Setiap malamnya saya lebih sering menggunakan seragam basket untuk tidur. Selain memang simpel, mungkin juga karena saya pernah punya cerita tentang olahraga yang satu ini.



Saya gemar bermain basket, dan pada masanya cara saya bermain cukup baik, selalu menjadi pilihan utama pelatih untuk tim, baik di SMA ataupun fakultas saat berada di perguruan tinggi.

Bicara tentang kegemaran akan bola basket, walaupun tak menjadi fanatik, Los Angeles Lakers selalu punya tempat di hati saya.

Persinggungan dengan Lakers, mungkin diawali dengan kekaguman saya akan sosok Earvin 'Magic' Johnson.



Pemain dengan nomor baju 32 tersebut merupakan salah satu pemain yang menjadi tiruan bagi saya yang diposisikan sebagai playmaker saat bertanding.

Kompetisi NBA musim ini akan memasuki duel final.

Setelah penantian satu dekade, Lakers akhirnya kembali mengembalikan tradisi dan sejarah klub untuk mencapai babak final.

Keberhasilan Lakers memijakkan kaki mereka di partai final didapat usai mengalahkan Denver Nuggets dalam laga final Wilayah Barat.



Lakers menjadi juara wilayah setelah menyudahi perlawanan Denver Nuggets lewat kemenangan gim, 4-1.

Terakhir kali Lakers melaju ke final terjadi padat tahun 2010. Bagi saya pribadi, waktu 10 tahun untuk bisa kembali ke partai final adalah cukup lama. Saya rasa hal yang serupa dirasakan oleh para punggawa Lakers, pengurus klub serta para penggemar fanatik dimanapun mereka berada.



Musim ini, harapan untuk bisa melihat Lakers kembali menjadi juara Amerika berada pada duo fantastis, LeBron James dan Anthony Davis.

Duet Davis dan James seperti mengembalikan memori saya pada kekompakan dan padunya Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal.



Duet Bryant dan O'Neal bahkan pernah mencatatkan three-peat pada periode 2000-2002.

Khusus bagi LeBron James, ini menjadi final kesepuluh baginya. Namun ini menjadi kali pertama bagi James bermain menembus babak final dari wilayah Barat, mengingat sembilan final sebelumnya diraih bersama tim dari Timur.



LeBron James dan Anthony Davis tidak sendirian. Lakers juga punya pemain kaya pengalaman seperti Rajon Rondo juga Dwight Howard.



Mental juara pemain-pemain veteran tersebut rasanya bisa ditularkan kepada para pemain lainnya.

Kini tim asuhan Frank Vogel tentu akan menuntaskan perjalanan musim dengan target menjadi juara NBA.

Penantian satu dekade silam dimana terakhir kali saat Lakers menjadi juara usai mengalahkan Boston Celtics.

Pada tahun 2010 tersebut, bersama legenda mereka, Kobe Bryant, Lakers mengalahkan Celtics dalam tujuh game sengit.

Entahlah, apa perasaan Kobe Bryant di alam baka saat ini mengetahui Lakers akan kembali di final NBA.



Yang jelas, Miami Heat sudah menanti Los Angeles Lakers di babak final.

Menjadi juara tahun ini tentu saja akan menjadi narasi indah bagi Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, Magic Johnson, para pendukung setia, tak terkecuali bagi saya.

#RinganJari