Bisakah agan membayangkan, lelah dan tekanan yang harus dihadapi seorang presiden, dari sebuah negara sebesar dan sekompleks Indonesia?

P. Jokowi sebenarnya tidak identik dengan sosok yang pemarah. Ketika menjabat sebagai Walikota Solo, TS tidak ingat ada berita tentang beliau yang marah-marah. Ketika menjadi Gubernur DKI, porsi untuk marah-marah itu jadi bagian wakilnya, Ahok, sementara P. Jokowi tampil adem tidak meledak-ledak.

Ketika di periode pertama beliau menjabat sebagai presiden, sepanjang lima tahun itu, mungkin bisa dihitung dengan jari pakai satu tangan saja, berapa kali beliau marah.

Namun semua itu berubah di tahun 2020 ini.

Ada apa ya?

Iseng-iseng TS coba googling berita dengan keyword "Jokowi marah", dalam periode satu minggu ini, setidaknya TS menemukan 3 kali beliau marah, yaitu: Marah karena masalah regulasi yang ribet, marah karena teror di Sigi dan marah karena lonjakan covid-19 di berbagai daerah.

Bayangkan bro, dalam kurun waktu seminggu, sudah tiga kali. Itu kalau dirata-rata, dua hari sekali beliau marah-marah.

Menjadi kontras ketika kita bandingkan dengan lima tahun periode pertama.

Kemudian di artikel lain, dari rmco.id (sumber berita no 4), ternyata juga ada yang lebih dahulu menghitung berapa kali beliau marah. Menurut sumber berita tersebut (yg tayang 19 November), sampai pada tanggal itu, sepanjang tahun ini (2020) P. Jokowi sudah marah-marah kepada pembantu-pembantunya di kabinet sebanyak enam kali.

Frekuensinya makin naik saja ya?

TS cuma berharap, apa pun yang sedang terjadi, P. Jokowi bisa menjaga kesehatan, apalagi sedang masanya pandemi Covid-19.

Kalau memang pembantu-pembantunya dirasa tidak becus, sudahlah pak, diganti saja. Kalau masalah-masalah itu terjadi bukan karena kesalahan mereka, atau kalau misalnya mereka ini sudah putera dan puteri yang terbaik dari negara ini sehingga tidak bisa dapat pengganti yang lebih baik, ya sudahlah pak, bersabar saja.

Usaha tetap sekeras mungkin, sisanya pasrahkan saja pada Tuhan.

Mungkin juga P. Jokowi perlu mengingatkan pada anak-mantu, ndak usah kepingin jadi pejabat, jadi pejabat itu berat. Apa nggak lebih baik tetap saja di bidang kuliner buat Mas Gibran?

Pahala jelas dapat, kan bikin orang kenyang dan senang. Duit juga dapet. Terkenal, ga usah ngapa-ngapain juga sudah terkenal.

Dan yang paling penting, jauh dari stress.





Sumber berita
1. https://batam.tribunnews.com/2020/11...pan-dibubarkan
2. https://portalsulut.pikiran-rakyat.c...an-jawa-tengah
3. https://www.jpnn.com/news/presiden-j...-untuk-kapolri
4. https://rmco.id/baca-berita/nasional...-ke6-kalinya/2
5. https://www.kompas.com/tren/read/202...ada-menterinya