Masyarakat Indonesia terbiasa bekerja selama empat puluh jam seminggu, atau sekitar delapan jam per hari. Standardisasi jam kerja ini dimaksudkan untuk menciptakan keseimbangan antara waktu bekerja dan istirahat.

Namun, tidak jarang kita harus bekerja lebih lama dari yang dianjurkan, entah karena inisiatif diri sendiri, atau memang tuntutan pekerjaan. Meski standar empat puluh jam kerja per minggu telah dipakai di berbagai negara, sebuah studi di Australia justru menganjurkan untuk mengurangi jam kerja.

Studi yang dilakukan oleh Australian National University terhadap delapan ribu responden usia kerja menemukan bahwa wanita yang bekerja lebih dari 34 jam, serta pria yang bekerja lebih dari 47 jam setiap minggunya, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena gangguan kejiwaan atau gangguan kesehatan lainnya.

Australian National University

Studi lain yang dilakukan oleh Insitute of Occupational Health Finlandia mengindikasikan adanya hubungan yang kuat antara jam kerja panjang dengan tingkat risiko depresi.

Institute of Occupational Health Finlandia

Situs kesehatan WebMD menjelaskan alasan hubungan tersebut: “Jam kerja yang panjang mengakibatkan waktu bersama keluarga serta waktu untuk mengurusi diri sendiri berkurang. Hal tersebut juga berakibat pola hidup sehat jadi terabaikan, seperti waktu untuk tidur dan berolahraga.

Bekerja Berlebihan Bisa Memperpendek Usia

Hal-hal inilah yang menjadi faktor timbul stres.” Walaupun terdengar cukup meragukan, bekerja kurang dari delapan jam per hari tanpa mengurangi produktivitas sebenarnya memungkinkan.

Berikut adalah beberapa tipnya. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah berani berkata “tidak”. Sering kali kamu diminta untuk mengerjakan sesuatu saat sedang sibuk dengan tugas-tugasmu. Meski kamu enggan menolak permintaan tersebut, kamu memiliki hak untuk menolaknya jika memang memungkinkan.

Kamu juga bisa melatih fokus. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan teknik Pomodoro dalam bekerja. Dengan teknik tersebut, kamu bisa bekerja lebih fokus dengan hasil yang lebih memuaskan. Terakhir, manfaatkan waktu luangmu dengan sebaik-baiknya.

Gunakan waktu istirahat sebaik mungkin dengan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan kantor. Hindari membawa pekerjaan pulang ke rumah.

Sebagai gantinya, habiskan waktu di rumah untuk beristirahat dan berinteraksi dengan keluarga. Setelah kamu mengetahui bahwa bekerja terlalu lama memiliki banyak keburukan, inilah saatnya mengubah kebiasaan bekerja berlarut-larut menjadi kerja yang lebih efisien namun tetap efektif.









Sumber: Opini Pribadi
Foto: Google images


Dan,Trima kasih