Ini kisah nyata yang dialami seorang dosen dan insinyur di Coventry University, Inggris, bernama Vic Tandy.

Vic Tandy saat itu sedang bekerja di sebuah laboratorium untuk perusahaan peralatan medis. Dia sedang bekerja sendirian ketika merasakan suasana yang tidak enak di dalam laboratorium tempat dia bekerja itu.

Menurut keterangannya, dia merasa, tertekan, berkeringat dan kedinginan. Bukan itu saja, dia merasa ada sesuatu yang berada di dalam laboratorium itu. Dari sudut matanya, dia merasa seperti melihat ada bayangan orang. Namun ketika dia menoleh, bayangan itu hilang.

Keesokan harinya, Tandy yang juga seorang pemain anggar, sedang membersihkan pedang-nya, ketika dia melihat bilah pedangnya bergetar.

Sebagai seorang insinyur, Vic Tandy tidak serta merta mengalamatkan getaran itu pada sosok hantu, arwah, khodam dan/atau genderuwo. Dia berusaha menyelidiki, apa yang menyebabkan bilah pedangnya bergetar. Dari hasil penyelidikannya itu dia menemukan, ternyata getaran itu berasal dari sebuah kipas angin yang baru dipasang beberapa hari yang lalu.

Gelombang yang diakibatkan oleh kipas angin itu, merambat ke seluruh ruangan dan terjadi paling keras di area tempat dia duduk, di mana malam sebelumnya dia merasakan perasaan yang mencekam luar biasa.



Telinga manusia mampu mendengar gelombang suara dengan frekuensi antara 20Hz - 20kHz.

Getaran yang dihasilkan oleh kipas angin baru tadi, berada di bawah 20Hz, itu sebabnya suara getarannya tidak terdengar oleh Vic Tandy.

Namun dari kejadian ini, Vic Tandy kemudian dibantu oleh Dr. Tony Lawrence, menemukan bahwa suara dengan gelombang frekuensi yang rendah, bisa menimbulkan efek psikologis pada manusia.

Rasa mencekam, rasa seperti ada yang mengancam, membuat kita merinding dan berbagai macam perasaan menakutkan lainnya, yang tidak jarang kita hubungkan dengan dunia lain.

Di alam sendiri, gelombang suara dengan frekuensi rendah ini juga terjadi saat akan ada gempa, letusan gunung berapi dan beberapa bencana alam lainnya. Hewan-hewan yang lebih peka dari manusia, kemudian akan melarikan diri ketika mereka menangkap gelombang suara ini.

Sementara di kehidupan modern manusia, sambungan pipa yang kurang baik, aliran air di bawah gedung, dahan yang bergerak-gerak kena tiupan angin, dll; adalah beberapa sumber gelombang suara dengan frekuensi rendah yang bisa saja menimbulkan perasaan horror dalam diri kita, ketika kita berada di dalam gedung tersebut.

Jadi kalau anda merasa suatu tempat itu seram, bisa jadi ini penjelasannya.



Ada fakta lain yang cukup menarik, menurut beberapa sumber, harimau bisa menghasilkan gelombang suara dengan frekuensi rendah ini, tidak terdengar, namun mampu membuat binatang lain lari dari daerah kekuasaannya. Atau bisa juga membuat buruan yang hendak dia tangkap, diam membeku di bawah serangan tak terlihatnya ini.

Menarik ya?

Efek infrasound inipun, katanya juga digunakan oleh pembuat film horor, untuk membantu membangun suasana mencekam, meskipun tidak terdengar oleh telinga kita, namun speaker theatre yang mumpuni bisa menghasilkan suara frekuensi rendah dengan amplitudo yang cukup besar.

Namun untuk info yang ini, TS belum menemukan sumber referensi yang bisa dipercaya yang menguatkan "info katanya" ini. Jadi sampai kalian menemukan sumber referensi yang bisa dipercaya, anggap saja ini gosip.



Sumber referensi:
1. https://nofilmschool.com/2017/06/dis...ses-infrasound
2. https://steemit.com/stemng/@greenrun...-horror-movies
3. https://www.newscientist.com/article...rn-off-rivals/