Tak Lagi Dilakukan Oleh Orang Bersalah, Kata Maaf Kini Sudah Beralih Fungsi, Gan!

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Tak Lagi Dilakukan Oleh Orang Bersalah, Kata Maaf Kini Sudah Beralih Fungsi, Gan!

YenieSue0101

17-09-2020 11:25

Tak Lagi Dilakukan Oleh Orang Bersalah, Kata Maaf Kini Sudah Beralih Fungsi, Gan!

Hai, hai, AganSis!

AganSis pasti pernah meminta maaf atau dimintai maaf oleh seseorang, bukan? Semua orang di dunia ini mayoritas pernah mengucap kata maaf setidaknya satu kali. Kalaupun ada yang belum pernah melakukannya, yah ane rasa orang tersebut tak hidup bermasyarakat.

Umumnya, kata maaf atau meminta maaf dilakukan oleh orang yang telah melakukan kesalahan, dengan harapan dimaafkan oleh orang yang disakiti. Namun, seiring berjalannya waktu, kata yang merupakan salah satu dari 'magic word' ini rupanya telah bergeser fungsinya.

Kita lihat contoh di sekitar. Banyak orang mengucap maaf dengan mudah tanpa memahami apa makna dari kata tersebut. Ane jadi teringat perdebatan di sebuah grup setahun yang lalu di antara teman ane membahas tentang makna dari kata maaf, dan berakibat perpecahan. Haha! Untunglah mereka kini sudah akur kembali. Haruskah ane mention orangnya di sini? Ah, tak perlu lah ya.

Daripada berbusa-busa basi yang membuat bosan, lebih baik ane kembali ke pokok inti pembahasan. Yup, mengenai pengalihan fungsi dari kata maaf, di bawah ini ane sudah mengantongi daftarnya.

Apa sajakah? Kuy, kita simak bersama!

encet

1. Pembelaan Diri

Tahukah, Agansis, bahwa kini minta maaf sering kali dilakukan demi melegakan diri sendiri? Penjelasannya begini, ketika kamu melakukan kesalahan dan sudah meminta maaf, kemudian ada yang masih diungkit atau memang berakibat fatal, secara refleks kamu akan mencari pembelaan diri.

"Ah, yang penting kan gue udah minta maaf!"

Kalimat ini muncul sebagai pembenaran bagi diri sendiri. Tanpa disadari, bahwa sebuah permintaan maaf tidak akan memperbaiki apa yang sudah rusak. Kata itu hanya digunakan sebagai pelarian dari tanggung jawab.

Quote:

Meminta maaf adalah bentuk cuci tangan yang sempurna untuk melepaskan diri dari kesalahan

Orang-orang dengan pemikiran seperti ini jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengulang kesalahan yang sama di kemudian hari.

Bersalah, trus minta maaf, trus berbuat salah lagi, trus minta maaf lagi. Gitu aja terus sampai Dajjal jualan cilok!

2. Penyelesaian Masalah

Agansis pasti pernah berada dalam posisi berdebat dengan seseorang dan berujung keributan di mana tak ada satupun yang mau mengalah. Atau jika tak pernah mengalaminya, yang dekat-dekat sajalah, berdebat dengan pasangan.

Terkadang penyelesaian yang paling mudah adalah jika salah satu pihak bersedia mengalah dan meminta maaf. Meskipun merasa tak melakukan kesalahan. Dengan begitu, emosi akan mereda dan suasana terkendali. Apapun itu, selama bertujuan positif, lakukan saja lah. Toh dengan minta maaf tak menjadikanmu rendah apalagi lemah.

Sebagai manusia bukankah lebih baik sebisa mungkin menghindari masalah atau keributan? Benar apa betul?

3. Minta Maaf karena Takut

Nah, ini yang patut disoroti. Mereka kaum kuat sering kali menindas kaum lemah dan selalu merasa diri paling benar. Sebenarnya poin ini hampir sama dengan poin nomor dua sih. Hanya saja, pada poin tiga kasusnya bukan untuk menyelesaikan masalah, tetapi karena takut. Entah takut dihukum, takut dilukai, takut dipecat dan lain sebagainya.

Ayolah, Agansis! Kebenaran harus ditegakkan. Tak perlu takut selama kamu benar!

Biasanya ini terjadi antara guru dan murid, atau atasan dan bawahan. Hmm, bagaimana menurut agansis? Apakah boleh menggunakan kata maaf sebagai pembuktian siapa yang lemah dan siapa yang kuat?

4. Sebagai Sapaan atau Sopan Santun

Agansis tentu sering menjumpai orang berkata, "Maaf, boleh mengganggu sebentar?"
"Maaf, bisa minta tolong?"

Bagaimana fungsi dari kata maaf di sini? Tidak bersalah atau tidak merasa melakukan kesalahan tapi mengucap kata maaf. Kalau mau minta tolong ya minta tolong aja, kenapa harus didahului dengan kata maaf?

Namun, sepertinya hal ini sudah menjadi budaya atau kebiasaan di masyarakat. Mereka menganggapnya sebagai sopan santun atau menghormati lawan bicara.

:nulisah

Demikian ulasan tentang kata maaf yang kini sudah memiliki banyak makna atau mungkin mengalami pergeseran makna. Bagi agansis yang tertarik berdiskusi, silakan ungkapkan pendapatnya di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca.

Penulis : @YenieSue0101
Sumber : Opini Pribadi
Ilustrasi : 1, 2, 3, 4, dan 5