Sebuah film merupakan penggambaran sebagian kecil dari kehidupan nyata. Di dalam film orang dapat melihat banyak hal yang tercermin dari kehidupan manusia, misalnya seorang tokoh film melakukan berkegiatan layaknya orang-orang di kehidupan sebenarnya. Tak hanya itu, para tokoh yang ada dalam film juga mengalami hal yang menimpa seseorang di dunia nyata seperti kekecewaan. Pencerminan banyak hal di kehidupan nyata di dalam film kadang membuatnya sensitif bagi berbagai kalangan. Hal tersebut terjadi ketika sebuah film mencerminkan sesuatu yang membuat seseorang tak nyaman. Pencerminan yang mendatangkan rasa tak nyaman tersebut bisa berujung pada protes terhadap film. Dari banyak bentuk protes, salah satu yang paling sering dilakukan adalah pelarangan penayangan film. Hal tersebut sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Walalupun sebagian bersifat permanen, pelarangan terhadap sebuah film bisa dibatalkan. Berikut adalah film yang dilarang tayang di beberapa negara.

1. Monkey Business (1931) dan Duck Soup (1933)

Marx Brothers menghasilkan 13 film komedi antara 1905 hingga 1949. Dalam rentang waktu tersebut mereka menghasilkan karya yang menakjubkan. Beberapa karya mereka dinobatkan sebagai film komedi terbaik sepanjang masa. Namun antara tahun 1933 hingga 1945 penayangan semua film Marx Brothers dilarang di Jerman. Hal tersebut dikarenakan oleh status komedian film-film tersebut sebagai orang-orang beragama Yahudi. Tak hanya dilarang Jerman, pelarangan tayangan film-film Marx Brothers juga dilakukan di Italia dan Irlandia. Perdana Menteri Italia, Benito Mussolini menganggap film Duck Soup (1933) dari Marx Brothers mengandung hal yang menyerangnya secara personal. Diktator tersebut melarang penayangan film tersebut. Tak hanya itu, Irlandia juga melarang penayangan film Marx Brothers yang berjudul Monkey Business (1931). Hal tersebut dikarenakan oleh anarkisme yang terkandung dalam bagian film. Namun belakangan Monkey Business versi suntingan diizinkan untuk tayang di Irlandia.

2. Beauty and the Beast (2017)

Film Beauty and The Beast (2017) merupakan remake dari Beauty and The Beast (1946). Film tersebut mengalami pembatalan penayangan di beberapa negara. Pembatalan penayangan tersebut diakibatkan ketidaksesuaian beberapa bagian film tersebut dengan nilai-nilai yang ada di negara-negara tersebut. Beauty and The Beast dilarang di dua negara yaitu Malaysia dan Kuwait. Kedua negara tersebut melarang penayangan Beauty and The Beast karena film tersebut mengandung beberapa adegan yang menyiratkan homoseksual. Beauty and The Beast memperlihatkan dua orang laki-laki yang sedang berdansa. Adegan tersebut berdurasi 3 detik. Namun pada akhirnya Malaysia mengizinkan penayangan film Beauty and The Beast. Hal tersebut terjadi ketika Kementrian Dalam Negeri Malaysia menyatakan bahwa adegan tersebut tak dominan. Selain itu, adegan tersebut juga tak mengubah terhadap nilai positif dalam film.

3. Mickey Mouse: Barnyard Battle (1929)

Film Mickey Mouse: The Barnyard Battle (1929) mengalami pelarangan penayangan di Jerman. Film tersebut bercerita tentang peperangan antara kucing dan tikus. Namun film tersebut dilarang di Jerman karena pelindung kepala yang dikenakan oleh beberapa karakter film sama dengan helm yang digunakan tentara Jerman. Alat tersebut bernama 'pickelhaube'. Selain The Barnyard Battle, film Mickey Mouse yang dilarang adalah The Mad Doctor. The Mad Doctor dilarang tayang di Inggris dan Jerman karena unsur horor dalam film tersebut.

Pelarangan penayangan film terjadi karena berbagai alasan. Salah satu hal yang menyebabkan pelarangan tersebut adalah penguasa suatu negara. Hal tersebut terlihat pada pelarangan film Duck Soup (1933) oleh Mussolini. Mussolini yang saat itu memegang tampuk kekuasaan tak mengizinkan penayangan karya Max Brothers tersebut. Diktator Italia tersebut melarang penayangannya karena merasa film Duck Soup mengandung beberapa hal ofensif. Sebuah film yang mendapat larangan tak dapat tampil sebelum pelarangannya dicabut. Jika produser film tersebut tetap bersikukuh untuk menayangkannya dia harus berhadapan dengan penegak hukum.