin yang terkumpul terpakai untuk keperluan mengantarkan Ibu ke rumah peristirahatannya.



Kemaren, 14 Desember 2020 Bapak kami berangkat pulang kampung ke Sumatera Utara. Bersyukur ada kesempatan yang Tuhan berikan pada Bapak untuk berziarah ke makam Ibu kami di kampung.

Sayapun menulis sepucuk surat untuk Ibu yang saya selipkan di baju Bapak dalam kopernya. Inilah isi surat untuk Ibu




Demikian thread kali ini, saya buat dengan deraian air mata. Bagi Agan dan Sista yang masih mempunyai Ibu dan Ayah, please...kasih waktu kalian untuk orang tua tercinta, karena kehadiran anaknyalah yang dibutuhkan oleh orang tua, melepas rindu mereka.

Setelah mereka pergi tak kan mungkin tercipta kenangan indah dan mengulang kembali kenangan itu.

Terimakasih,
Selamat Hari Ibu
Untuk Semua Ibu di Dunia

Sumber : dokpri
Gambar : dokpri