irummmAvatar border
TS
irummm
Daganganku Dibuat Bau Dan Tak Berasa
#OKTOBERHANTU

Quote:


Bismillah meski sudah sangat mepet DL, semoga ceritaku pemgalamanku belum telat kuikutkan event ini. Cerita ini benar-benar nyata aku alami. Sejak aku mengalami ini sebulan yang lalu, terpaksa warung makan aku tutup karena bener-bener bikin drop.

Banyak sekali cerita mistis yang tak masuk akal selama ini. Namun, baru kali ini aku benar-benar merasa tak sanggup lagi untuk tetap bisa berdiri tegak menghadapi.

Baru terhitung empat bulan aku membuka warung makan di luar. Menyewa sebuah tempat di pinggir jalan. Semua karena pandemi yang memporak porandakan bisnis cateringku. Setelah kupertimbangkan segala macam resikonya, akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan rencana menyewa sebuah rumah di pinggir jalan untuk mempertahan bisnis yang selama ini aku jalankan.

Kebetulan rumah yang kusewa pun dulunya adalah rumah kosong yang lama ditinggal penghuninya. Setelah dialih tangankan, rumah ini pun dibersihkan dan layak digunakan sebagai tempat bisnis yang nyaman.

Quote:
dokpri

"Kamu bener-bener mau jualan di luar, Ma? Gak takut saingan tak sehat yang sering ditujukan ke Mama lebih kencang?" ucap suamiku suatu hari.

"InsyaAllah mama kuat ngadepin apapun yang akan terjadi, Yah. Doakan saja semoga semua baik dan lancar."

Bukan tak ada maksud suamiku bertanya seperti itu. Sebab selama hampir tujuh tahun aku mengelola bisnis kuliner, selalu saja ada masalah yang tak masuk diakal. Dari sepinya customer yang pesan cateringan hingga banyak yang tiba-tiba memutuskan perjanjian secara sepihak dengan alasan yang seperti dibuat-buat.

Aku pun sering menemukan buntalan kain putih yang diikat dan dikubur di depan pagar rumah. Rumahku pun sering terasa panas dan membuat emosi kami sekeluarga mudah tersulut bara. Selain itu aku dan suami pernah sakit yang tak masuk akal dan sembuh pun dengan sesuatu yang sangat remeh pula. Namun, aku tak dapat bercerita di sini tentang sakit kami karena ini adalah aib yang harus kami tutupi. Namun, setelah hampir satu tahun mengalami, suami sembuh hanya dengan meminum air rendaman pandan yang sudah didoa oleh seorang kyai pengasuh sebuah ponpes di sini. Dan aku, alhamdulilah sembuh dengan sekali minum rebusan daun sirsak sejumlah tujuh lembar.

Itu cerita lalu. Dan yang ingin kuceritakan di sini adalah tentang nasi jualanku yang tiba-tiba berair seperti nasi yang sudah dihangatkan dua hari. Aku mengalami hal ini sudah dua kali sejak membuka warung makan ini. Awalnya aku masih menganggap biasa saja.

"Bu, kamu itu mbok ya cari pagar biar gak diganggu terus sama orang iri," ucap tetangga yang rumahnya dekat warungku. Dia tahu perihal ini karena aku cerita pada dia tentang kejadian nasi yang mudah bau ini.

"Aku itu kasian ke sampean. Masa jualan kayak orang zikiran. Siapa pun gak akan betah nempati rumah ini. Dulu rumah ini angker. Katanya pernah ada yang mati melahirkan di sini. Gak bisa ini dibuat jualan," sambungnya lagi.

"Saya percaya dengan hal mistis dan orang iri, Bu. Tapi saya juga lebih percaya jika semua ini adalah kehendak Allah SWT. Jika waktune dagangan saya harus habis, ya pasti bakal habis. Biar aja jika ada yang iri dan mau kirimin apa pun ke saya, silakan! Kuat-kuatan aja. Toh saya punya Tuhan yang selalu menjaga. Soal rezeki biarlah jadi urusan Allah saja, nggih. Kita gak perlu ikut menyalahkan rumah dan tempat ini," kataku sambil tersenyum padanya.

"Ya terserah, yang penting aku udah kasih tahu sama Ibu." Dia tetap bertahan dan ngeyel.

Aku pun berterima kasih dan tetap bersikap wajar menanggapi segala ucapannya.

Hingga suatu hari kejadian aneh kembali terjadi. Sore itu menjelang maghrib, tiba-tiba seperti ada semilir angin yang menghantam muka. Beberapa detik kemudian aroma wangi dupa tercium sangat menyengat menusuk rongga pernapasan. Aku pun langsung bershalawat dan membaca surat-surat pendek Al qur'an yang aku hapal.

Tak berselang lama ada seorang teman yang sekaligus jadi pelanggan setia datang. Dia memesan nasi goreng, mi kuah dan capcay spesial untuk dibawa pulang. Bersama dia ada pembeli lain yang mengantri juga. Setelah membuatkan pesanan pelanggan yang lain, kini giliran melayani pesanan temanku tadi.

Dengan cekatan kuracik bahan dan bumbu-bumbu seperti biasanya. Namun, entah kenapa aku seperti melupakan sesuatu. Biasanya setiap meracik bahan dan melayani tamu mulutku tak lepas dari shalawat dan istighfar, waktu itu bisa terlupa. Aku seperti asyik berbicara sendiri dalam hati entah tentang apa.

Hingga selesai semua masakan aku masih asyik sendiri dengan berkata-kata dalam hati dan bernyanyi. Aku masih ingat betul, waktu itu mi kuah dan capcay ada sisa di penggorengan. Aku pun menaruh sisa di mangkuk untuk dimakan setelahnya sekalian mengincipi hasil masakan untuk pelanggan.

Beres semua, temanku pun berpamit pulang. Sisa yang ada tadi pun kuincip bersama putri dan putraku yang kebetulan datang. Rasanya enak seperti biasanya. Bahkan temenku yang pesan tadi pun sempat kusuruh incip dan gak ada bumbu yang perlu ditambahkan.

Karena sudah menjelang jam tutup, kuputuskan untuk segera beberes dan berkemas pulang. Dibantu dua anakku, kami pun bahu membahu menutup warung. Alhamdulilah hari itu lumayan pelanggan yang datang sejak buka. Aku pulang tak membawa sisa bahan masakan yang dijual.

Malam itu pun aku beristirahat juga dengan tenang, karena semua terlampaui dengan baik. Hingga pagi harinya, aku tiba-tiba teringat dengan teman yang semalam datang membungkus nasi goreng itu. Iseng kutanya gimana rasa masakannya semalam? Apa anak-anaknya masih suka dan gak bosan?

Namun, jawaban di luar dugaan kudapatkan. Aku sangat paham dengan dia. Temanku tak akan pernah memberikan testimoni palsu, apalagi yang berniat menjatuhkan. Dia bilang kalau semua makanan yang dibawa pulang tak berasa. Bahkan, dia bilang sampai menangis mengetahui hal ini. Karena hal seperti ini sudah lumrah untuk pedagang di sini (baca; tentang hal mistis).

Bahkan anaknya yang notabene penyuka nasi gorengku pun sampai tak percaya dengan hal ini. Membaca chatnya dia, seluruh sendi luruh seketika. Lemas tak bertenaga. Kenapa sekarang malah jadi seperti ini? Padahal sisa dari masakan yang dibawa pulang itu kumakan bareng anak-anak gak ada yang aneh dan berubah. Enak dan seperti biasanya rasanya. Namun, kenapa tiba-tiba seperti ini?

Quote:
dok.pribadi

Aku pun memutuskan mengunjungi saudaraku yang sekaligus menjadi penasihat spiritualku selama ini. Oleh beliau aku disuruh membersihkan tempat dengan air yang sudah beliau ruqiyah sebelumnya. Namun, karena sedang mendapat haid, aku pun seperti terlupa dan tak membaca zikir-zikir selama proses pembersihan warung dengan air yang kubawa.

Selesai semua aku pun segera pulang. Namun, yang awalnya tubuhku sehat tiba-tiba sampai rumah langsung limbung tak bertenaga. Tenagaku hanya seperti tersisa di ujung-ujung jari kaki saja. Mual hebat tak bisa dimuntahkan. Dan hal itu berlanjut hingga dua minggu lamanya. Aku hanya berbaring, sebab setiap beraktifitas langsung lemas dan gemetar.

Tidak sampai di situ saja. Urusan kerja suami pun mendapatkan ujian yang cukup dahsyat. Wallahu a'lam bishawab. Kenapa semua bisa datang bersamaan dalam waktu yang sama. Hingga aku menulis ini, hatiku masih rapuh menghadapi semuanya. Namun aku selalu mencoba kuat karena aku punya Allah SWT yang tak pernah salah memberikan balasan-Nya.

Quote:

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Dijauhkan dari keburukan sifat manusia dan syetan yang terkutuk serta dijauhkan dari fitnah yang menyesatkan.



Opini pribadi


Tanya untuk Mbak Citra; kira-kira apa sebenarnya yang terjadi ya?
Diubah oleh irummm 23-10-2020 16:48
OkkyVanessaMAvatar border
doelvievAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.5K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan