Singa merupakan salah satu hewan yang sering dijadikan simbol negara dan kerajaan sejak beribu-ribu tahun lalu. Hewan yang dianggap sebagai raja hutan ini melambangkan keberanian, kekuasaan dan kekuatan. Hal tersebut berdasarkan kehidupan singa sebagai raja hutan yang berada di puncak rantai makanan di alam liar.

Beberapa negara yang mengadopsi singa sebagai lambang mereka adalah Armenia, Belgia, Bulgaria, Inggris, Ethiopia, Iran, Kenya, Liberia, Libya, Luksemburg, Maroko, Belanda, Singapura & Sri Lanka.

Selain dalam lambang negara, Singa juga banyak diukir dalam bentuk patung. Hal tersebut sudah menjadi sesuatu yang lumarah. Di Indonesia sendiri, patung Singa telah ada pada era Dinasti Syailendra. Kita dapat melihatnya di kompleks Candi Borobudur.


Singa juga dipakai dalam beberapa tradisi keagamaan pun dipakai. Salah satu yang terkenal adalah Singa Yehuda. Dalam Yudaisme, tokoh Alkitab Yehuda adalah nama asli dari suku Yehuda secara tradisional yang disimbolkan dengan singa. Dalam Kejadian, Yakub ("Israel") mengacu kepada anaknya Yehuda sebagai sebuah "Singa Muda" (Kejadian 49:9) ketika memberkatinya.

Di tradisi Kristen, Singa Yehuda melambangkan Yesus. Banyak organisasi Kristen menggunakan Singa Yehuda sebagai lambang mereka bahkan nama organisasi mereka. Ungkapan ini muncul dalam Kitab Wahyu 5:5; Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."



Karena kepopulerannya, banyak masyarakat modern mencoba untuk membuat patung singa. Tujuannya beragam. Ada yang memang karena kebutuhan formal, namun ada pula hanya sekadar untuk keperluan estetika belaka. Membuat patung tentu saja membutuhkan keahlian yang baik. Jika tidak maka, hasil akhirnya akan kurang bagus untuk dilihat seperti foto-foto berikut ini.



---

Penulis: @malaikatrindu
Referensi: Wikipedia, Sindonews, BBC
Keterangan gambar utama: Dok. Pribadi