Mediaini.comAvatar border
TS
Mediaini.com
Peluang Bisnis Tahu Gejrot, Ikon Kuliner Kota Cirebon yang Omzetnya Fantastis

MEDIAINI.COM – Tahu gejrot umumnya dijajakan di warung-warung kali lima. Siapa sangka, kalau usaha kuliner yang terkesan sederhana ini bisa mengumpulkan omzet hingga jutaan rupiah.

Tahu gejrot sendiri adalah ikon kuliner dari Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia adalah kudapan yang terdiri dari tahu gembos yang dipotong kecil-kecil dan disiram kuah berwarna coklat yang berkomposisi gula merah dan cabai.

Kuliner ini besar di Cirebon, kemudian terbang hingga ke kota-kota lain di Jabar dan luar Jabar. Perpaduan rasa yang khas dan harganya yang bersahabat, membuat tahu gejrot disukai semua kalangan.

Peluang Usaha Tahu Gejrot

Di Indonesia sendiri, tahu sudah jadi makanan yang biasa ada di dapur. Tahu bisa digoreng begitu saja atau diolah menjadi sajian main course yang menggoda selera.

Di Cirebon, tahu goreng diolah menjadi sajian berkuah asam manis pedas yang segar. Karena resep pembuatannya mudah, maka pelaku bisnis di usaha ini menjamur dari hari ke hari. Tak hanya pelaku bisnis yang berdomisili di Cirebon, namun juga di area Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Bali.

Tahu gejrot memang dapat dijual oleh siapa saja, semua kalangan masyarakat dapat menjual tahu gejrot kuah asam pedas ini. Keuntungan yang didapatkan dari hasil berjualan tahu gejrot juga lumayan. Bagi yang sudah memiliki usaha, tahu gejrot kuah asam pedas ini juga menarik untuk dijadikan usaha sampingan, karena prospeknya menjanjikan. Mengingat masyarakat Indonesia, hampir sebagian besar menyukai olahan tahu.

Tahu Gejrot Pak Wardi

Menurut penelusuran Mediaini.com, ada banyak pengusaha tahu gejrot di Cirebon yang sudah sukses dan mengantongi banyak laba. Salah satunya adalah tahu gejrot Pak Wardi. Sudah sejak 1972, Pak Wardi berjualan tahu gejrot di Jatiseeng, Ciledug. Baru sejak 2010 lalu, Pak Wardi berpindah gerai di Pasar Kanoman, Cirebon.

Menggunakan tahu dari pabrik tahu di Ciledug, Pak Wardi menjual tahu gejrot seharga Rp10 ribu saja untuk satu porsinya. Selain menjual untuk dimakan di tempat, Pak Wardi juga menyediakan tahu gejrot yang sudah dikemas rapi untuk buah tangan. Berisi 50 tahu, dan dijual dengan harga Rp30 ribu.

Sehari-harinya, Pak Wardi mampu menjual hingga 6.000 tahu, dan meningkat pada musim liburan. Jika dihitung-hitung, omzet jualannya per hari bisa mencapai angka Rp6 juta. Sebuah angka yang menarik untuk berjualan tahu gejrot, mengingat modal yang digunakan bisa sangat minim.

Baca juga : 5 Rekomendasi Tahu Gejrot Terenak di Cirebon, Wajib Mampir!

Contoh Analisa Keuangan Bisnis Tahu Gejrot

Untuk menjalankan bisnis tahu gejrot, butuh tiga modal utama yakni investasi peralatan, biaya operasional bulanan, dan biaya variable. Contohnya, anggaran untuk investasi peralatannya membutuhkan dana sebesar Rp3 juta. Biaya operasional bulanan yang telah ditetapkan adalah Rp50 ribu. Serta biaya variable yang dibutuhkan adalah Rp2 juta. Maka total biaya operasionalnya adalah biaya tetap ditambah dengan biaya variable yaitu mencapai Rp. 2.050.000.

Kemudian, anggap saja dalam sehari bisa menjual 15 porsi dengan harga per porsi Rp8 ribu, maka penghasilan per bulan adalah Rp120 ribu kali 30 hari, yaitu sekitar Rp3,6 juta. Maka laba per bulannya, dari penghasilan per bulan dikurangi biaya operasional, mendapatkan hasil Rp1.550.000.

Nah, menarik bukan? Jika bisa menjual lebih dari 15 porsi, bisa dibayangkan berapa untung yang bisa didapatkan hanya dengan berjualan tahu gejrot.


Sumber: Mediaini
cheria021Avatar border
a.w.a.w.a.wAvatar border
a.w.a.w.a.w dan cheria021 memberi reputasi
2
909
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan