Siapa yang tak suka nonton youtube? Hampir saat ini zaman millenial semua suka menonton platform yang satu ini, konten yang disajikan juga bermacam-macam hingga untuk saat ini menjadi youtuber baru akan terasa berat, karena harus bersaing dengan youtuber lain yang sudah lebih dulu nama mereka berkibar.

Tapi tenang dulu sobat kaskus, jangan langsung putus asa dan mengatakan "saya pamit" lebih cepat. Algoritma youtube saat ini berbeda dengan masa lalu, bisa dibilang lebih sulit? "Iya" tapi sebenarnya sebuah video tanpa thumbnail, tanpa gimmick, tanpa judul, tanpa keyword, tanpa footage, tanpa editor berkelas, tanpa deskripsi, tanpa musik dramatis, dan tanpa tag dari topik yang trending. Hasilnya ternyata masih ditonton banyak orang bahkan direkomendasikan oleh youtube.



Pertanyaannya kenapa bisa begitu?

Itulah yang dinamakan dengan "algoritma youtube" tidak terlihat namun ternyata bisa dirasakan.

Untuk kamu youtuber pemula tidak usah khawatir lalu ikut-ikutan gila dengan konten-konten yang sedang trending untuk mencari viewer sebanyak-banyaknya. Tapi yang perlu kamu pahami adalah bagaimana cara "algoritma" ini bekerja.



Bagaimana Algoritma Youtube bisa merekomendasikan video kita?

Sebelum memulai, kita harus pahami apa itu algoritma. Saya kutip sedikit yang saya ketahui,



Simplenya begini algoritma adalah sebuah pola yang baku, bila kita menuruti apa keinginan pola dari sistem yang telah dibuat maka kita akan menuju kesuksesan.

Algoritma youtube sendiri saat ini sangat berbeda dengan tahun 2000 an, dimana waktu itu algoritma youtube masih menggunakan basis data dan rekomendasi berdasarkan jumlah views mungkin mirip dengan algoritma kaskus saat ini. Sehingga sangat rentan youtube diserang dengan konten-konten yang bersifat clickbait.



Tentu saja algoritma youtube saat ini lebih berkembang kearah yang lebih baik, mereka menitik beratkan pada asas manfaat dari sebuah konten, bukan lagi berdasarkan jumlah views. Secara tak langsung semakin bermanfaat sebuah konten maka algoritma youtube akan merekomendasikan video kamu ke lebih banyak orang.

Saat ini youtube juga sangat tergantung dengan "Retention" yaitu dimana viewer lebih banyak menghabiskan waktunya di video yang kamu buat. Artinya semakin bermanfaat video yang kamu buat, maka retentionnya akan semakin bagus pula.

Setelah itu ketika viewer merasakan manfaat dari video yang kita buat maka akan ada penghargaan dari mereka yaitu sebuah "like". Bukan tak mungkin seorang viewer juga akan tergerak hatinya melakukan subscribe tanpa pernah sang kreator meminta, bahkan mereka juga akan bantu share tanpa kamu ketahui. Semua itu terjadi ketika seorang viewer merasakan manfaat dari sebuah video.



Yang terjadi selanjutnya biarkan algoritma youtube bekerja dengan sendirinya, ketika video itu dirilis mungkin hanya 100 orang view saja namun mereka terpuaskan dengan retention yang lama maka algoritma youtube akan memberikan rekomendasi video tadi ke 1000 orang baru. Bila ternyata hasilnya juga memuaskan terus menerus maka algoritma youtube akan semakin memberikan penghargaan kepada videomu sebagai golden konten yang pantas direkomendasikan kepada jutaan orang baru.



Video tersebut dianggap layak dan mempunyai value untuk diangkat mendapatkan promosi. Algoritma youtube memberikan tempat untuk video yang bermanfaat baik itu edukasi, informasi, inspirasi atau hanya sekedar hiburan.

Pasti masih pada bingung? Kok konten tak bermutu tetap bisa direkomendasikan hingga ke puluhan juta orang?

Sekali lagi penentunya adalah para viewers, algoritma hanya sebuah pola yang mereflesikkan aktivitas kita dalam mencari konten. Simplenya konten itu mendapatkan tempat promosi karena kalian tonton dan kalian trendingkan sendiri.

Tapi bila konten tak bermutu itu terus dihadirkan dan para viewers pun bosan, lambat laun konten itu akan semakin tersingkir dengan sendirinya, selama masih banyak user yang mencari konten tak bermutu maka konten itu akan selalu ada dan masuk ke tangga trending.



Apa hubungannya dengan algoritma Tuhan?

Hampir serupa tapi tak sama, cara kerjanya mirip namun lebih sempurna, absolute dan kekal hingga tak pernah ada revisi.

Persamaannya adalah dimana value manusia ditentukan oleh seberapa manfaat manusia itu untuk orang lain ketika masih hidup di dunia.

Ketika manusia tersebut bermanfaat bagi banyak orang, maka selanjutnya orang-orang akan lebih memperhatikan semua tingkah lakunya. Bahkan mereka tak segan memberikan apresiasi tanpa kamu minta berupa ucapan "terima kasih". Mereka juga akan percaya dengan dirimu, bahkan secara tak langsung akan mempromosikan dirimu kepada orang lain. Semua ini mirip dengan algoritma youtube, ketika algoritma ini bekerja maka individu tersebut sudah menjadi "Golden Person" dan otomatis algoritma Tuhan akan memgambil peran sisanya untuk mempromosikan dirimu hingga menjadi sukses dalam kehidupan.



Tidak sampai disitu ketika manusia sudah banyak bermanfaat untuk banyak orang, disitu akan ada sebuah perasaan yang terbersit di hati ia tahu kebaikan yang dilakukannya semua itu diperoleh karena adanya campur tangan Tuhan dan berfikir kesuksesannya tadi hanya sebuah "Titipan".

Ini yang sering kita lihat ketika banyak orang bederma hidupnya malah lebih dari cukup, tak pernah kekurangan. Itulah yang Tuhan inginkan pada orang tersebut agar mengelola dunia ini dengan cara yang baik.

Algoritma buatan manusia dan algoritma Tuhan sama-sama tidak terlihat namun dapat kita rasakan dampaknya. Tapi algoritma akan bekerja kalau kita berusaha, tanpa adanya usaha, tekun, serta do'a maka algoritma tadi tak akan berjalan.

GIF

Masihkah kita tidak percaya dengan adanya algoritma? Karena faktanya tak semua yang kita raih bisa kita lihat prosesnya secara terang benderang. Untuk itu pesan saya hanya satu jadilah orang yang bermanfaat. Saya, c4punk see u next thread.