AKU KECANDUAN MASTUR***I DENGAN ES BATU

Panggil saja namaku Rini. Aku hanya perempuan biasa yang tumbuh di keluarga baik baik saja. Ayahku seorang karyawan bank yang bekerja dari pagi hingga malam, ibuku seorang karyawan garment yang sering pulang hingga larut malam karena lembur. Aku anak tunggal, jadi aku terbiasa hidup sendiri di rumah.
Saat ini aku berkuliah di universitas di kota gudeg. Jarak rumahku dan kampus hanya sekitar 30 menit bila ditempuh dengan motor. 
Sejak kecil aku terbiasa sendiri, dan aku termasuk dalam orang tertutup, tidak mudah bergaul. Introvert, ya itulah istilah yang ku tahu dari situs tes psikologi.
Tetapi, dibalik ketertutupanku, aku adalah orang yang aktif dalam dunia maya. internet seperti dunia yang asyik bagiku. Aku bisa menjadi diriku sendiri, mengekspresikan pikiranku, dan bisa berkomunikasi dengan orang-orang tanpa harus berbicara tatap muka dengan mereka.
Aku memiliki akun sosial media twitter, disitu aku sering komentar dan mengetweet kisah ku dan isi hatiku. Sekali lagi, akun itu hanyalah akun fake dengan foto palsu bukan diriku. 
Karena sering berselancar di dunia maya, aku dapat mengetahui hal-hal tabu yang mungkin tidak dapat kuketahui secara real di face to face.
Termasuk perihal seksual.
Siapa bilang wanita tak mempunyai hasrat seks. Kami juga punya. Aku sebagai wanita memiliki rasa dan hasrat ingin dicintai, dimanja dan menikmati kenikmatan itu. Tetapi aku malu untuk mengungkapkan hal tersebut. Ada satu cowok di kampus yang tampan dan aku tertarik padanya, tetapi aku malu, aku menjauh dan aku benar-benar takut bertemu. Diam diam aku suka dia, aku bayangkan saat aku dimanja, dicintai dia dan menikmati dekapan tubuhnya. Hanya khayalan.
Suatu waktu, aku membaca kisah dari teman sosmedku di twitter, ia bercerita tentang pengalaman masturbasi. Aku pernah dengar istilah itu saat SMP, pendidikan seksual remaja kala itu. Seingatku, masturbasi adalah kegiatan merangsang diri sendiri sehingga bisa merasakan kenikmatan seksual tanpa berhubungan seks dengan orang lain. 
Dia bercerita saat ia melakukan perilaku tersebut secara garis besar. Karna aku penasaran, aku inbox saja dia. Kutanya bagaimana dia melakukan  itu dan apa rasanya serta akibat dan dampak dampaknya. Ia menjawab pesanku, dan mengirimkan video nya. Awalnya aku risih dan malu melihatnya, tapi karena penasaran ya aku tonton saja. tidak sampai 1 menit video itu. Tapi aku tahu bagaimana dia melakukan hal tersebut.
Suatu saat di malam hari, ayahku lembur, ibu lembur. aku sendirian, aku teringat akan inbox teman sosmed ku itu. Dan aku membayangkan saat aku dicintai dengan pria idamanku.
Lalu aku berpikir, apa yang bisa kucoba ya. Aku menuju kulkas, kucari apa yang ada disana. Terong tidak ada, timun tidak ada. Hanya es batu yang dimasukkan dalam plastik lilin ukuran panjang 11 cm dan diameter 2-3 cm. 
Karena aku penasaran, rumah sepi, kubawa saja ke kamar mandi, dan kucoba memasukan es itu seperti video dari teman sosmedku.
rasa dingin, keras, menyentuh bagian itu, dan syaraf terangsang tetapi bercampur rasa dingin. 
Semenjak itu aku jadi kecanduan. Sudah 3 bulan ini aku melakukan ini. Tiap kali  melakukan itu, aku menyesal dan berasa najis.
Bagaimana ini, bahkan saat masa masa pandemi begini, aku jadi hanya stay di rumah. Aku bisa melakukan hal itu tiap hari. 
Bagaimana cara nya aku lepas?
Aku ingin hidupku lebih baik, bukan terikat begini.

Rini. Kota Gudeg.