helviafebrizalAvatar border
TS
helviafebrizal
Mengulik Bisnis Sambal Kemasan Lokal Kualitas Ekspor
Kuliner Indonesia kaya akan cita rasa, apalagi jika dipadukan dengan sambal yang menjadikannya lebih nikmat. Karena itulah kini banyak orang yang mencoba menjajaki bisnis sambal kemasan. Salah satunya adalah Henny’s Kitchen yang dijalankan oleh tiga orang, yaitu Henny P, Andi Utomo dan Eunice. Mereka memutuskan untuk patungan demi mendirikan usaha ini.
 
Awal Mula Bisnis Sambal Kemasan Henny’s Kitchen
Sumber Foto : biografi-pengusaha.blogspot.com

Cikal bakal Henny’s Kitchen bermula dari Henny yang telah menggeluti bisnis kuliner sejak masih di Jakarta. Suatu hari, dia dan Andi Utomo harus pindah ke Amerika Serikat yang berakibat keduanya harus meninggalkan usaha tersebut.
 
Keduanya harus mempelajari gaya kuliner di Negeri Paman Sam sebelum akhirnya membuka usaha kuliner sesuai cita rasa setempat. Henny berteman dengan Eunice, seorang wanita kewarganegaraan Indonesia yang menikah dengan warga AS. Lewat Eunice lah, Henny mengetahui selera lidah orang lokal. Keduanya akhirnya saling bekerjasama.
 
Mereka memulai kolaborasi ini dengan bisnis katering skala kecil yang bertujuan memperkenalkan hidangan unik Asia, lebih khusus dari Indonesia. Mereka mempromosikan karya kuliner mereka ke banyak orang, baik secara daring hingga offline. Mereka menyasar komunitas lokal hingga lama kelamaan, muncullah bisnis sambal kemasan Henny’s Kitchen. Konsumen awal usaha mereka menjadi pembeli Henny’s Kitchen.
 
Sambal khas buatan Henny menjadi produk yang paling menarik hati penikmatnya. Banyak yang membeli sambal tersebut hanya sekadar untuk disimpan di dalam kulkas. Sehingga mereka tinggal mengambil sambal tersebut saat ingin menyantapnya. 
 
Sambutan hangat tersebut membuat Henny dan Eunice menghadirkan tujuh jenis sambal kemasan khas tanah air. Ke-7 jenis sambal tersebut adalah sambal terasi, sambal bajak, sambal ijo, sambal rica-rica, sambal Bali, sambal gado-gado, dan sambal rendang. 
 
Sempat Terkendala Pasokan Bahan Baku 
 
Bisnis sambal kemasan Henny’s sempat kesulitan memperoleh stok bahan baku, yang merupakan kunci cita rasa khas sambal ini. Henny mengatakan persoalan terkait hal ini adalah kesulitan mendatangkan bahan baku sambalnya sebab memakan dana yang tidak sedikit. 
 
Namun, mereka terus mencoba banyak cara. Salah satunya dengan menghubungi beberapa rekan di Indonesia yang menekuni dunia agro dari jalur suami Henny. Metode ini sukses membuat Henny bisa memperoleh bahan baku sambal berkualitas baik dengan harga lebih terjangkau. Sang suami turut membantu dengan membeli hasil produksi petani Indonesia yang tinggal di AS.
 
Setelah solusi tercapai, Henny mendaftarkan produknya ke lembaga pusat Islam setempat. Usai mengantongi sertifikasi halal, ia mengurus pendaftaran produknya ke Food and Drug Association (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan di AS. 
 
Bisnis sambal kemasan Henny’s kini sudah melengkapi persyaratan, baik dari segi rasa yang tetap otentik dan dari segi aturan kesehatan. Henny dan Eunice tidak memakai bahan pengawet dalam sambalnya sehingga membuat produknya unggul.
 
Demikianlah ringkasan kisah bisnis sambal kemasan Henny’s yang membuktikan bahwa warisan kuliner lokal bisa mengglobal dengan adaptasi ke selera target pasar. Tertarik mencoba, #mitrasukses KITADIGI?

Baca juga : Go Online! Perajin Lurik Bergeliat Saat Pandemi


akunkubaikAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan akunkubaik memberi reputasi
2
646
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan