Ini cuma opini pribadi saja, nggak perlu terlalu diseriusin. Beberapa hari ini ada tiga topik yang menurut saya saling berkaitan dan menarik perhatian saya.

1. Kabar bahwa WHO sudah memberi persetujuan bahwa vaksin dari China sudah siap untuk dipasarkan (baca beritanya di sini).

2. Tidak lama kemudian menyusul berita tentang Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang mengatakan bahwa antara Desember atau Januari, vaksin covid-19 sudah siap untuk dipasarkan ke masyarakat di Indonesia (baca beritanya di sini).

3. Ketegasan dari Bpk Presiden Joko Widodo dan jajaran di belakangnya, bahwa pilkada serentak akan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Demi kepentingan rakyat dan menegakkan hak-hak demokratis rakyat untuk memilih dan dipilih (baca beritanya di sini).


Secara urutan kronologis, yang nomer 3 terjadi lebih dahulu, disusul kemudian dengan banyak penolakan dan kritik dari berbagai pihak, yang mengkhawatirkan akan terjadi ledakan positif covid, akibat penyelenggaraan pilkada yang diadakan di tengah masih masifnya penularan covid-19.

Setelah itu baru kabar yang nomer 1, yaitu berita yang mengatakan bahwa salah seorang pejabat WHO, sudah memberikan approval untuk diedarkannya vaksin dari China.


Untuk kabar nomer 1, bahwa WHO sudah mengeluarkan persetujuan terhadap vaksin buatan China, TS mencoba mencari sumber berita pembanding dari laman resmi WHO sendiri, sayangnya TS belum menemukan. TS juga mencoba googling dengan keyword dalam bahasa Inggris : "WHO approve sinovac" dan keyword-keyword serupa, tapi juga belum berhasil menemukan sumber berita lain kecuali dari CNBC.

Ada juga berita, tetapi itu berita lama dan isinya bukanlah seperti yang diberitakan CNBC. Yang ada adalah pengumuman dari WHO mengenai beberapa vaksin yang memiliki harapan yang tinggi untuk berhasil. Serta beberapa negara yang sudah mulai mendistribusikan vaksin buatan mereka ke rakyat mereka sendiri, dengan alasan emergency. Jadi menurut pemahaman TS, belum ada vaksin yang sudah mendapat persetujuan WHO, akan tetapi ada vaksin-vaksin yang karena situasi, oleh pemerintah-nya sudah diijinkan untuk didistribusikan secara terbatas di dalam negara mereka sendiri.

Menyusul dengan cepat, berita yang nomer 2, yaitu bahwa vaksin akan siap beredar di Indonesia, antara Desember tahun ini, atau Januari tahun depan.


Saya tidak mau berandai-andai dan memainkan teori konspirasi. Yang suka teori konspirasi, mungkin saat ini di dalam otaknya sudah terbayang berbagai macam skenario dan menghubung-hubungkan tiga point di atas.

TS sih sederhana saja, kalau memang benar kemungkinan besar vaksin sudah mulai didistribusikan di Bulan Desember, atau Januari. Maka tidak ada alasan kuat untuk tidak menunda pelaksanaan Pilkada sampai penyebaran covid-19 sudah berhasil dikontrol.

Seingat TS pernah disebutkan, salah satu alasan pemerintah tetap melaksanakan pilkada pada jadwal yang ditentukan adalah karena tidak tahu kapan pandemi akan berakhir. Dengan berita baik mengenai vaksin covid-19, artinya kekuatiran itu tidak terjadi.

Jadi mohon donk, pelaksanaan pilkada ditunda dulu, sampai vaksin sudah terdistribusikan dengan baik, dan itu bisa terbukti dengan penurunan angka penyebaran covid.